Dubes Zuhairi Ajak Pahami Al-Quran di Malam Nuzulul Quran: Warisan Bung Karno untuk Umat Islam
Dubes RI untuk Tunisia mengajak umat Muslim memahami Al-Quran sebagai pedoman hidup, mengingat Malam Nuzulul Quran dan warisan pemikiran Bung Karno tentang Al-Quran sebagai sumber api Islam.

Jakarta, 17 Maret 2024 - Dalam peringatan Malam Nuzulul Quran di Wisma Duta RI, Tunisia, Senin lalu, Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Tunisia, Zuhairi Misrawi, mengajak umat Muslim untuk lebih mendalami dan memahami isi Al-Quran. Peringatan tersebut dihadiri oleh Dubes Zuhairi, staf kedutaan, dan warga negara Indonesia yang berada di Tunisia.
Ajakan ini disampaikan Dubes Zuhairi seiring datangnya bulan Ramadan. Beliau menekankan pentingnya membaca dan merenungkan makna Al-Quran, mengingat bulan Ramadan merupakan bulan turunnya Al-Quran. Hal ini selaras dengan pesan Sunan Kalijaga yang mendorong umat untuk menggali makna Al-Quran secara mendalam. "Al-Quran merupakan kekuatan umat Islam dalam membangun peradaban kemanusiaan," tegas Dubes Zuhairi dalam siaran pers KBRI Tunis.
Lebih lanjut, Dubes Zuhairi juga mengingatkan bahwa Al-Quran bukan hanya sekadar kitab suci, melainkan juga sumber moralitas dan akhlak mulia, sebagaimana diteladankan oleh Nabi Muhammad SAW. Peringatan Malam Nuzulul Quran, menurutnya, merupakan momentum penting untuk meningkatkan kesadaran akan peran sentral Al-Quran dalam ajaran Islam.
Malam Nuzulul Quran: Momentum Penting bagi Umat Islam
Dubes Zuhairi, yang juga merupakan lulusan Universitas Al-Azhar, menjelaskan bahwa Indonesia memiliki tradisi yang baik dalam memperingati Malam Nuzulul Quran. Tradisi ini, menurutnya, merupakan warisan dari pemikiran Bung Karno yang melihat Al-Quran sebagai "sumber api Islam." Hal ini menunjukkan betapa pentingnya Al-Quran bagi bangsa Indonesia.
Peringatan ini bukan sekadar seremonial belaka, melainkan sebagai pengingat akan pentingnya Al-Quran sebagai pedoman hidup. Dubes Zuhairi menekankan bahwa pemahaman yang mendalam terhadap Al-Quran akan meningkatkan keimanan dan amal saleh bagi umat Islam.
Tradisi peringatan Malam Nuzulul Quran di Indonesia, yang diilhami oleh pemikiran Bung Karno, menunjukkan komitmen bangsa Indonesia terhadap nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Al-Quran. Hal ini menjadi contoh bagi negara-negara lain dalam menghargai dan mengamalkan ajaran Islam.
Warisan Bung Karno: Al-Quran sebagai Pedoman Hidup
Dubes Zuhairi juga menyinggung ajakan Presiden pertama RI, Soekarno atau Bung Karno, kepada umat Islam untuk menjadikan Al-Quran sebagai pedoman hidup. Bung Karno memahami bahwa Al-Quran memiliki kekuatan untuk meningkatkan keimanan dan amal saleh bagi pemeluknya.
Pesan Bung Karno ini relevan hingga saat ini. Di tengah arus globalisasi dan modernisasi, umat Islam perlu kembali kepada Al-Quran sebagai sumber inspirasi dan pedoman dalam menjalani kehidupan. Dengan memahami Al-Quran, umat Islam dapat menghadapi tantangan zaman dengan bijak dan tetap berpegang teguh pada nilai-nilai kebaikan.
Ajakan Dubes Zuhairi untuk memahami Al-Quran selaras dengan semangat peringatan Malam Nuzulul Quran dan warisan pemikiran Bung Karno. Semoga momentum ini dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan umat Islam di seluruh dunia.
Peringatan Malam Nuzulul Quran di KBRI Tunis menjadi bukti nyata komitmen Indonesia dalam memperkuat silaturahmi dan memperkenalkan nilai-nilai Islam yang rahmatan lil ‘alamin kepada masyarakat internasional.