Penggagalan Penyelundupan Senjata Api di Papua: Langkah Menuju Perdamaian?
Keberhasilan Satgas Operasi Damai Cartenz 2025 menggagalkan penyelundupan senjata api untuk KKB di Papua dinilai DPR sebagai langkah penting menuju perdamaian dan stabilitas di wilayah tersebut.

Satgas Operasi Damai Cartenz 2025 berhasil menggagalkan penyelundupan senjata api (senpi) yang ditujukan kepada Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Puncak Jaya, Papua, pada Kamis (6/3). Penyelundupan yang melibatkan mantan anggota TNI, Yuni Enumbi, ini melibatkan enam pucuk senpi dan 882 amunisi. Keberhasilan ini mendapat apresiasi dari Anggota Komisi III DPR RI, Abdullah, yang melihatnya sebagai langkah krusial menuju perdamaian di Papua.
Menurut Abdullah, keberhasilan ini mencegah jatuhnya korban jiwa dan menjaga stabilitas keamanan di wilayah tersebut. Ia menekankan pentingnya peran Satgas Operasi Damai Cartenz 2025 dalam menjaga harmoni, keamanan, dan ketertiban masyarakat Papua. Penggagalan penyelundupan ini, menurutnya, merupakan kontribusi signifikan dalam menciptakan perdamaian di Bumi Cenderawasih.
Penangkapan tiga tersangka, termasuk Yuni Enumbi, mantan anggota TNI dari Kodam XVIII Kasuari, Papua Barat, mengungkap jaringan penyelundupan senpi yang kompleks. Senjata dan amunisi senilai Rp1,3 miliar dibeli dari seseorang di Jakarta, dikirim ke Surabaya untuk pengemasan, dan kemudian dikirim ke Jayapura melalui jalur laut. Kepolisian Papua masih terus menyelidiki jaringan ini lebih lanjut.
Penggagalan Penyelundupan: Upaya Menuju Perdamaian di Papua
Anggota DPR RI, Abdullah, memberikan apresiasi tinggi atas keberhasilan Satgas Operasi Damai Cartenz 2025 dalam menggagalkan penyelundupan senpi ke tangan KKB. Ia menilai tindakan ini sebagai langkah strategis dalam menjaga perdamaian dan keamanan di Papua. Keberhasilan ini, menurutnya, mencegah potensi kekerasan dan konflik yang dapat mengancam nyawa warga sipil.
Abdullah menekankan pentingnya investigasi menyeluruh terhadap jaringan penyelundupan untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Dengan demikian, diharapkan upaya membangun perdamaian dan keamanan di Papua dapat berjalan lebih efektif. Ia berharap, keberhasilan ini akan berkontribusi pada terciptanya lingkungan yang aman dan kondusif bagi masyarakat Papua.
Lebih lanjut, Abdullah mendorong pihak berwenang untuk terus meningkatkan pengawasan dan memperkuat langkah-langkah pencegahan penyelundupan senjata api. Hal ini penting untuk memastikan bahwa senjata api tidak jatuh ke tangan yang salah dan dapat digunakan untuk tindakan kekerasan.
Dengan terungkapnya jaringan penyelundupan ini, diharapkan dapat menjadi pembelajaran berharga bagi aparat penegak hukum untuk lebih meningkatkan kewaspadaan dan strategi dalam mencegah penyelundupan senjata api di masa mendatang.
Peran Satgas Operasi Damai Cartenz 2025
Satgas Operasi Damai Cartenz 2025 memainkan peran penting dalam menjaga keamanan dan ketertiban di Papua. Keberhasilan menggagalkan penyelundupan senpi ini menunjukkan efektivitas operasi mereka dalam mencegah konflik dan melindungi masyarakat. Hal ini menunjukkan komitmen nyata dalam menciptakan perdamaian dan stabilitas di wilayah tersebut.
Operasi ini juga menunjukkan pentingnya kolaborasi antara berbagai pihak, termasuk TNI dan Polri, dalam menjaga keamanan di Papua. Kerja sama yang solid dan terkoordinasi sangat penting untuk mencegah aksi-aksi kriminal dan menciptakan lingkungan yang aman bagi masyarakat.
Keberhasilan ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi operasi-operasi serupa di masa mendatang. Dengan strategi yang tepat dan kerja sama yang solid, diharapkan dapat mencegah berbagai bentuk kejahatan dan menciptakan perdamaian yang berkelanjutan di Papua.
Keberhasilan ini juga menunjukkan pentingnya peran intelijen dalam mengungkap jaringan penyelundupan. Informasi yang akurat dan tepat waktu sangat penting untuk mencegah penyelundupan senjata api dan menjaga keamanan di Papua.
Detail Penyelundupan Senjata Api
Sebanyak enam pucuk senjata api, terdiri dari empat pucuk laras pendek dan dua pucuk laras panjang, berhasil disita bersama dengan 882 amunisi berbagai kaliber. Barang bukti ini disita di Kabupaten Keerom, Papua, pada Kamis malam (6/3).
Tersangka utama, Yuni Enumbi, mantan anggota TNI, memberikan keterangan bahwa senjata dan amunisi tersebut dibeli seharga Rp1,3 miliar dari seseorang di Jakarta. Proses pengiriman melibatkan pengiriman ke Surabaya untuk pengemasan, lalu dilanjutkan ke Jayapura melalui jalur laut. Proses ini menunjukkan adanya jaringan penyelundupan yang terorganisir.
- Jumlah Senjata Api: 6 pucuk (4 laras pendek, 2 laras panjang)
- Jumlah Amunisi: 882 butir (berbagai kaliber)
- Lokasi Penangkapan: Kabupaten Keerom, Papua
- Nilai Transaksi: Rp1,3 miliar
- Tersangka: 3 orang, termasuk Yuni Enumbi (mantan anggota TNI)
Polisi masih terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap seluruh jaringan penyelundupan senjata api ini. Diharapkan penyelidikan ini dapat mengungkap aktor intelektual di balik penyelundupan tersebut dan memutus mata rantai penyelundupan senjata api ke Papua.
Keberhasilan penggagalan penyelundupan senpi ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap upaya menciptakan perdamaian dan keamanan di Papua. Langkah-langkah pencegahan dan penegakan hukum yang tegas sangat penting untuk memastikan Papua tetap aman dan damai.