Ekonom UGM: Danantara Perkuat Transparansi Pengelolaan Aset Negara
Ekonom UGM, Eddy Junarsin, menilai BPI Danantara berpotensi meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan aset negara dari BUMN, sekaligus mengurangi potensi moral hazard.

Badan Pengelolaan Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara), sebuah sovereign wealth fund Indonesia, telah diluncurkan dan diharapkan dapat meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan aset negara. Hal ini disampaikan oleh Ekonom Universitas Gadjah Mada (UGM), Eddy Junarsin, dalam keterangannya di Yogyakarta pada Minggu, 23 Februari 2025. Kehadiran Danantara, menurut Eddy, membawa angin segar dalam pengelolaan aset BUMN yang selama ini dikelola terpisah oleh kementerian terkait.
Eddy menjelaskan bahwa mekanisme pengawasan BUMN sebelumnya kurang efektif karena penunjukan dewan komisaris dan direksi dilakukan oleh kementerian tanpa alasan dan evaluasi yang memadai. "Pengawasan dari pemerintah adalah melalui penunjukan dewan komisaris dan dewan direksi oleh kementerian sehingga sifatnya itu tidak terlalu 'binding'," ujarnya. Dengan Danantara, pengawasan diharapkan menjadi lebih transparan dan efektif karena adanya monitoring dari perusahaan induk.
Presiden Prabowo Subianto pertama kali mengumumkan rencana peluncuran Danantara pada 14 Februari 2025 dalam World Governments Summit. Danantara diresmikan pada 24 Februari 2025 dan akan mengelola aset senilai lebih dari 900 miliar dolar AS, dengan proyeksi dana awal mencapai 20 miliar dolar AS. Dana tersebut akan digunakan untuk membiayai proyek-proyek berkelanjutan dan berdampak tinggi di berbagai sektor, termasuk energi terbarukan, manufaktur canggih, dan produksi pangan.
Potensi Danantara dalam Peningkatan Transparansi
Eddy Junarsin menekankan pentingnya langkah lanjutan setelah pembentukan holding company Danantara. Ia menyarankan agar Danantara merancang merger dan akuisisi perusahaan pemerintah untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas, serta menghindari manajemen berlapis-lapis yang dapat menghambat inovasi. "Layer manajemen yang berlapis-lapis bakal berisiko membuat kebebasan berkreasi dari tiap-tiap BUMN justru akan menurun," kata Eddy.
Kehadiran Danantara diharapkan dapat mengurangi potensi moral hazard karena pengawasan yang lebih transparan melalui struktur holding company yang resmi. Namun, Eddy juga mengingatkan perlunya kajian lebih lanjut mengenai dampak Danantara terhadap kepercayaan investor dan stabilitas investasi jangka panjang. "Mungkin dampaknya di jangka pendek hanya berjalan seperti biasa, tapi jangka panjang kita tidak tahu keefektifannya, karena persamaan ekonomi itu saling berkaitan dan cukup kompleks," tuturnya.
Presiden Prabowo juga telah meminta mantan presiden dan pimpinan organisasi keagamaan untuk ikut mengawasi pengelolaan dana Danantara. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan aset negara yang sangat besar ini. "Danantara adalah kekuatan energi masa depan dan ini harus kita jaga bersama," tegas Prabowo.
Dampak Jangka Panjang Danantara terhadap Perekonomian Nasional
Meskipun potensi positif Danantara dalam meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan aset negara sangat besar, dampak jangka panjangnya terhadap perekonomian nasional masih perlu dikaji lebih mendalam. Pemerintah dan lembaga riset perlu melakukan analisis yang komprehensif untuk memprediksi dampaknya terhadap stabilitas keuangan negara dan kepercayaan investor.
Kehadiran Danantara sebagai sovereign wealth fund diharapkan dapat mendorong investasi di sektor-sektor strategis dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. Namun, efektivitas dan efisiensi pengelolaan dana tersebut sangat penting untuk memastikan keberhasilan jangka panjang. Transparansi dan akuntabilitas yang tinggi akan menjadi kunci keberhasilan Danantara dalam mencapai tujuannya.
Secara keseluruhan, pembentukan Danantara merupakan langkah signifikan dalam meningkatkan tata kelola aset negara. Namun, suksesnya Danantara bergantung pada implementasi yang efektif, pengawasan yang ketat, dan komitmen pemerintah untuk menjaga transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana tersebut. Pemantauan berkelanjutan dan evaluasi berkala sangat diperlukan untuk memastikan Danantara memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia.