DPRD Nunukan dan Akademisi UBT Kolaborasi Kembangkan Potensi Rumput Laut
DPRD Kabupaten Nunukan berkolaborasi dengan Universitas Borneo Tarakan untuk mengembangkan potensi rumput laut lokal, yang menghasilkan 587.459 ton rumput laut dengan nilai Rp1,3 triliun pada tahun 2022.

Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, tengah berupaya mengembangkan potensi rumput lautnya yang melimpah. DPRD Nunukan, dalam upayanya meningkatkan perekonomian daerah, baru-baru ini menggandeng akademisi dari Universitas Borneo Tarakan (UBT) untuk mengembangkan potensi komoditas laut ini secara lebih terstruktur dan berkelanjutan. Langkah ini diambil setelah melihat potensi besar rumput laut yang dihasilkan daerah tersebut.
Potensi Rumput Laut Nunukan yang Menjanjikan
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Kabupaten Nunukan memproduksi rata-rata 5.000 ton rumput laut per bulan. Prestasi luar biasa ditorehkan pada tahun 2022, di mana produksi rumput laut mencapai angka fantastis: 587.459 ton, dengan nilai ekonomi mencapai Rp1,3 triliun. Angka ini menunjukkan potensi ekonomi yang sangat besar dan perlu dikelola secara optimal.
Ketua Komisi II DPRD Nunukan, Andi Fajrul Syam, menekankan bahwa pengelolaan rumput laut menjadi fokus utama komisi. Hal ini didasari oleh potensi yang terus meningkat dan kebutuhan akan pendekatan yang lebih ilmiah dan berbasis riset untuk keberlanjutannya. Dengan menggandeng akademisi UBT, diharapkan pengelolaan sumber daya rumput laut dapat dilakukan secara berkelanjutan dan memberikan dampak positif bagi masyarakat.
Dukungan Penuh untuk Pengembangan Budi Daya Rumput Laut
Anggota Komisi II DPRD Nunukan, Firman Latif, memberikan dukungan penuh terhadap program ini. Ia melihat pengelolaan budi daya rumput laut yang baik akan berdampak signifikan terhadap perekonomian masyarakat, khususnya di wilayah pesisir. Tidak hanya meningkatkan pendapatan, program ini juga diharapkan dapat memperkuat ketahanan pangan lokal.
Firman optimistis, pengelolaan yang terstruktur dan berbasis data serta riset akan menjadikan sektor budi daya rumput laut sebagai sektor andalan di Kabupaten Nunukan. Hal senada juga disampaikan Sekretaris Komisi II DPRD Nunukan, Ramsah, yang menekankan pentingnya kebijakan yang mendukung pengolahan rumput laut menjadi produk bernilai tinggi. Diversifikasi produk olahan rumput laut akan meningkatkan pendapatan pembudi daya dan berkontribusi pada pengembangan industri lokal.
Kolaborasi Akademisi dan Pemerintah Daerah
Nur Hikmah, akademisi sekaligus peneliti budidaya rumput laut dari UBT, menjelaskan potensi besar budidaya rumput laut di Nunukan. Kondisi perairan yang mendukung, baik kualitas air maupun keragaman ekosistem, menjadikan daerah ini sangat ideal untuk pengembangan budi daya. Rumput laut memiliki nilai ekonomi tinggi dan berkontribusi pada keberlanjutan ekosistem laut.
Lebih lanjut, Nurhikmah menjelaskan bahwa rumput laut merupakan komoditas ekspor yang banyak dicari di pasar internasional, terutama sebagai bahan baku industri pangan dan kosmetik. Pengembangan budidaya rumput laut di Nunukan berpotensi membuka lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui sektor perikanan. Dengan teknologi dan sistem budidaya yang tepat, serta peningkatan kapasitas sumber daya manusia, potensi ini dapat dioptimalkan.
Kerja Sama untuk Keberhasilan Program
Nurhikmah menekankan pentingnya kerja sama antara pemerintah daerah, akademisi, masyarakat, dan media untuk mewujudkan pengelolaan budidaya rumput laut yang efektif dan menguntungkan semua pihak. Kolaborasi ini diharapkan dapat menghasilkan strategi yang komprehensif dan berkelanjutan dalam pengembangan potensi rumput laut di Kabupaten Nunukan, sehingga dapat memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat dan daerah.
Dengan potensi yang besar dan dukungan dari berbagai pihak, pengembangan budi daya rumput laut di Nunukan diharapkan dapat menjadi contoh sukses bagi daerah lain di Indonesia. Langkah kolaboratif antara DPRD Nunukan dan UBT ini merupakan langkah strategis dalam memanfaatkan potensi sumber daya alam untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.