Papua Harap BI Perluas Elektronifikasi untuk Tingkatkan Transparansi dan Penerimaan Daerah
Pemerintah Provinsi Papua mendorong Bank Indonesia untuk terus meningkatkan elektronifikasi transaksi keuangan guna mewujudkan inklusivitas, efisiensi, dan transparansi, serta meningkatkan penerimaan daerah.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua berharap Bank Indonesia (BI) terus meningkatkan dan memperluas elektronifikasi serta digitalisasi transaksi keuangan di wilayahnya. Hal ini disampaikan oleh Analis Kebijakan Utama Pemprov Papua, Muhammad Ridwan Rumasukun, di Jayapura pada Jumat, 21 Februari 2024. Peningkatan elektronifikasi dinilai krusial untuk mewujudkan inklusivitas keuangan, efisiensi, dan peningkatan penerimaan daerah. Upaya ini juga diharapkan dapat meningkatkan transparansi dalam pengelolaan keuangan daerah.
Ridwan menekankan pentingnya penggunaan sistem nontunai di sembilan kabupaten/kota di Papua. Ia menjelaskan bahwa elektronifikasi transaksi keuangan akan memberikan dampak positif bagi pengelolaan keuangan daerah dan perekonomian masyarakat. "Untuk itu kami sangat mendorong penggunaan nontunai di sembilan kabupaten kota guna meningkatkan transparansi," katanya.
Sebagai langkah strategis, Pemprov Papua mendukung berbagai program edukasi dan sosialisasi yang dilakukan BI, termasuk melalui Gerakan Pasar Murah (GPM) dan bazar UMKM. Kegiatan-kegiatan ini dinilai efektif untuk memperkenalkan dan mendorong penggunaan sistem pembayaran digital, khususnya QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard).
BI dan Pemprov Papua Kolaborasi Tingkatkan Literasi Keuangan Digital
Salah satu contoh kolaborasi yang dilakukan adalah penyelenggaraan Tarhib Ramadhan 1446 Hijriah oleh Kantor Perwakilan BI Provinsi Papua bersama Dewan Masjid Indonesia (DMI). Kegiatan bertema "Syiar Halal Fair pakai QRIS" ini tidak hanya memperkuat keimanan umat Muslim, tetapi juga mempromosikan penggunaan QRIS dalam transaksi sehari-hari. "Kami mendukung penyelenggaraan Tarhib Ramadhan yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia bersama Dewan Masjid Indonesia (DMI) di mana selain memperkuat keimanan, juga memperkenalkan penggunaan QRIS pada umat Muslim," ujar Ridwan.
Ridwan menambahkan bahwa GPM dan bazar UMKM juga berperan penting dalam menjaga stabilitas harga pangan, khususnya selama bulan Ramadhan. Kegiatan ini dinilai efektif untuk menggerakkan perekonomian di Provinsi Papua. "Karena melalui GPM dan bazar UMKM ini selain menjaga stabilitas harga pangan, juga dapat menggerakkan perekonomian Provinsi Papua," tambahnya.
Pemprov Papua juga mendorong masyarakat untuk aktif memanfaatkan teknologi digital dalam kehidupan sehari-hari, terutama menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN). Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mendorong inklusi keuangan dan mempercepat transformasi digital di Indonesia.
Pentingnya Elektronifikasi untuk Papua
Elektronifikasi transaksi keuangan memiliki banyak manfaat, antara lain meningkatkan transparansi dan akuntabilitas, mempermudah akses keuangan bagi masyarakat, serta mendorong pertumbuhan ekonomi. Di Papua, dengan kondisi geografis yang menantang, elektronifikasi dapat membantu mengatasi kendala aksesibilitas layanan keuangan di daerah terpencil.
Dengan adanya program edukasi dan sosialisasi yang berkelanjutan, diharapkan masyarakat Papua dapat lebih memahami dan memanfaatkan teknologi digital dalam transaksi keuangan. Hal ini akan berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat dan percepatan pembangunan di Papua.
BI dan Pemprov Papua diharapkan dapat terus bersinergi untuk memperluas jangkauan elektronifikasi dan digitalisasi di seluruh wilayah Papua. Dengan demikian, target inklusi keuangan dan peningkatan transparansi dapat tercapai secara optimal.
Ke depannya, kolaborasi antara BI dan Pemprov Papua akan terus ditingkatkan untuk memastikan program elektronifikasi berjalan efektif dan berkelanjutan. Hal ini penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di Provinsi Papua.
Program edukasi dan sosialisasi yang komprehensif juga perlu ditingkatkan untuk memastikan masyarakat Papua dapat memahami dan menggunakan teknologi digital dengan baik. Dengan demikian, manfaat elektronifikasi dapat dirasakan secara maksimal oleh seluruh lapisan masyarakat di Papua.
Kesimpulan
Peningkatan elektronifikasi dan digitalisasi transaksi keuangan di Papua merupakan langkah penting untuk meningkatkan transparansi, efisiensi, dan inklusivitas keuangan. Kolaborasi antara Bank Indonesia dan Pemerintah Provinsi Papua sangat krusial untuk keberhasilan program ini dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di wilayah tersebut.