Dubes Zuhairi: Pesan 'Api Islam' Bung Karno untuk Generasi Milenial
Dubes Zuhairi Misrawi sampaikan pemikiran Bung Karno tentang 'Api Islam' yang relevan bagi generasi milenial dalam membangun pemahaman Islam yang inklusif dan berlandaskan kebangsaan.

Jakarta, 10 Maret 2024 - Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Tunisia, Zuhairi Misrawi, baru-baru ini menyoroti pemikiran Bung Karno tentang ‘Api Islam’ dalam sebuah acara Ramadan yang disiarkan melalui YouTube. Pidato Dubes Zuhairi tersebut menekankan relevansi pemikiran Bung Karno bagi generasi muda Indonesia dalam memahami dan mengamalkan ajaran Islam yang moderat dan humanis.
Dalam keterangan pers dari Kedutaan Besar RI di Tunis, Zuhairi menjelaskan bahwa konsep ‘Api Islam’ merupakan inti dari pemikiran Bung Karno tentang Islam. Konsep ini menekankan pentingnya menggali esensi ajaran Islam dari Al-Quran dan Sunnah, serta mengaplikasikannya dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia, serta dalam konteks kemanusiaan yang lebih luas. Zuhairi menambahkan bahwa Bung Karno sendiri selalu menekankan hal ini dalam berbagai tulisan dan pidatonya, terutama dalam buku monumental ‘Di Bawah Bendera Revolusi’.
Menurut Dubes Zuhairi, pemahaman ‘Api Islam’ ini sangat krusial bagi kemajuan dan perkembangan pemahaman Islam di era modern. Konsep ini mengajak umat Islam untuk senantiasa beradaptasi dengan perkembangan zaman tanpa meninggalkan nilai-nilai fundamental ajaran Islam. Lebih lanjut, Zuhairi menekankan bahwa pemikiran Bung Karno ini selaras dengan upaya membangun persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang berlandaskan nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan sosial.
Memahami ‘Api Islam’ Bung Karno
Zuhairi Misrawi memaparkan bahwa inti dari pemikiran ‘Api Islam’ Bung Karno adalah penggalian dan pemahaman mendalam terhadap spirit utama ajaran Islam. Hal ini bertujuan agar pemahaman Islam senantiasa relevan dan mampu menjawab tantangan zaman. Bung Karno, menurut Dubes Zuhairi, sangat memperhatikan pentingnya persatuan nasional yang dibangun di atas nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan sosial. Ini menjadi fondasi penting dalam membangun Indonesia yang adil dan makmur.
Lebih lanjut, Dubes Zuhairi menekankan pentingnya mengenalkan pemikiran ‘Api Islam’ Bung Karno kepada generasi milenial. Generasi muda, menurutnya, perlu memahami bagaimana pemikiran ini dapat menjadi landasan dalam membangun pemahaman Islam yang moderat, inklusif, dan berlandaskan kebangsaan. Hal ini penting untuk mencegah penyebaran paham-paham radikalisme dan ekstrimisme yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.
Dubes Zuhairi juga menyampaikan bahwa banyak pemikir dan ulama dari berbagai belahan dunia Islam mengakui keistimewaan pemikiran ‘Api Islam’ Bung Karno. Mereka melihat Pancasila sebagai kekuatan utama Indonesia. Oleh karena itu, generasi milenial harus memahami dan mengaplikasikan pemikiran ini dalam konteks kekinian.
Sebagai penutup, Dubes Zuhairi mengajak seluruh bangsa Indonesia untuk meneruskan misi menjaga dan membangun Indonesia Raya, seperti yang telah digelorakan oleh Bung Karno. Hal ini memerlukan komitmen dan kerja keras seluruh elemen bangsa untuk mewujudkan cita-cita kemerdekaan Indonesia.
Relevansi ‘Api Islam’ di Era Modern
Dalam konteks kekinian, pemikiran ‘Api Islam’ Bung Karno tetap relevan dan bahkan semakin penting. Di tengah arus globalisasi dan perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat, generasi muda perlu memiliki pemahaman yang kuat tentang Islam yang moderat dan toleran. Pemikiran Bung Karno ini dapat menjadi panduan bagi generasi muda dalam menyikapi berbagai tantangan dan problematika yang dihadapi bangsa.
Konsep ‘Api Islam’ yang menekankan pada penggalian esensi ajaran Islam dan penerapannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara menjadi sangat penting dalam membangun Indonesia yang berdaulat, adil, dan makmur. Pemikiran ini juga dapat menjadi benteng pertahanan terhadap paham-paham radikalisme dan ekstrimisme yang dapat mengancam keutuhan NKRI.
Dengan memahami dan mengamalkan pemikiran ‘Api Islam’ Bung Karno, generasi muda dapat berperan aktif dalam membangun Indonesia yang lebih baik. Mereka dapat menjadi agen perubahan yang mampu membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih cerah dan gemilang.
Pesan Dubes Zuhairi ini menjadi pengingat penting bagi kita semua untuk senantiasa menjaga dan melestarikan nilai-nilai luhur yang telah diwariskan oleh para pendahulu bangsa, termasuk pemikiran ‘Api Islam’ Bung Karno. Dengan demikian, kita dapat membangun Indonesia yang lebih maju, beradab, dan bermartabat.