Dinsos Madiun Seleksi Lansia untuk Pondok Lansia: Prioritaskan yang Terlantar
Dinas Sosial Kota Madiun menerapkan seleksi ketat bagi lansia yang ingin tinggal di Pondok Lansia, memprioritaskan mereka yang benar-benar terlantar dan memenuhi kriteria usia serta domisili.

Madiun, 15 Februari 2024 - Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos PPPA) Kota Madiun memberlakukan seleksi ketat bagi para lansia yang ingin mendapatkan perawatan di Pondok Lansia milik pemerintah kota. Seleksi ini bertujuan untuk memastikan bahwa fasilitas tersebut diperuntukkan bagi mereka yang benar-benar membutuhkan.
Kriteria dan Seleksi Calon Penghuni
Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinsos PPPA Kota Madiun, Ganesh Sugiharjito, menjelaskan bahwa terdapat kriteria khusus yang harus dipenuhi oleh para lansia. "Pondok Lansia ini dikhususkan untuk membantu lansia Kota Madiun yang benar-benar terlantar, terutama lansia tunggal yang sudah tidak memiliki lagi keluarga yang merawat," ujarnya. Syaratnya, lansia harus berusia 60 tahun ke atas, berdomisili di Kota Madiun (dibuktikan dengan KTP dan KK), serta menyerahkan surat pengantar dari kelurahan. Namun, proses seleksi tidak berhenti di situ.
Tidak semua permohonan akan diterima. Tim dari Dinsos PPPA akan melakukan asesmen mendalam terhadap setiap pendaftar. "Tim akan menelusuri latar belakang lansia dan kondisi keluarganya," kata Ganesh. Permohonan dapat ditolak jika lansia masih memiliki keluarga yang mampu merawatnya, meskipun keluarga tersebut tinggal di luar kota atau memiliki kesibukan pekerjaan. "Tanggung jawab utama tetap ada di pihak keluarga," tegas Ganesh. Bahkan, lansia dari keluarga mampu yang ingin masuk karena tidak diurus keluarga juga tidak akan diterima, dan akan diarahkan ke yayasan sosial lain.
Fasilitas dan Layanan di Pondok Lansia
Saat ini, Pondok Lansia Madiun telah menampung sembilan lansia dengan berbagai tingkat ketergantungan. Mereka mendapatkan layanan yang komprehensif, termasuk tiga kali makan utama, sekali makanan ringan, pemeriksaan kesehatan rutin, dan berbagai kegiatan harian seperti olahraga ringan, kegiatan kerohanian, serta kegiatan produktif seperti berkebun. "Kami juga menyediakan antar-jemput bagi lansia yang harus kontrol ke rumah sakit," tambah Ganesh. Terdapat tiga petugas kebersihan dan satu petugas pengasuh yang siap memberikan perawatan maksimal, terutama bagi lansia yang membutuhkan bantuan lebih intensif.
Semua layanan ini diberikan secara gratis sampai lansia tersebut meninggal dunia. Pondok Lansia Madiun merupakan proyek strategis Pemkot Madiun yang dibangun di atas lahan aset Pemkot seluas 12 ribu meter persegi. Pembangunannya dilakukan dalam dua tahap, dengan anggaran tahap pertama sebesar Rp9,4 miliar pada tahun 2023 dan tahap kedua sebesar Rp8,6 miliar.
Kesimpulan
Seleksi ketat yang diterapkan oleh Dinsos PPPA Kota Madiun menunjukkan komitmen pemerintah untuk memastikan Pondok Lansia dimanfaatkan secara optimal bagi lansia yang benar-benar membutuhkan. Dengan fasilitas dan layanan yang komprehensif, diharapkan Pondok Lansia dapat memberikan kualitas hidup yang lebih baik bagi penghuninya.