DPR Bahas Program Bangga Kencana di Kolaka: Tekan Stunting dan Tingkatkan Kualitas Keluarga
Anggota Komisi IX DPR RI membahas pelaksanaan Program Bangga Kencana di Kolaka, Sulawesi Tenggara, dengan fokus menekan angka stunting dan meningkatkan kualitas hidup keluarga melalui edukasi dan peningkatan anggaran.

Anggota Komisi IX DPR RI baru-baru ini mengadakan pertemuan penting di Kolaka, Sulawesi Tenggara, untuk membahas pelaksanaan Program Bangga Kencana. Pertemuan ini membahas upaya pembangunan keluarga, kependudukan, dan keluarga berencana di daerah tersebut. Pertemuan strategis ini bertujuan memastikan program tersebut berjalan efektif dan mencapai sasarannya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Ahmad Syafei, anggota Komisi IX DPR RI dari PDI Perjuangan asal Sulawesi Tenggara, menekankan pentingnya edukasi masyarakat tentang manfaat Program Bangga Kencana. Ia menyatakan, "Kita ingin memastikan bahwa program ini benar-benar menyentuh masyarakat di akar rumput, khususnya dalam aspek edukasi kesehatan reproduksi dan penguatan ketahanan keluarga." Hal ini menunjukkan komitmen DPR untuk memastikan program tersebut memberikan dampak nyata bagi masyarakat.
Pertemuan tersebut juga membahas strategi untuk mencapai tujuan Program Bangga Kencana, termasuk menekan angka stunting dan meningkatkan partisipasi dalam program Keluarga Berencana (KB). Komisi IX DPR RI menyadari pentingnya peran aktif semua pihak, termasuk pemerintah pusat dan daerah, serta masyarakat, dalam mewujudkan keluarga yang berkualitas.
Penguatan Program Bangga Kencana di Sulawesi Tenggara
Komisi IX DPR RI berkomitmen untuk terus mendorong peningkatan anggaran dan penguatan kelembagaan bagi para pelaksana Program Bangga Kencana. Hal ini bertujuan agar program tersebut dapat berjalan maksimal di seluruh daerah, termasuk di Sulawesi Tenggara. Peningkatan anggaran diharapkan dapat memperluas jangkauan program dan meningkatkan efektivitasnya.
Pertemuan di Kolaka dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk narasumber dari Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN. Direktur Bina Peran Masyarakat Kemendukbangga, Soetriningsih, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Tenggara, Asmar, dan Kepala Dinas Kependudukan dan KB Kabupaten Kolaka, Sri Raoda Buna, turut hadir memberikan masukan dan informasi penting.
Para narasumber tersebut berbagi pengetahuan dan pengalaman mereka dalam pelaksanaan Program Bangga Kencana di lapangan. Diskusi ini diharapkan dapat menghasilkan strategi yang lebih efektif dan efisien dalam mencapai tujuan program.
Strategi dan Tantangan Penurunan Angka Stunting
Salah satu fokus utama dalam pertemuan tersebut adalah strategi dan tantangan dalam menurunkan angka stunting. Stunting merupakan masalah gizi kronis yang dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak. Penurunan angka stunting menjadi prioritas utama dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Pertemuan membahas berbagai strategi untuk mengatasi masalah stunting, termasuk peningkatan akses terhadap makanan bergizi dan edukasi gizi bagi masyarakat. Tantangan yang dihadapi juga dibahas, seperti keterbatasan akses layanan kesehatan dan rendahnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi.
Partisipasi aktif masyarakat sangat penting dalam upaya menurunkan angka stunting. Edukasi dan sosialisasi yang efektif dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi dan kesehatan anak.
Pentingnya Peran Penyuluh dan Kader di Tingkat Desa
Peran penyuluh dan kader di tingkat desa sangat penting dalam keberhasilan Program Bangga Kencana. Mereka merupakan garda terdepan dalam memberikan edukasi dan pelayanan kepada masyarakat di tingkat akar rumput.
Komisi IX DPR RI menekankan pentingnya peningkatan kapasitas dan pemberdayaan penyuluh dan kader. Hal ini bertujuan agar mereka dapat menjalankan tugas dan tanggung jawab mereka secara efektif dan efisien.
Peningkatan kapasitas dapat dilakukan melalui pelatihan dan pembinaan yang berkelanjutan. Pemberdayaan kader juga penting untuk meningkatkan motivasi dan kinerja mereka.
Sinergi Pemerintah Pusat, Daerah, dan Masyarakat
Suksesnya Program Bangga Kencana membutuhkan sinergi yang kuat antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat. Kerja sama yang baik antar lembaga dan partisipasi aktif masyarakat sangat penting dalam mewujudkan keluarga berkualitas.
Pemerintah pusat berperan dalam menetapkan kebijakan dan mengalokasikan anggaran. Pemerintah daerah berperan dalam pelaksanaan program di tingkat lokal. Masyarakat berperan aktif dalam mengikuti program dan menyebarkan informasi kepada sesama.
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) diluncurkan sebagai bagian dari upaya mendukung Bangga Kencana melalui intervensi gizi. Program ini diharapkan dapat membantu mengatasi masalah gizi buruk dan stunting pada anak.
Program Bangga Kencana merupakan program penting dalam upaya meningkatkan kualitas hidup keluarga di Indonesia. Komitmen dari semua pihak sangat penting untuk memastikan keberhasilan program ini dalam mewujudkan keluarga Indonesia yang sehat, sejahtera, dan berkualitas.