Dishub Mataram Petakan Titik Rawan Macet Selama Ramadhan 2025
Dishub Kota Mataram memetakan titik rawan kemacetan lalu lintas selama Ramadhan 2025, terutama di pusat penjualan takjil dan perbelanjaan, guna mengoptimalkan penempatan personel dan koordinasi dengan pihak kepolisian.

Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), telah memulai pemetaan titik-titik rawan kemacetan lalu lintas selama bulan suci Ramadhan 1446 Hijriah atau tahun 2025. Pemetaan ini dilakukan untuk memastikan penempatan personel Dishub secara efektif dan efisien dalam mengantisipasi peningkatan volume kendaraan dan aktivitas masyarakat selama bulan Ramadhan.
Kepala Dishub Kota Mataram, Zulkarwin, menjelaskan bahwa pemetaan ini didasarkan pada pengalaman tahun-tahun sebelumnya. Kemacetan lalu lintas biasanya terjadi di sejumlah titik menjelang waktu berbuka puasa, terutama di pusat-pusat penjualan takjil. Beberapa lokasi yang menjadi fokus pemetaan antara lain Jalan Airlangga Gomong, Ampenan, Rembiga, dan pusat perbelanjaan di kawasan Cakranegara.
"Pada titik-titik rawan kemacetan, personel bisa kami siagakan lebih banyak," ujar Zulkarwin dalam keterangannya di Mataram, Selasa (25/2).
Antisipasi Kemacetan di Pusat Penjualan Takjil
Dishub Kota Mataram biasanya menyiagakan satu regu petugas, berjumlah 17 orang, setiap harinya. Petugas tersebut akan disebar di titik-titik rawan kemacetan. Namun, mengingat keterbatasan jumlah personel, Dishub berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan Linmas dari camat dan kelurahan setempat untuk membantu mengurai kemacetan.
Salah satu penyebab utama kemacetan adalah parkir kendaraan yang sembarangan, terutama di badan jalan. Hal ini sering terjadi karena banyaknya pedagang takjil musiman yang berjualan di sepanjang jalan selama bulan Ramadhan. "Kendaraan yang parkir di badan jalan, bisa memicu kemacetan arus lalu lintas," tegas Zulkarwin.
Untuk mengatasi masalah ini, petugas akan dibantu oleh Linmas untuk mengatur parkir kendaraan agar tidak mengganggu arus lalu lintas. Koordinasi yang baik antara Dishub, kepolisian, dan Linmas sangat penting untuk memastikan kelancaran lalu lintas selama Ramadhan.
Peningkatan Pengawasan di 10 Hari Terakhir Ramadhan
Zulkarwin menambahkan bahwa pengawasan akan ditingkatkan pada 10 hari terakhir Ramadhan, menjelang Hari Raya Idul Fitri. Pada periode ini, potensi kemacetan diperkirakan akan meningkat, tidak hanya di pusat penjualan takjil, tetapi juga di pusat-pusat perbelanjaan karena masyarakat mulai mempersiapkan kebutuhan Lebaran.
"Karena itu, petugas yang kami siagakan bertugas sampai malam hingga aktivitas pusat perbelanjaan tutup. Petugas kami biasanya mendampingi aparat dari Kepolisian juga," tambahnya.
Dengan strategi pemetaan titik rawan dan peningkatan koordinasi antar instansi, Dishub Kota Mataram berupaya meminimalisir kemacetan lalu lintas dan memastikan kelancaran arus kendaraan selama bulan Ramadhan 2025.
Langkah-langkah yang diambil Dishub Kota Mataram untuk mengantisipasi kemacetan:
- Pemetaan titik rawan kemacetan
- Peningkatan jumlah personel di titik rawan
- Koordinasi dengan kepolisian dan Linmas
- Pengaturan parkir kendaraan
- Peningkatan pengawasan di 10 hari terakhir Ramadhan