KBRI Tunis Gelar Kuliah Umum: Piagam Madinah, Inspirasi Pancasila
KBRI Tunis menggelar kuliah umum tentang Piagam Madinah, menekankan relevansinya dengan Pancasila dan kehidupan berbangsa Indonesia.

Jakarta, 5 April 2024 - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tunis menggelar kuliah umum bertajuk "Piagam Madinah: Khazanah Islam yang Terpinggirkan" pada Sabtu lalu. Kuliah umum ini disampaikan oleh cendekiawan Tunisia, Dr. Najia al-Warimi Bouajila, dan dihadiri oleh mahasiswa Indonesia di Tunisia serta para diplomat.
Acara ini membahas Piagam Madinah sebagai dokumen penting dalam sejarah Islam dan relevansinya dengan konteks Indonesia. Dubes RI untuk Tunisia, Zuhairi Misrawi, menekankan pentingnya memahami Piagam Madinah bagi bangsa Indonesia. Beliau menjelaskan bagaimana Piagam Madinah menginspirasi nilai-nilai dasar yang terkandung dalam Pancasila.
Kuliah umum ini bertujuan untuk memperkaya pemahaman mahasiswa Indonesia di Tunisia tentang sejarah dan nilai-nilai yang terkandung dalam Piagam Madinah, sekaligus memperkuat rasa kebangsaan dan kecintaan terhadap tanah air.
Piagam Madinah: Inspirasi Persatuan dalam Kebhinekaan
Dubes Zuhairi Misrawi menyatakan bahwa Piagam Madinah menjadi rujukan penting dalam membangun konstitusi Indonesia. "Piagam Madinah meneguhkan pentingnya persatuan dalam konteks kebangsaan," tegasnya. Beliau menambahkan bahwa Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI semuanya membawa spirit Piagam Madinah yang menekankan persatuan di tengah keberagaman.
Menurut Dubes Misrawi, karya Dr. Najia al-Warimi Bouajila tentang Piagam Madinah memberikan sumbangsih penting dalam memperkaya pemikiran tentang relevansinya dengan kebangsaan Indonesia. Ia juga menekankan relevansi Piagam Madinah dalam konteks peradaban kebangsaan modern, diakui oleh para pemikir filsafat politik dan konstitusi modern.
Dubes Misrawi mengajak seluruh bangsa Indonesia, khususnya umat Islam dan mahasiswa Indonesia di Tunisia, untuk memahami Piagam Madinah sebagai khazanah yang sangat relevan dengan konteks keindonesiaan. "Buku ini dapat dijadikan bacaan dan rujukan utama dalam memahami Piagam Madinah," imbuhnya.
Relevansi Piagam Madinah di Era Modern
Dr. Najia al-Warimi Bouajila dalam presentasinya menyampaikan apresiasi kepada KBRI Tunis atas penyelenggaraan kuliah umum ini. Ia menekankan kandungan penting Piagam Madinah dalam memperkuat solidaritas kebangsaan dan kemanusiaan dalam konteks bernegara kontemporer. "Dan umat Islam Indonesia beruntung menjadikannya sebagai rujukan penting dalam berbangsa dan bernegara," ujarnya.
Kuliah umum ini merupakan bagian dari program pemberdayaan mahasiswa Indonesia di Tunisia yang rutin diselenggarakan oleh KBRI Tunis. Program ini bertujuan untuk memberikan wawasan dan pengetahuan kepada mahasiswa Indonesia di luar negeri, sekaligus mempererat hubungan antara KBRI dengan diaspora Indonesia.
Piagam Madinah, dengan nilai-nilai toleransi, persatuan, dan keadilannya, tetap relevan hingga saat ini. Kuliah umum ini diharapkan dapat menginspirasi generasi muda Indonesia untuk terus mengamalkan nilai-nilai luhur tersebut dalam membangun bangsa.
Sebagai penutup, dapat disimpulkan bahwa kuliah umum ini berhasil menyoroti pentingnya Piagam Madinah sebagai inspirasi bagi kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Nilai-nilai persatuan dan kebhinekaan yang terkandung di dalamnya tetap relevan dalam konteks Indonesia modern.