Wabup Tabalong Targetkan 876 KPM Miskin Ekstrem Tuntas 2025, Bantuan Pangan Jadi Kunci Utama
Wakil Bupati Tabalong optimistis Pengentasan Kemiskinan Ekstrem dapat tercapai. Simak strategi komprehensif Pemkab Tabalong, mulai dari bantuan pangan hingga optimalisasi lahan.

Wakil Bupati Tabalong, Kalimantan Selatan, Habib Taufani Alkaf, menyatakan komitmen kuat pemerintah daerah dalam menuntaskan kemiskinan ekstrem. Target ambisius telah ditetapkan untuk tahun 2025, yakni mengentaskan 876 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dari kategori miskin ekstrem. Upaya ini akan difokuskan melalui distribusi bantuan pangan serta kolaborasi erat antara perangkat daerah dan dunia usaha.
Program pengentasan kemiskinan ini dirancang secara spesifik agar penanganan lebih tepat sasaran. Berbagai intervensi disesuaikan dengan kelompok usia penerima manfaat, memastikan efektivitas program. Pendekatan holistik ini diharapkan mampu memberikan dampak signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat.
Dengan penghasilan minimum sekitar Rp637 ribu per bulan, keluarga miskin di Tabalong sangat memerlukan dukungan strategis. Pemkab Tabalong bertekad untuk meningkatkan pendapatan mereka melalui berbagai program. Fokus utama adalah pada pengembangan sektor pertanian dan pemanfaatan lahan tidur yang belum produktif.
Strategi Bantuan Pangan dan Penyesuaian Usia
Pengentasan kemiskinan ekstrem di Tabalong tidak hanya berfokus pada bantuan semata, tetapi juga pada strategi yang berkelanjutan. Habib Taufani Alkaf menekankan pentingnya penyesuaian program dengan kelompok usia penerima manfaat. Hal ini memastikan bahwa setiap intervensi memberikan dampak maksimal sesuai kebutuhan spesifik.
Bantuan pangan menjadi prioritas utama bagi kelompok lansia yang rentan. Sementara itu, bagi usia produktif, program pelatihan keterampilan berkelanjutan disiapkan. Tujuannya adalah untuk membekali mereka dengan kemampuan yang relevan di pasar kerja, sehingga mampu mandiri secara ekonomi.
Melalui pendekatan yang terstruktur ini, Pemkab Tabalong berharap dapat menciptakan kemandirian ekonomi. Program-program ini dirancang untuk tidak hanya mengatasi gejala kemiskinan tetapi juga akar permasalahannya. Kolaborasi lintas sektor menjadi kunci keberhasilan dalam implementasi strategi ini.
Optimalisasi Lahan dan Infrastruktur Pendukung
Peningkatan pendapatan keluarga miskin menjadi fokus utama dalam upaya pengentasan kemiskinan ekstrem. Salah satu strategi konkret yang dijalankan adalah pengembangan sektor pertanian melalui optimalisasi lahan tidur. Rencana awal mencakup pengembangan 800 hektare lahan lebak di Kecamatan Pugaan.
Langkah ini diharapkan menjadi fondasi awal untuk mewujudkan Tabalong sebagai lumbung pangan di wilayah selatan. Potensi lahan yang luas akan dimanfaatkan secara maksimal untuk meningkatkan produksi pangan lokal. Ini juga akan membuka peluang kerja baru bagi masyarakat sekitar.
Selain itu, Pemkab Tabalong juga menjalin kerja sama dengan Kodim 1008/Tabalong melalui program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD). Kerja sama ini bertujuan untuk membangun akses jalan lanjutan menuju lokasi Jirak Food Cluster yang saat ini sedang dalam pengerjaan. Infrastruktur yang memadai akan mendukung distribusi hasil pertanian dan aksesibilitas ekonomi.
Data Kemiskinan dan Alokasi Anggaran Komprehensif
Berdasarkan data Pemkab Tabalong, jumlah keluarga miskin mencapai 14.968 Kepala Keluarga (KK) yang tersebar di wilayah utara, tengah, dan selatan. Kantong kemiskinan terbesar teridentifikasi berada di wilayah selatan, dengan jumlah 2.336 KK. Data ini menjadi dasar perencanaan program penanggulangan kemiskinan yang lebih terarah.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida) Tabalong, Arianto, mengungkapkan bahwa sekitar 700 KK miskin di wilayah selatan masih memerlukan bantuan perumahan. Sebagian besar dari mereka menempati rumah sewa atau tinggal bersama orang tua, menunjukkan kebutuhan mendesak akan hunian layak. Data penanggulangan kemiskinan ini dapat diakses secara transparan melalui aplikasi Sistem Informasi Penanggulangan Kemiskinan Terpadu dan Terintegrasi (Silangkar).
Pemkab Tabalong mengalokasikan anggaran signifikan di berbagai sektor untuk mendukung penanggulangan kemiskinan. Anggaran sebesar Rp50 miliar diprioritaskan untuk bidang kesehatan, khususnya Universal Health Coverage (UHC). Selain itu, Rp13,4 miliar dialokasikan untuk bidang pemerintahan umum dan penataan ruang, termasuk dukungan pelatihan kerja bagi keluarga miskin. Program pengentasan kemiskinan juga menyasar sektor pangan, pemberdayaan masyarakat, administrasi kependudukan, perhubungan, koperasi, dan kewilayahan secara terpadu.