BI Sulteng Luncurkan Pojok QRIS: Inovasi Dorong Ekonomi Digital Palu
Bank Indonesia Sulawesi Tengah meluncurkan Pojok QRIS dan berbagai inovasi digital lainnya untuk mendorong ekonomi digital dan kemudahan transaksi di Kota Palu.

Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Sulawesi Tengah (Sulteng) resmi meluncurkan program inovasi terbaru bernama QRIS Mantap Palu Maju Bersama, atau lebih dikenal sebagai Pojok QRIS. Peluncuran yang berlangsung di Kota Palu pada Rabu ini bertujuan untuk mempermudah masyarakat dalam bertransaksi menggunakan layanan digital. Program ini merupakan kolaborasi antara BI dan Pemerintah Kota Palu, menawarkan solusi praktis dan aman bagi masyarakat untuk mendaftar sebagai merchant QRIS.
Kepala KPwBI Sulteng, Rony Hartawan, menjelaskan bahwa program Pojok QRIS merupakan bagian dari upaya BI untuk mendorong inklusi keuangan digital. "Program ini bagian dari upaya memudahkan masyarakat dalam bertransaksi dengan memanfaatkan layanan digital," ungkap Rony. Selain Pojok QRIS, BI juga meluncurkan media informasi baru untuk meningkatkan komunikasi dan interaksi dengan masyarakat, memungkinkan warga untuk berbagi informasi dan masukan kepada BI, asalkan tidak menyentuh isu SARA dan politik.
Inovasi yang diluncurkan BI Sulteng tidak hanya terbatas pada Pojok QRIS. Beberapa program lain yang turut diluncurkan meliputi QRIS Sangu Palu, Pojok Rupiah di Kawasan Vatulemo, Warkop TPID Pasar Masomba Palu, dan program Pasar Sehat, Inovatif, Aman, Pakai (SIAP) QRIS. Semua program ini dirancang untuk mempercepat adopsi transaksi digital di Kota Palu dan sekitarnya.
Pojok QRIS: Solusi Kemudahan Transaksi Digital di Palu
Pojok QRIS dirancang untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat Kota Palu dalam mendaftar dan menggunakan QRIS. Program ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah merchant QRIS di kota tersebut, sehingga semakin banyak pelaku usaha yang dapat menerima pembayaran digital. Dengan demikian, transaksi ekonomi di Kota Palu akan semakin efisien dan transparan.
Kehadiran Pojok QRIS juga diharapkan dapat meningkatkan literasi digital masyarakat. Melalui program ini, masyarakat dapat memperoleh informasi dan edukasi mengenai penggunaan QRIS secara aman dan efektif. Hal ini penting untuk mendorong masyarakat agar lebih nyaman dan percaya diri dalam menggunakan teknologi digital untuk transaksi keuangan.
Pemerintah Kota Palu menyambut baik inisiatif BI ini. Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid, menyatakan bahwa program inovasi tersebut sangat penting untuk menopang kemajuan ekonomi digital di Kota Palu. "Hadirnya Pojok QRIS dan media informasi BI di Vatulemo semakin memperkaya edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya transaksi digital yang praktis dan aman," katanya.
Dukungan Pemerintah Kota Palu terhadap Inovasi Digital
Wali Kota Palu menekankan komitmen Pemkot Palu untuk menjalankan prinsip keterbukaan dan partisipasi dalam kemitraan dengan perbankan. Hal ini menunjukkan dukungan kuat pemerintah daerah terhadap pengembangan ekonomi digital di Kota Palu. Dengan adanya dukungan tersebut, diharapkan program-program inovasi BI dapat berjalan dengan lancar dan efektif.
Hadianto juga menambahkan bahwa memperkuat ekonomi Kota Palu membutuhkan modal yang kuat. Jika modal daerah kuat, maka kesejahteraan masyarakat juga akan meningkat. "Palu harus siap menghadapi berbagai kebijakan pusat dengan seluruh potensi yang dimiliki. Prinsip keterbukaan dengan partisipatif menjadi semangat kami untuk membangun kebersamaan di periode ini demi kemajuan Kota Palu," ujarnya.
Peluncuran Pojok QRIS juga diiringi dengan kegiatan penyerahan simbolis QRIS Mantap 1.000 Berkah kepada 25 panti asuhan di Kota Palu, serta penyerahan hadiah kepada 3 pelaku UMKM dengan transaksi QRIS terbanyak selama periode 3-21 Maret 2025 di Pasar Ramadhan. Hal ini menunjukkan komitmen BI untuk tidak hanya mendorong ekonomi digital, tetapi juga untuk mendukung kesejahteraan masyarakat.
Secara keseluruhan, peluncuran Pojok QRIS dan berbagai program inovasi lainnya merupakan langkah strategis BI Sulteng dan Pemkot Palu untuk mendorong pertumbuhan ekonomi digital di Kota Palu. Dengan adanya kemudahan akses dan edukasi yang memadai, diharapkan semakin banyak masyarakat yang dapat memanfaatkan teknologi digital untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.