Dubes RI Perkenalkan Danantara kepada Presiden Sri Lanka, Buka Peluang Investasi Besar
Duta Besar RI untuk Sri Lanka memperkenalkan Danantara, dana investasi Indonesia, kepada Presiden Sri Lanka, membuka peluang kerja sama investasi dan perdagangan bilateral yang saling menguntungkan.

Jakarta, 28 Februari 2024 - Dalam pertemuannya dengan Presiden Sri Lanka, Anura Kumara Dissanayake, pada Selasa (25/2) di Kolombo, Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Sri Lanka, Dewi Gustina Tobing, memperkenalkan Badan Pengelolaan Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) dan menyampaikan ketertarikan Indonesia untuk meningkatkan kerja sama investasi dengan Sri Lanka. Pertemuan ini menandai pertemuan pertama Dubes Dewi dengan Presiden Dissanayake sejak pelantikan Presiden Sri Lanka tersebut pada September lalu.
Pertemuan tersebut menghasilkan sejumlah kesepakatan penting. Dubes Dewi menjelaskan kepada Presiden Dissanayake bahwa Danantara, yang diproyeksikan menjadi dana investasi negara (sovereign wealth fund) terbesar di dunia, akan memiliki dana awal sebesar 20 miliar dolar AS. Dana ini akan diinvestasikan untuk proyek-proyek hilirisasi dan ditargetkan akan mencapai total 900 miliar dolar AS. Inisiatif ini merupakan bagian dari kebijakan pemerintah Indonesia untuk mencapai kemandirian ekonomi, memperkuat ketahanan berbagai sektor, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Lebih lanjut, Dubes Dewi menekankan kesiapan Indonesia untuk berinvestasi di Sri Lanka dan juga menerima investasi dari Sri Lanka (inbound dan outbound). Hal ini menunjukkan komitmen Indonesia untuk memperkuat hubungan ekonomi dengan negara-negara mitra, termasuk Sri Lanka.
Penguatan Kerja Sama Ekonomi Indonesia-Sri Lanka
Presiden Dissanayake menyambut baik inisiatif Indonesia tersebut dan menyatakan kesiapan Sri Lanka untuk meningkatkan kerja sama investasi dengan Indonesia. Beliau melihat potensi besar dalam penguatan kerja sama ekonomi bilateral yang saling menguntungkan bagi kedua negara. Hal ini membuka peluang bagi investasi dan perdagangan yang lebih besar di masa mendatang.
Selain membahas Danantara, Dubes Dewi juga menyampaikan apresiasi atas program "Clean Sri Lanka" yang dicanangkan Presiden Dissanayake. Program ini fokus pada pelestarian lingkungan, reformasi tata kelola, dan pemberantasan korupsi. Dubes Dewi menilai program ini selaras dengan kebijakan Presiden Joko Widodo yang menekankan efisiensi, tata kelola yang baik, dan pemberantasan korupsi.
Kedua pemimpin juga membahas penguatan perdagangan bilateral dan kelanjutan negosiasi Perjanjian Perdagangan Preferensial (PTA). Diharapkan, PTA ini dapat membuka peluang baru bagi kerja sama ekonomi Indonesia-Sri Lanka yang lebih luas dan mendalam.
Komitmen Indonesia Perkuat Hubungan Bilateral
Dubes Dewi juga menyampaikan ucapan selamat atas pelantikan Presiden Dissanayake dan menegaskan komitmen Pemerintah Indonesia untuk terus memperkuat hubungan bilateral Indonesia-Sri Lanka yang telah terjalin selama tujuh dekade. Hubungan yang erat dan saling menguntungkan ini diharapkan terus berkembang di berbagai bidang, termasuk ekonomi, perdagangan, dan investasi.
Secara keseluruhan, pertemuan ini menandai langkah penting dalam memperkuat kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Sri Lanka. Pengenalan Danantara membuka peluang investasi yang signifikan, sementara komitmen bersama untuk meningkatkan perdagangan bilateral dan negosiasi PTA menjanjikan masa depan yang cerah bagi hubungan kedua negara.
- Dana awal Danantara: 20 miliar dolar AS
- Target dana Danantara: 900 miliar dolar AS
- Tujuan investasi Danantara: Proyek hilirisasi
- Program Sri Lanka yang diapresiasi: Clean Sri Lanka
Dengan adanya kerja sama ini, diharapkan akan tercipta hubungan ekonomi yang lebih erat dan saling menguntungkan antara Indonesia dan Sri Lanka.