Ratusan Warga Binaan Rutan Rantau Jalani Skrining Kesehatan, Cegah Penyebaran Penyakit Menular
Sebanyak 150 warga binaan di Rutan Rantau, Kalimantan Selatan, menjalani skrining kesehatan untuk mendeteksi dini penyakit menular seperti HIV/AIDS, IMS, Hepatitis C, dan TBC, sebagai upaya pencegahan dan pengendalian penyakit di lingkungan tertutup.

Sebanyak 150 warga binaan Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Rantau, Kalimantan Selatan, menjalani pemeriksaan kesehatan menyeluruh. Pemeriksaan skrining ini bertujuan mendeteksi dini penyakit menular seperti HIV/AIDS, infeksi menular seksual (IMS), Hepatitis C, dan tuberkulosis (TBC). Kegiatan ini dilaksanakan pada Kamis, 15 Mei 2024, di Rutan Rantau, Kabupaten Tapin. Pemeriksaan kesehatan ini penting karena lingkungan tertutup seperti rutan berisiko tinggi terhadap penyebaran penyakit menular.
Menurut Koordinator Bidang HIV Puskesmas Tapin Utara, Rahma, deteksi dini penyakit menular sangat penting untuk memastikan penanganan yang cepat dan tepat. Layanan kesehatan bagi warga binaan merupakan bagian integral dari upaya pencegahan dan pengendalian penyakit di komunitas tertutup. Hal ini ditekankan sebagai langkah proaktif untuk melindungi kesehatan warga binaan dan mencegah wabah penyakit.
Pelaksana Tugas Kepala Rutan Kelas IIB Rantau, Rahmad Pijati, menyatakan bahwa skrining kesehatan ini bukan sekadar kegiatan seremonial, melainkan komitmen nyata Rutan Rantau dalam menjaga kesehatan lingkungan rutan. Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara Rutan Rantau, Dinas Kesehatan Kabupaten Tapin, dan Puskesmas Tapin Utara, menunjukkan sinergi positif antar lembaga dalam menangani kesehatan warga binaan.
Skrining Kesehatan: Upaya Deteksi Dini Penyakit Menular di Rutan
Skrining kesehatan di Rutan Rantau mencakup pemeriksaan untuk mendeteksi HIV/AIDS, IMS, Hepatitis C, dan TBC. Pemeriksaan ini penting karena penyakit-penyakit tersebut dapat menular dengan cepat di lingkungan padat dan tertutup seperti rutan. Deteksi dini memungkinkan penanganan medis segera, mencegah penyebaran lebih lanjut, dan meningkatkan kualitas hidup warga binaan.
Selain pemeriksaan medis, kegiatan ini juga dimanfaatkan sebagai sarana edukasi kesehatan bagi warga binaan. Edukasi ini bertujuan meningkatkan kesadaran warga binaan tentang pentingnya menjaga kesehatan pribadi dan lingkungan sekitar. Dengan demikian, diharapkan warga binaan dapat menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat selama menjalani masa tahanan.
Rahmad Pijati berharap skrining kesehatan ini dapat berkelanjutan. Hal ini menunjukkan komitmen jangka panjang Rutan Rantau dalam menjaga kesehatan warga binaan. Kolaborasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Tapin dan Puskesmas Tapin Utara akan terus ditingkatkan untuk memastikan keberlanjutan program ini.
Langkah Proaktif Cegah Penyebaran Penyakit Menular di Lembaga Pemasyarakatan
Tidak hanya di Rutan Rantau, upaya serupa juga dilakukan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Banjarmasin. Sebanyak 105 warga binaan baru menjalani pemeriksaan kesehatan untuk mendeteksi dini penyakit menular. Pemeriksaan ini meliputi skrining HIV, sifilis, dan penyalahgunaan NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif).
Tim Pemeriksa Kesehatan, Yayuk Ruwaidah, menjelaskan bahwa pemeriksaan ini merupakan langkah penting untuk mengetahui status kesehatan para tahanan baru sejak awal masa tahanan. Selain pemeriksaan, juga diberikan penyuluhan kesehatan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman warga binaan tentang pentingnya menjaga kesehatan.
Pemeriksaan kesehatan di Lapas Banjarmasin juga mencakup Voluntary Counseling and Testing (VCT). VCT merupakan layanan konseling dan pengujian sukarela untuk HIV dan penyakit menular seksual lainnya. Layanan ini memberikan kesempatan kepada warga binaan untuk mengetahui status kesehatannya dan mendapatkan dukungan serta perawatan yang dibutuhkan.
Upaya deteksi dini penyakit menular di lingkungan lembaga pemasyarakatan merupakan langkah penting untuk melindungi kesehatan warga binaan dan mencegah penyebaran penyakit. Kolaborasi antara lembaga pemasyarakatan, dinas kesehatan, dan tenaga kesehatan lainnya sangat krusial untuk keberhasilan program ini.
Kesimpulan: Skrining kesehatan di Rutan Rantau dan Lapas Banjarmasin merupakan contoh nyata komitmen pemerintah dalam menjaga kesehatan warga binaan. Deteksi dini dan edukasi kesehatan menjadi kunci penting dalam mencegah penyebaran penyakit menular di lingkungan lembaga pemasyarakatan.