DPR RI Bahas Kerja Sama Pangan dan Energi Terbarukan dengan Singapura
Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, bertemu Duta Besar Singapura untuk membahas kerja sama di bidang pangan dan energi terbarukan, menekankan koordinasi antar pemerintah untuk pengembangan energi baru terbarukan.
Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, Jumat lalu bertemu Duta Besar Singapura untuk Indonesia, Kwok Fook Seng, di Kompleks Parlemen, Jakarta. Pertemuan tersebut membahas peluang kerja sama di bidang pangan dan energi terbarukan. Dasco menekankan pentingnya koordinasi yang baik antar pemerintah kedua negara untuk rencana pengembangan energi baru terbarukan (EBT).
Dasco menjelaskan bahwa sebelumnya, pihak Singapura telah melakukan pertemuan dengan beberapa menteri Indonesia, termasuk Menko Airlangga Hartarto, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, dan Menteri Investasi Rosan Roeslani, untuk membahas peluang investasi dan kerja sama lainnya. Namun, pertemuan dengan Duta Besar Seng difokuskan pada koordinasi terkait masa depan EBT.
Kerja Sama Pemerintah ke Pemerintah
Dasco menegaskan bahwa pembahasan kerja sama akan dilakukan di tingkat pemerintah ke pemerintah (G to G). Pertemuan di DPR RI lebih difokuskan pada koordinasi dan perencanaan masa depan pengembangan EBT. Ia juga memastikan bahwa Program Makanan Bergizi (MBG) tidak termasuk dalam agenda diskusi kali ini.
Dukungan DPR RI untuk Kerja Sama Ekonomi
Duta Besar Seng menyampaikan apresiasinya atas sambutan hangat dari DPR RI. Ia berharap parlemen Indonesia dapat mendukung aktivitas pemerintah dalam mengatur kerja sama ekonomi antara kedua negara. Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh Wakil Ketua Komisi XII DPR RI Bambang Haryadi dan Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Mohamad Hekal. Pihak Singapura diwakili oleh Wakil Duta Besar Singapura untuk Indonesia Terrence Teo dan Sekretaris Duta Besar Singapura untuk Indonesia Jonathan Seng.
Pertemuan ini menandai langkah awal yang penting dalam meningkatkan kerja sama antara Indonesia dan Singapura di sektor energi terbarukan dan pangan. Koordinasi yang erat antara pemerintah dan parlemen kedua negara akan menjadi kunci keberhasilan kerja sama ini.