Dorong Penggunaan Rupiah, Pj Gubernur Papua Minta Bank Papua Buka Layanan Valas di Perbatasan
Penjabat Gubernur Papua meminta Bank Papua membuka layanan penukaran valuta asing di perbatasan RI-PNG untuk mendorong transaksi ekonomi dan pariwisata di wilayah tersebut.

Penjabat Gubernur Papua, Ramses Limbong, telah meminta Bank Papua untuk segera menyediakan layanan penukaran valuta asing (valas) di wilayah perbatasan Indonesia-Papua Nugini (PNG). Permintaan ini disampaikan pada Jumat di Jayapura, bertujuan untuk meningkatkan penggunaan mata uang rupiah di kawasan perbatasan dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Langkah ini dinilai penting mengingat potensi ekonomi dan pariwisata yang signifikan di wilayah perbatasan. Kehadiran layanan penukaran valas diharapkan dapat mempermudah transaksi ekonomi antara masyarakat Indonesia dan Papua Nugini, serta wisatawan mancanegara yang berkunjung ke daerah tersebut. Ramses Limbong menekankan pentingnya kemudahan akses penukaran mata uang untuk mendukung aktivitas ekonomi di wilayah perbatasan yang dinamis.
Lebih lanjut, Pj Gubernur menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi di daerah perbatasan Papua cukup menjanjikan, ditopang oleh pasar perbatasan yang aktif dan potensi wisata yang belum tergali secara maksimal. Dengan adanya fasilitas penukaran valas, diharapkan transaksi ekonomi dapat berjalan lebih lancar dan mendorong peningkatan pendapatan masyarakat di wilayah perbatasan.
Bank Papua Dukung Peningkatan Transaksi Valas di Perbatasan
Direktur Utama Bank Papua, Yuliana D Yembise, menanggapi positif permintaan tersebut. Bank Papua, menurutnya, tengah berupaya untuk bertransformasi menjadi Bank Devisa. Salah satu tahapan dalam transformasi ini adalah peningkatan layanan Kegiatan Usaha dalam Valuta Asing (KUPVA), yang mencakup transaksi jual beli valuta asing.
Transformasi ini didorong oleh beberapa faktor, termasuk keberadaan wilayah perbatasan dengan PNG dan potensi pariwisata di daerah tersebut. Dengan menjadi Bank Devisa, Bank Papua akan mampu memberikan layanan yang lebih lengkap dan mendukung transaksi valas di Papua, khususnya di wilayah perbatasan.
Yuliana menambahkan bahwa Bank Papua berkomitmen untuk mendukung kunjungan wisatawan mancanegara dengan menyediakan kemudahan dalam hal penukaran uang. Layanan jual beli valas yang mudah diakses diharapkan dapat menarik lebih banyak wisatawan dan meningkatkan aktivitas ekonomi di Papua.
Kehadiran layanan penukaran valas di perbatasan juga diharapkan dapat mengurangi praktik penukaran uang ilegal yang merugikan negara. Dengan adanya layanan resmi dari Bank Papua, masyarakat akan memiliki pilihan yang lebih aman dan terjamin dalam melakukan transaksi penukaran mata uang.
Potensi Ekonomi dan Pariwisata Perbatasan Papua
Wilayah perbatasan Indonesia-PNG memiliki potensi ekonomi dan pariwisata yang besar. Namun, kurangnya akses terhadap layanan perbankan, termasuk penukaran valas, seringkali menjadi kendala dalam pengembangan ekonomi dan pariwisata di daerah tersebut. Dengan dibukanya layanan penukaran valas oleh Bank Papua, diharapkan kendala ini dapat diatasi.
Selain itu, kemudahan akses penukaran valas juga akan mendorong peningkatan kerjasama ekonomi antara Indonesia dan PNG. Hal ini akan berdampak positif bagi perekonomian kedua negara, khususnya di wilayah perbatasan. Kehadiran Bank Papua di perbatasan diharapkan dapat menjadi katalis pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di wilayah tersebut.
Pemerintah Provinsi Papua berharap langkah ini akan berdampak positif terhadap perekonomian daerah perbatasan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan adanya kemudahan akses penukaran valas, diharapkan transaksi ekonomi akan semakin lancar dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Ke depan, diharapkan Bank Papua dapat memperluas jangkauan layanannya di wilayah perbatasan, termasuk dengan menyediakan mesin penukaran otomatis untuk mempermudah proses penukaran mata uang rupiah ke kina dan sebaliknya. Hal ini akan semakin mempermudah transaksi ekonomi dan meningkatkan kenyamanan bagi masyarakat dan wisatawan.
Langkah strategis ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dan Bank Papua dalam mengembangkan ekonomi di wilayah perbatasan Papua. Diharapkan, inisiatif ini dapat menjadi contoh bagi daerah perbatasan lainnya di Indonesia.