DKI Jakarta Perangi Pencemaran Sungai: Pembangunan Sarana Pengelolaan Air Limbah
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus berupaya membangun sarana pengelolaan air limbah untuk mencegah pencemaran sungai akibat campuran air limbah dan air hujan, termasuk dengan mengedukasi masyarakat untuk tidak membuang limbah sembarangan.

Pemprov DKI Jakarta gencar membangun sarana pengelolaan air limbah guna mengurangi pencemaran sungai. Hal ini disampaikan Plt. Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta, Ika Agustin, pada Selasa, 21 Januari 2024. Upaya ini difokuskan untuk memisahkan air limbah dari air hujan, mencegah keduanya bercampur dan mencemari sungai-sungai di Jakarta.
Saat ini, masalah utama yang dihadapi adalah belum adanya pemisahan yang efektif antara air limbah dari pabrik, limbah domestik, dan air hujan. Ketiganya masih bercampur, sehingga menimbulkan pencemaran yang signifikan. Namun, Ika Agustin optimistis bahwa Peraturan Daerah (Perda) Provinsi DKI Jakarta tentang Air Limbah Domestik, yang disahkan akhir tahun 2024, akan menjadi solusi penting. Perda ini diharapkan dapat menciptakan pengelolaan air limbah yang lebih terstruktur dan efektif.
"Dengan adanya Perda Air Limbah, pembangunan infrastruktur pemisah antara air limbah dan air hujan akan lebih tertata," jelas Ika Agustin. Perda tersebut diharapkan akan menjadi landasan hukum yang kuat untuk mempercepat pembangunan dan implementasi sistem pengelolaan air limbah yang lebih baik.
Selain pembangunan infrastruktur, Pemprov DKI Jakarta juga menekankan pentingnya peran serta masyarakat. Ika Agustin mengingatkan warga untuk tidak membuang limbah sembarangan, termasuk minyak goreng bekas dan air cucian piring langsung ke saluran air. Kesadaran masyarakat sangat krusial dalam keberhasilan program ini.
Kebijakan dalam Perda Air Limbah Domestik
Salah satu kebijakan penting dalam Perda Air Limbah Domestik adalah kewajiban bagi rumah dan bangunan untuk menyambungkan pembuangan air limbah domestik ke Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T). Hal ini disampaikan oleh Kepala Bidang Pengelolaan Air Limbah Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta, Robby Dwi Mariansyah. Dengan adanya SPALD-T, diharapkan pengelolaan limbah dapat dilakukan secara terpusat dan lebih efisien.
Pembangunan SPALD-T dan edukasi publik menjadi kunci keberhasilan program ini. Dengan adanya kerjasama antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan kualitas air di sungai-sungai Jakarta dapat membaik dan pencemaran dapat diminimalisir.
Pemprov DKI Jakarta berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas lingkungan hidup di Jakarta. Upaya pengelolaan air limbah ini merupakan salah satu langkah penting dalam mencapai tujuan tersebut. Harapannya, dengan terlaksananya program ini dengan baik, Jakarta dapat memiliki lingkungan yang lebih bersih dan sehat di masa depan.