DPR Apresiasi Penggagalan Penyelundupan Senjata ke KKB Papua
Satgas Damai Cartenz berhasil menggagalkan penyelundupan senjata api dan amunisi ke KKB di Papua; DPR mengapresiasi langkah tegas tersebut.

Anggota Komisi III DPR RI, Mangihut Sinaga, memberikan apresiasi tinggi kepada Satgas Damai Cartenz atas keberhasilannya menggagalkan penyelundupan senjata api dan amunisi yang diduga ditujukan kepada Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua. Operasi yang berlangsung antara tanggal 1 hingga 7 Maret 2025 ini dinilai sangat penting mengingat potensi ancaman yang ditimbulkan jika senjata tersebut jatuh ke tangan KKB. Penyelundupan ini berhasil digagalkan di Kabupaten Keerom, Papua, dan melibatkan mantan anggota TNI, Yuni Enumbi.
Menurut Mangihut, keberhasilan ini merupakan langkah konkret dalam menjaga keamanan dan ketertiban di Papua, memberikan masyarakat Papua kesempatan untuk hidup lebih tenang. Sebagai anggota komisi yang membidangi hukum, HAM, dan keamanan, ia menekankan pentingnya langkah tegas seperti ini untuk mencegah peredaran senjata ilegal dan mencegah gangguan stabilitas keamanan di wilayah tersebut. Ia juga menegaskan dukungan penuh terhadap upaya aparat dalam menindak penyelundupan senjata.
Mangihut berharap keberhasilan ini menjadi momentum untuk meningkatkan kewaspadaan dan penindakan terhadap jaringan penyelundupan senjata yang lebih luas. Ia mendesak agar operasi serupa terus dilakukan untuk mencegah kelompok bersenjata memperkuat diri dan mengganggu kedamaian di Papua. Dengan demikian, keamanan di Papua dapat semakin terkendali dan masyarakat dapat hidup tanpa ancaman dari kelompok bersenjata. "Keamanan di Papua harus dijaga dengan ketat. Kami mendukung penuh upaya aparat dalam menindak penyelundupan senjata agar tidak ada celah bagi kelompok bersenjata untuk memperkuat diri," tegas Mangihut.
Pengungkapan Kasus Penyelundupan Senjata di Papua
Satgas Operasi Damai Cartenz 2025 bersama Polda Papua berhasil menyita enam pucuk senjata api (empat laras pendek dan dua laras panjang) serta 882 amunisi berbagai kaliber. Barang bukti tersebut diamankan pada Kamis malam (6/3) di Kabupaten Keerom, Papua. Tiga orang telah ditangkap, salah satunya adalah Yuni Enumbi, mantan anggota TNI dari Kodam XVIII Kasuari, Papua Barat.
Berdasarkan pengakuan Yuni Enumbi, senjata api dan amunisi tersebut dibeli seharga Rp1,3 miliar dari seseorang di Jakarta, kemudian dikirim ke Surabaya untuk pengemasan sebelum akhirnya dikirim ke Jayapura melalui jalur laut. Kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap jaringan penyelundupan senjata api dan amunisi ini secara menyeluruh. "Anggota masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap lebih jauh jaringan jual beli senjata api dan amunisi," kata Irjen Pol. Patrige Renwarin di Jayapura, Sabtu (8/3).
Irjen Pol. Patrige Renwarin, Kapolda Papua, menjelaskan kronologi penangkapan dan penyitaan barang bukti. Ia menekankan komitmen kepolisian dalam memberantas peredaran senjata ilegal di Papua. Proses penyelidikan terus berlanjut untuk mengungkap seluruh jaringan yang terlibat dalam penyelundupan ini, memastikan tidak ada lagi senjata yang jatuh ke tangan KKB.
Apresiasi DPR dan Langkah Ke Depan
DPR RI mengapresiasi kinerja Satgas Damai Cartenz dan Polda Papua dalam menggagalkan penyelundupan senjata ini. Keberhasilan operasi ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam menjaga keamanan dan stabilitas di Papua. Dukungan penuh diberikan kepada aparat keamanan untuk terus meningkatkan kewaspadaan dan melakukan penindakan terhadap jaringan penyelundupan senjata.
Langkah-langkah ke depan yang perlu dilakukan antara lain meningkatkan patroli dan pengawasan di wilayah perbatasan, memperkuat kerjasama antar instansi terkait, dan meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dalam mendeteksi dan mencegah penyelundupan senjata. Penting juga untuk terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya peredaran senjata ilegal.
Keberhasilan ini diharapkan dapat memberikan rasa aman kepada masyarakat Papua dan menciptakan lingkungan yang kondusif untuk pembangunan dan kesejahteraan. Pemerintah berkomitmen untuk terus berupaya menjaga keamanan dan ketertiban di Papua, memastikan masyarakat dapat hidup dengan damai dan sejahtera.
Keberhasilan pengungkapan kasus penyelundupan senjata ini menjadi bukti nyata komitmen aparat keamanan dalam menjaga stabilitas keamanan di Papua. Langkah-langkah preventif dan represif perlu terus ditingkatkan untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Kerja sama yang baik antara aparat keamanan, pemerintah daerah, dan masyarakat sangat penting dalam menciptakan Papua yang aman dan damai.