DPRK Wondama Usul Penambahan Dokter Spesialis Kandungan di RSUD Alberth Torey
DPRK Teluk Wondama mengusulkan penambahan dokter spesialis kandungan di RSUD Alberth Torey untuk meningkatkan pelayanan kesehatan ibu hamil, menyusul tingginya angka kematian ibu hamil akibat keterbatasan akses layanan medis.

Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Teluk Wondama, Papua Barat, mengusulkan penambahan dokter spesialis kandungan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Alberth Torey. Usulan ini mencuat karena terbatasnya jumlah dokter spesialis kandungan yang berdampak pada pelayanan kesehatan ibu hamil di wilayah tersebut. Hal ini disampaikan Wakil Ketua DPRK Teluk Wondama, Yuliana Manupapami, di Rasiei, Rabu (5/3).
Yuliana Manupapami mengungkapkan keprihatinannya atas minimnya jumlah dokter spesialis kandungan di RSUD Alberth Torey. "Dokter spesialis kandungan yang bertugas di rumah sakit milik pemerintah daerah harus ditambah, karena sampai sekarang hanya ada satu orang," katanya. Kondisi ini telah menimbulkan berbagai masalah, terutama bagi ibu hamil yang membutuhkan penanganan medis khusus.
Banyaknya aspirasi masyarakat, khususnya ibu hamil, yang menginginkan peningkatan kualitas layanan kesehatan menjadi latar belakang usulan tersebut. Keterbatasan akses layanan kesehatan yang memadai telah mengakibatkan sejumlah kasus kematian ibu hamil. "Ada beberapa kasus sudah terjadi. Ibu hamil butuh tindakan medis khusus, tapi tidak terlayani karena dokter tugas ke luar daerah," ujar Yuliana, menggambarkan situasi yang memprihatinkan.
Solusi Jangka Pendek dan Panjang
Anggota DPRK Teluk Wondama, Soleman Karubuy, mengusulkan solusi jangka panjang untuk mengatasi permasalahan ini. Ia menyarankan pemerintah daerah mengalokasikan biaya pendidikan dokter spesialis bagi anak-anak Papua yang sedang menempuh pendidikan kedokteran umum. "Supaya anak-anak yang sudah selesai kuliah, lanjut ke spesialis setelah itu kembali mengabdi di Teluk Wondama," ucapnya. Langkah ini diharapkan dapat memastikan tersedianya dokter spesialis dalam jangka waktu yang lebih panjang.
Sementara itu, Direktur RSUD Alberth Torey Teluk Wondama, dr. Yoce Kurniawan, menjelaskan bahwa manajemen rumah sakit telah membahas rencana penambahan dokter spesialis kandungan. Namun, ia juga menekankan pentingnya dukungan dari pemerintah daerah dalam hal alokasi anggaran. "Mendatangkan dokter spesialis ini agak susah, tapi kami terus mengupayakan agar masalah bisa terselesaikan. Kami butuh dukungan dari DPRK," katanya.
Pemerintah daerah perlu memperhitungkan alokasi anggaran yang cukup untuk mendatangkan dokter spesialis dari luar Teluk Wondama, termasuk biaya honor dan insentif. Hal ini menjadi tantangan tersendiri dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di daerah tersebut.
Gambaran RSUD Alberth Torey
RSUD Alberth Torey Teluk Wondama, yang dibangun pada tahun 2008, memiliki fasilitas yang cukup memadai. Rumah sakit ini dilengkapi dengan ruang rawat inap anak, ruang rawat inap dewasa pria, dan ruang rawat inap dewasa wanita dengan total 103 tempat tidur. Namun, keterbatasan jumlah dokter spesialis masih menjadi kendala utama dalam memberikan pelayanan kesehatan yang optimal.
Saat ini, RSUD Alberth Torey memiliki satu dokter spesialis untuk masing-masing bidang: kandungan, penyakit dalam, bedah, anak, anestesi, saraf, ortopedi, dan radiologi. Meskipun telah naik kelas dari tipe D menjadi tipe C pada tahun 2022, peningkatan kualitas pelayanan kesehatan masih membutuhkan dukungan yang lebih besar, terutama dalam hal sumber daya manusia.
Usulan penambahan dokter spesialis kandungan oleh DPRK Teluk Wondama diharapkan dapat segera direalisasikan. Hal ini penting untuk meningkatkan akses layanan kesehatan bagi ibu hamil dan mengurangi angka kematian ibu hamil di Teluk Wondama.