DLH Cianjur Gencar Sosialisasikan Program Dipilampah di CFD
Dinas Lingkungan Hidup Cianjur gencar mensosialisasikan program Dipilampah di Car Free Day (CFD) untuk mengurangi sampah dengan menukar sampah anorganik seperti botol plastik dengan barang bermanfaat, serta rencana peningkatan kapasitas pengolahan sampah.
DLH Cianjur gencar sosialisasikan program Dipilampah di Car Free Day (CFD) dan berbagai kegiatan masyarakat lainnya. Program ini bertujuan untuk mengurangi timbunan sampah di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Sosialisasi yang dimulai minggu ini akan berlangsung selama sebulan, berfokus pada edukasi pengelolaan sampah rumah tangga.
Kepala DLH Cianjur, Komarudin, menjelaskan bahwa sosialisasi Program Dipilah Dipilih Kelola Sampah dari Rumah (Dipilampah) bertujuan untuk mempersiapkan warga dalam mengurangi sampah. Warga diajak untuk aktif memilah sampah organik dan anorganik dari rumah. Langkah ini merupakan bagian penting dari upaya pengelolaan sampah yang lebih baik di Cianjur.
Sebagai bagian dari sosialisasi, warga diberikan insentif berupa penukaran sampah anorganik dengan barang-barang bermanfaat. "Warga dapat menukarkan minimal 20 botol plastik atau sampah anorganik senilai satu kantong besar dengan kaos, tempat minum, atau tempat sampah," jelas Komarudin. Program ini mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam mengurangi sampah sekaligus memberikan nilai ekonomis bagi sampah yang terkumpul.
Program Dipilampah tahap awal akan difokuskan di wilayah Cianjur kota. Evaluasi dari tahap awal ini akan menentukan langkah selanjutnya dalam sosialisasi ke wilayah lain. Tujuan akhirnya adalah agar masyarakat terbiasa memilah sampah sebelum dibuang ke Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPAS) Mekarsari.
Sampah anorganik yang terkumpul akan diolah di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di TPAS Mekarsari, Cikalongkulon. TPST ini mampu mengolah 35 ton sampah per hari dan ditargetkan beroperasi normal pada pertengahan Februari. Pengolahan sampah di TPST akan menghasilkan produk daur ulang yang bernilai ekonomis, seperti biji plastik dan papan plastik.
Dengan kapasitas pengolahan 35 ton per hari, TPST diharapkan dapat mengurangi permasalahan sampah di Cianjur. Saat ini, TPAS Mekarsari yang telah beroperasi selama delapan bulan menerima sekitar 700 ton sampah per hari. Hal ini menunjukkan kebutuhan mendesak akan peningkatan kapasitas pengelolaan sampah.
Pemerintah Kabupaten Cianjur berencana meminta bantuan pemerintah pusat untuk membangun TPST yang lebih besar, dengan kapasitas sekitar 500 ton per hari. Peningkatan kapasitas ini tidak hanya akan mengatasi masalah sampah di Cianjur, tetapi juga dapat membantu daerah sekitarnya. Cianjur termasuk dalam kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur, sehingga peningkatan kapasitas pengolahan sampah akan berdampak positif pada wilayah sekitarnya.
Kesimpulannya, program Dipilampah merupakan inisiatif penting DLH Cianjur dalam mengatasi permasalahan sampah. Sosialisasi intensif dan peningkatan kapasitas pengolahan sampah diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan di Cianjur serta sekitarnya. Keberhasilan program ini sangat bergantung pada partisipasi aktif masyarakat.