DKI Jakarta Jalin Kerja Sama Film dengan Busan, Korea Selatan: Dorong Pertumbuhan Perfilman Nasional
Pemprov DKI Jakarta menjalin kerja sama produksi film dengan Busan, Korea Selatan, untuk memperkuat ekosistem perfilman nasional dan membuka peluang kerja sama global, seperti yang diungkapkan Wagub Rano Karno usai pertemuan di Cannes Film Festival 2025.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta resmi menjalin kerja sama produksi film dengan Busan, Korea Selatan. Kerja sama ini diumumkan setelah Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, bertemu dengan perwakilan Busan International Film Festival (BIFF), Direktur Asian Contents & Film Market (ACFM) Ellen Y.D. Kim, di sela-sela Cannes Film Festival 2025 di Prancis, Sabtu lalu. Pertemuan tersebut menghasilkan kesepakatan untuk meningkatkan kolaborasi dalam industri perfilman dan mengundang Pemprov DKI Jakarta untuk mengunjungi Busan Film Center di Korea Selatan.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya Pemprov DKI Jakarta untuk mendorong pertumbuhan sektor perfilman nasional. Sebagai kota metropolitan terbesar di Asia Tenggara, Jakarta memiliki potensi besar dalam industri kreatif, khususnya perfilman. Kolaborasi dengan Busan, kota yang dikenal sebagai pusat perfilman terkemuka, diharapkan dapat memberikan nilai strategis dalam memperkuat ekosistem film nasional dan membuka peluang kerja sama global yang lebih luas. Wagub Rano Karno menyatakan harapannya agar kerja sama ini dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan industri perfilman Indonesia.
Selain kerja sama dengan Busan, Rano Karno juga melakukan pertemuan bilateral dengan Delegasi Hong Kong yang dipimpin oleh Ketua Dewan Pengembangan Film Hong Kong, Dr. Wilfred Wong. Dalam pertemuan tersebut, dibahas berbagai hal terkait kebijakan Pemerintah Hong Kong dalam memperkuat ekosistem industri kreatif, termasuk program keterlibatan generasi muda, kebijakan harga tiket bioskop yang terjangkau, dan inisiatif strategis dalam membangun citra Hong Kong sebagai pusat industri kreatif di Asia. Pemprov DKI Jakarta sendiri tengah menginisiasi pembentukan Jakarta Film Commission untuk memberikan dukungan lebih besar terhadap industri perfilman nasional, termasuk insentif, kemudahan perizinan, dan fasilitas pendukung lainnya.
Kerja Sama Strategis untuk Perfilman Indonesia
Kerja sama antara Pemprov DKI Jakarta dan Busan, Korea Selatan, diproyeksikan akan memberikan dampak signifikan bagi perkembangan perfilman Indonesia. Busan, dengan reputasinya sebagai kota perfilman internasional, memiliki banyak pengalaman dan sumber daya yang dapat dibagi dengan Jakarta. Kolaborasi ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas produksi film Indonesia, memperluas akses pasar internasional, dan membuka peluang bagi sineas Indonesia untuk berkolaborasi dengan sineas internasional.
Pembentukan Jakarta Film Commission juga merupakan langkah penting dalam mendukung pertumbuhan industri perfilman di Jakarta. Dengan adanya komisi ini, diharapkan akan lebih mudah bagi para sineas untuk mendapatkan izin produksi, akses pendanaan, dan dukungan teknis lainnya. Hal ini akan menciptakan lingkungan yang lebih kondusif bagi perkembangan industri perfilman di Jakarta dan Indonesia secara keseluruhan.
Selain itu, pertemuan dengan delegasi Hong Kong memberikan wawasan berharga tentang kebijakan dan strategi yang telah berhasil diterapkan di Hong Kong dalam mengembangkan industri kreatif. Pengalaman Hong Kong dalam mendukung sineas pemula melalui program First Feature Film Initiative (FFFI) dan skema Film Production Financing Scheme 2.0 dapat menjadi inspirasi bagi Pemprov DKI Jakarta dalam merancang program-program serupa di Jakarta.
Dukungan untuk Generasi Muda dan Aksesibilitas
Salah satu fokus utama dalam kerja sama ini adalah dukungan terhadap generasi muda dan peningkatan aksesibilitas terhadap film. Pemprov DKI Jakarta menyadari pentingnya melibatkan generasi muda dalam industri perfilman dan berkomitmen untuk menciptakan peluang bagi mereka untuk berkarya. Kerja sama dengan Busan dan Hong Kong diharapkan dapat memberikan kesempatan bagi sineas muda Indonesia untuk belajar dari pengalaman dan keahlian para profesional di kedua kota tersebut.
Upaya untuk membuat tiket bioskop lebih terjangkau juga menjadi perhatian utama. Dengan harga tiket yang lebih terjangkau, diharapkan lebih banyak masyarakat yang dapat mengakses karya film Indonesia dan menikmati hasil karya sineas lokal. Hal ini akan meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap film Indonesia dan pada akhirnya akan mendorong pertumbuhan industri perfilman secara berkelanjutan.
Secara keseluruhan, kerja sama ini menandai langkah maju yang signifikan bagi industri perfilman Indonesia. Dengan dukungan dari pemerintah dan kolaborasi dengan kota-kota perfilman terkemuka di dunia, diharapkan industri perfilman Indonesia dapat terus berkembang dan bersaing di kancah internasional. Pembentukan Jakarta Film Commission dan pembelajaran dari pengalaman Hong Kong akan menjadi kunci keberhasilan dalam membangun ekosistem perfilman yang lebih kuat dan berkelanjutan.
“Pemprov DKI Jakarta tengah memprakarsai pembentukan Jakarta Film Commission sebagai wujud nyata dukungan kami terhadap industri perfilman nasional, yang akan dilengkapi dengan berbagai insentif, kemudahan perizinan, serta fasilitas pendukung lainnya,” ujar Rano, menekankan komitmen Pemprov DKI Jakarta dalam mengembangkan industri perfilman nasional.
Kesimpulan
Kerja sama antara Pemprov DKI Jakarta dengan Busan dan Hong Kong menandai babak baru bagi industri perfilman Indonesia. Komitmen untuk mendukung sineas muda, meningkatkan aksesibilitas, dan membangun ekosistem yang kondusif diharapkan akan mendorong pertumbuhan industri perfilman yang berkelanjutan dan mampu bersaing di tingkat global.