Lapas Baubau dan Dinkes Gelar Pemeriksaan Penyakit Menular bagi Narapidana
Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Baubau dan Dinas Kesehatan Kota Baubau berkolaborasi dalam sosialisasi dan pemeriksaan penyakit menular seperti HIV dan TBC kepada 110 narapidana untuk deteksi dini dan pencegahan penyebaran.

Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Baubau dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra), menggelar sosialisasi dan pemeriksaan penyakit menular bagi narapidana. Kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 20 Februari 2024 ini difokuskan pada dua penyakit menular utama: HIV dan Tuberkulosis (TBC). Pemeriksaan kesehatan ini bertujuan untuk mendeteksi dini dan mencegah penyebaran penyakit menular di lingkungan Lapas.
Kepala Lapas Kelas IIA Baubau, Tubagus M. Chaidir, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program pembinaan kesehatan yang rutin dilakukan. "Kegiatan tersebut rutin dilaksanakan bagi warga binaan sebagai salah satu populasi berisiko penyakit menular," ujar Tubagus dalam keterangannya. Langkah ini dinilai penting mengingat kerentanan populasi narapidana terhadap penyakit menular.
Sosialisasi dan pemeriksaan kesehatan melibatkan sebanyak 110 warga binaan pemasyarakatan (WBP). Mereka mendapatkan pemahaman tentang penularan, pencegahan, dan pentingnya deteksi dini HIV/IMS dan TBC. Selain itu, kegiatan ini juga menekankan pentingnya menjaga kesehatan secara keseluruhan bagi para narapidana.
Deteksi Dini dan Pencegahan Penyakit Menular di Lapas Baubau
Pemeriksaan kesehatan yang dilakukan mencakup tes dan konsultasi terkait HIV dan TBC. Petugas kesehatan memberikan edukasi kepada para narapidana mengenai gejala, cara penularan, serta langkah-langkah pencegahan kedua penyakit tersebut. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran dan kemampuan narapidana dalam menjaga kesehatan diri sendiri dan lingkungan sekitar.
Kegiatan ini juga menekankan pentingnya deteksi dini. Deteksi dini penyakit menular sangat krusial untuk mencegah penyebaran lebih luas dan memberikan penanganan yang tepat dan cepat. Dengan deteksi dini, diharapkan dapat meminimalisir dampak buruk yang ditimbulkan oleh penyakit menular tersebut.
Selain pemeriksaan dan sosialisasi, Lapas Baubau juga memberikan konseling dan dukungan bagi narapidana yang terdiagnosis menderita HIV atau TBC. Dukungan ini meliputi pengobatan, perawatan, dan bimbingan untuk menjalani pengobatan dengan baik.
Kerjasama Antar Instansi untuk Kesehatan Narapidana
Kegiatan kolaborasi antara Lapas Baubau dan Dinkes Kota Baubau ini melibatkan empat Unit Pelaksana Teknis (UPT) Puskesmas, yaitu Puskesmas Bukit Wolio Indoah, Puskesmas Wajo, Puskesmas Wolio, dan Puskesmas Bataraguru. Kerjasama antar instansi ini menunjukkan komitmen bersama dalam menjaga kesehatan seluruh warga, termasuk mereka yang berada di dalam lembaga pemasyarakatan.
Dengan adanya kerjasama ini, diharapkan dapat tercipta sinergi yang efektif dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada para narapidana. Hal ini juga menunjukkan pentingnya peran pemerintah dalam memastikan akses kesehatan yang merata bagi seluruh lapisan masyarakat, tanpa terkecuali.
"Kesehatan merupakan hak setiap individu, termasuk WBP. Dengan adanya kegiatan ini, kami berharap dapat mencegah penyebaran penyakit menular di dalam Lapas serta memberikan pemahaman yang lebih baik kepada warga binaan mengenai pentingnya menjaga kesehatan," tegas Tubagus M. Chaidir.
Pentingnya Pemeriksaan Berkala dan Kesadaran Kesehatan
Kegiatan pemeriksaan dan sosialisasi penyakit menular ini merupakan bagian dari program pembinaan kesehatan yang dilakukan secara berkala di Lapas Kelas IIA Baubau. Hal ini menunjukkan komitmen Lapas dalam menjaga kesehatan dan kesejahteraan para narapidana.
Diharapkan, melalui kegiatan ini, para WBP semakin sadar akan pentingnya menjaga kesehatan dan dapat menjalani masa pembinaan dengan kondisi fisik yang lebih baik. Pemeriksaan kesehatan berkala juga penting untuk mendeteksi dini penyakit dan mencegah penyebaran penyakit menular di lingkungan Lapas.
Dengan adanya kesadaran dan komitmen dari berbagai pihak, diharapkan upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit menular di lingkungan Lapas Baubau dapat berjalan efektif dan berkelanjutan.