DKPP Bantul Dampingi Penanaman Jagung 1.319 Hektare, Program Swasembada Pangan Nasional
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bantul mendampingi penanaman jagung seluas 1.319 hektare sebagai bagian dari program satu juta hektare Kementerian Pertanian dan Polri untuk mendukung swasembada pangan nasional.

Petani di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), mendapat dukungan penuh dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bantul dalam program penanaman jagung seluas 1.319 hektare. Program ini merupakan bagian dari gerakan nasional penanaman satu juta hektare jagung yang digagas Kementerian Pertanian dan Kepolisian Republik Indonesia. Penanaman simbolis dilakukan pada Rabu, 22 November 2023, di Dusun Cangkring, Poncosari, Srandakan.
Kepala DKPP Bantul, Joko Waluyo, menjelaskan bahwa peran DKPP Bantul dalam program ini adalah sebagai pendamping para petani. "Gerakan penanaman jagung ini kami hanya pendamping, dan itu program Kementan kolaborasi dengan Polri. Lokasi penanaman seluas 1.319 hektare di Bantul sudah kami petakan," ujar Joko.
Alokasi 1.319 hektare untuk Bantul merupakan bagian dari total 4.300 hektare alokasi untuk seluruh DIY. Delapan kecamatan di Bantul terlibat dalam program ini, dengan lahan seluas 300 hektare di Kecamatan Srandakan, yang sebagian besar berada di lahan pasir Dusun Cangkring, menjadi lokasi penanaman simbolis bersama Polda DIY dan Polres Bantul. Pemilihan lokasi ini didasarkan pada potensi lahan yang ada.
Program ini diharapkan dapat meningkatkan ketahanan pangan di Bantul. "Di Bantul setiap tahun ada luas panen jagung mencapai 4.000 hektare. Dengan tambahan 1.300 hektare lahan baru yang sebelumnya belum ditanami jagung, kita upayakan untuk menanam jagung, termasuk di lahan pasir dan lahan Wedi Kengser," tambah Joko. Upaya ini bertujuan untuk menambah produksi jagung dan mendukung swasembada pangan.
Selain kegiatan penanaman, petugas penyuluh lapangan di Bantul juga menerima bantuan berupa teknologi pertanian modern, yaitu 'Artificial Intelligence for Hydroponic'. Alat ini akan sangat membantu dalam mengukur kesuburan tanah dan menentukan jenis tanaman yang cocok, termasuk jagung, untuk ditanam di berbagai jenis lahan.
Dengan adanya pendampingan dari DKPP Bantul dan dukungan teknologi pertanian modern, diharapkan program penanaman jagung seluas 1.319 hektare di Bantul ini dapat berjalan lancar dan berhasil meningkatkan produksi jagung serta berkontribusi terhadap ketahanan pangan nasional. Program ini juga mencerminkan kolaborasi yang baik antara pemerintah daerah, Kementerian Pertanian, dan Kepolisian dalam upaya mendukung swasembada pangan.
Keberhasilan program ini akan berdampak positif pada perekonomian petani di Bantul dan secara keseluruhan mendukung program ketahanan pangan nasional. Dengan pemanfaatan teknologi dan pendampingan yang tepat, diharapkan hasil panen jagung dapat meningkat secara signifikan.