Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Jelang Lebaran 2025: Antisipasi Lonjakan Pengunjung di Pusat Perbelanjaan dan Lokasi Wisata
Pemprov DKI Jakarta akan menerapkan rekayasa lalu lintas di pusat perbelanjaan dan lokasi wisata untuk mengantisipasi lonjakan pengunjung selama periode Lebaran 2025.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan memberlakukan rekayasa lalu lintas di sejumlah titik untuk mengantisipasi lonjakan kendaraan dan pengunjung selama periode Lebaran 2025. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo, dalam keterangannya di Balai Kota DKI Jakarta pada Selasa, 4 Maret 2025. Rekayasa lalu lintas ini difokuskan pada pusat-pusat perbelanjaan dan lokasi wisata yang diprediksi akan mengalami peningkatan signifikan jumlah pengunjung.
Menurut Syafrin, rekayasa lalu lintas akan diterapkan di tiga pusat perbelanjaan utama, yaitu Tanah Abang, Kebon Kacang Thamrin City, dan Glodok. Meskipun belum merinci mekanisme detailnya, langkah ini bertujuan untuk memastikan kelancaran arus lalu lintas dan mencegah kemacetan parah di sekitar pusat-pusat perbelanjaan tersebut menjelang Lebaran. Pemprov DKI Jakarta berkomitmen untuk memberikan kenyamanan bagi masyarakat yang berbelanja dan melakukan aktivitas di area tersebut.
Selain pusat perbelanjaan, Pemprov DKI Jakarta juga akan menerapkan rekayasa lalu lintas di tujuh lokasi wisata populer di Jakarta. Namun, penerapan rekayasa lalu lintas di lokasi wisata ini baru akan dilakukan setelah Lebaran. Tujuh lokasi wisata tersebut meliputi Ancol (Jakarta Utara), Taman Margasatwa Ragunan (Jakarta Selatan), Kota Tua (Jakarta Barat), Taman Mini Indonesia Indah (TMII) (Jakarta Timur), Monumen Nasional (Monas) (Jakarta Pusat), dan Pantai Indah Kapuk (PIK) 1 (Jakarta Utara). Langkah antisipasi ini diambil untuk memperlancar arus lalu lintas dan memberikan kenyamanan bagi para wisatawan yang berkunjung ke Jakarta pasca Lebaran.
Antisipasi Lonjakan Pengunjung di Pusat Perbelanjaan
Pemprov DKI Jakarta menargetkan rekayasa lalu lintas di pusat perbelanjaan utama seperti Tanah Abang, Kebon Kacang Thamrin City, dan Glodok akan efektif mengurangi kemacetan. Langkah ini merupakan bagian dari upaya Pemprov DKI untuk memastikan kenyamanan dan keamanan bagi masyarakat selama periode Lebaran. Detail mekanisme rekayasa lalu lintas akan diumumkan lebih lanjut oleh Dinas Perhubungan DKI Jakarta.
Pemprov DKI Jakarta berharap dengan adanya rekayasa lalu lintas ini, masyarakat dapat tetap nyaman berbelanja dan beraktivitas di pusat-pusat perbelanjaan tanpa terganggu oleh kemacetan. Koordinasi yang baik antara pihak pengelola pusat perbelanjaan dan Dinas Perhubungan DKI Jakarta diharapkan dapat memastikan kelancaran pelaksanaan rekayasa lalu lintas.
Meskipun belum dijelaskan secara rinci, diharapkan rekayasa lalu lintas yang diterapkan akan melibatkan berbagai strategi, seperti penutupan sementara jalan tertentu, pengalihan arus lalu lintas, dan pengaturan parkir. Semua ini bertujuan untuk mengoptimalkan penggunaan ruang jalan dan meminimalisir potensi kemacetan.
Kesiapan Angkutan Lebaran 2025
Pemprov DKI Jakarta juga telah menyatakan kesiapannya dalam menghadapi masa angkutan Lebaran 2025. Dari sisi prasarana, telah disiapkan empat terminal utama untuk keberangkatan mudik, yaitu Terminal Kampung Rambutan, Terminal Kalideres, Terminal Tanjung Priok, dan Terminal Terpadu Pulogebang.
Untuk membantu mengurai kepadatan penumpang di terminal utama, Pemprov DKI Jakarta juga menyediakan tiga terminal bantuan, yaitu Terminal Grogol, Muara Angke, dan Lebak Bulus. Kesiapan infrastruktur ini diharapkan dapat menampung lonjakan penumpang yang akan melakukan perjalanan mudik selama Lebaran.
Selain kesiapan infrastruktur, Dinas Perhubungan DKI Jakarta juga akan membuka posko angkutan Lebaran pada tanggal 23 Maret hingga 8 April 2025. Posko ini akan berfungsi sebagai pusat informasi dan koordinasi untuk memastikan kelancaran arus mudik dan balik. Tersedia pula sekitar 2.800 unit bus yang disiapkan untuk mengangkut penumpang ke luar Jakarta.
Untuk menjaga keamanan dan ketertiban selama masa angkutan Lebaran, Dinas Perhubungan DKI Jakarta akan menyiagakan sebanyak 2.800 personel. Personel tersebut akan bertugas untuk mengawasi dan mengatur lalu lintas, serta memberikan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan.
Dengan berbagai persiapan yang telah dilakukan, Pemprov DKI Jakarta optimistis dapat mengatasi potensi masalah lalu lintas selama periode Lebaran 2025. Komitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat menjadi prioritas utama dalam menghadapi lonjakan aktivitas perjalanan selama periode tersebut.