Dompet Dhuafa Kirim Bantuan Kemanusiaan untuk Korban Gempa Myanmar
Dompet Dhuafa bergerak cepat mengirimkan bantuan dan tim DMC pasca gempa magnitudo 7,7 di Myanmar, yang telah menelan banyak korban jiwa dan kerusakan infrastruktur.

Gempa bumi dahsyat berkekuatan magnitudo 7,7 mengguncang Myanmar pada Jumat, 28 Maret 2023, menyebabkan kerusakan besar dan jatuhnya korban jiwa. Pusat gempa berada 16 kilometer di barat laut Kota Sagaing, dekat Kota Mandalay. Bencana ini telah menimbulkan keprihatinan internasional, termasuk Indonesia, yang mendorong berbagai lembaga kemanusiaan untuk memberikan bantuan.
Menanggapi tragedi tersebut, Dompet Dhuafa langsung mengirimkan bantuan kemanusiaan dan tim Disaster Management Center (DMC) pada Minggu, 30 Maret 2023. Langkah cepat ini menunjukkan komitmen Dompet Dhuafa dalam meringankan penderitaan korban gempa di Myanmar. Bantuan tersebut berupa kebutuhan dasar dan personel untuk mempercepat penanganan pasca bencana.
Direktur Sosial, Kemanusiaan, dan Dakwah Dompet Dhuafa, Ahmad Shonhaji, menyatakan bahwa tim telah berkoordinasi dengan relawan lokal dan jaringan kemanusiaan internasional untuk memastikan pendistribusian bantuan tepat sasaran dan efisien. Dompet Dhuafa juga telah menyiapkan sejumlah bantuan berupa kebutuhan dasar dan personel guna membantu percepatan penanganan pasca gempa bumi di Myanmar. "Tim telah berkoordinasi dengan relawan lokal dan jaringan kemanusiaan internasional guna memastikan distribusi bantuan dapat dilakukan dengan cepat dan tepat sasaran. Kami juga telah menyiapkan sejumlah bantuan berupa kebutuhan dasar dan personel guna bantu percepatan penanganan pascagempa bumi di Myanmar," ujar Ahmad Shonhaji.
Bantuan Terfokus pada Kelompok Rentan
Tim Dompet Dhuafa saat ini tengah melakukan asesmen jarak jauh melalui relawan dan jaringan lokal untuk mengidentifikasi daerah-daerah prioritas yang membutuhkan bantuan mendesak. Bantuan difokuskan pada kelompok rentan, seperti anak-anak, lansia, dan penyandang disabilitas yang paling terdampak bencana ini. Prioritas utama adalah memastikan kebutuhan dasar mereka terpenuhi.
Dompet Dhuafa memahami bahwa dampak gempa bumi tidak hanya berupa kerusakan fisik, tetapi juga trauma psikologis. Oleh karena itu, bantuan yang diberikan tidak hanya berupa materi, tetapi juga dukungan psikososial bagi para korban. Dukungan ini penting untuk membantu mereka melewati masa sulit dan memulihkan kehidupan mereka.
Selain itu, Dompet Dhuafa juga membuka kanal donasi bagi masyarakat Indonesia yang ingin berkontribusi. Donasi dapat disalurkan melalui rekening resmi Dompet Dhuafa atau platform crowdfunding yang telah bekerja sama. Partisipasi masyarakat sangat diharapkan untuk membantu meringankan beban para korban gempa di Myanmar.
Jumlah Korban Meningkat
Berdasarkan data dari Lembaga Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), gempa bumi tersebut telah menyebabkan kerusakan yang signifikan. Jumlah korban tewas terus meningkat, mencapai 1.644 orang, dengan 3.408 orang luka-luka dan 139 orang masih dinyatakan hilang. Gempa juga dirasakan hingga ke negara tetangga, seperti India, Thailand, dan Cina, dengan Thailand mencatat 17 korban jiwa.
Situasi ini menunjukkan urgensi bantuan kemanusiaan yang cepat dan terkoordinasi. Dompet Dhuafa, dengan pengalamannya dalam penanggulangan bencana, berkomitmen untuk memberikan bantuan yang optimal dan berkelanjutan bagi para korban gempa di Myanmar. Mereka berharap dapat berkontribusi dalam proses pemulihan dan pembangunan kembali daerah yang terdampak.
Dompet Dhuafa mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk menunjukkan solidaritas dan kepedulian dengan berdonasi melalui jalur resmi yang telah disediakan. "Kami mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama membantu saudara-saudara kita yang terdampak gempa di Myanmar dan sekitarnya. Solidaritas dan kepedulian kita akan sangat berarti bagi mereka yang sedang berjuang untuk bangkit dari bencana ini," ajak Ahmad Shonhaji.
Dengan langkah cepat dan koordinasi yang baik, Dompet Dhuafa berkomitmen untuk terus memberikan bantuan yang optimal bagi para korban gempa bumi di Myanmar. Semoga bantuan ini dapat meringankan beban dan mempercepat proses pemulihan bagi masyarakat Myanmar yang terdampak bencana.