Bangka Tengah Berjuang Tekan Angka Kemiskinan hingga 5,05 Persen di 2025
Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah berupaya menurunkan angka kemiskinan dari 5,94 persen menjadi 5,05 persen pada 2025 melalui tiga strategi utama: pemberdayaan ekonomi, pengurangan beban pengeluaran, dan intervensi di kantong-kantong kemiskinan.

Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Kepulauan Bangka Belitung, memasang target ambisius: menurunkan angka kemiskinan dari 5,94 persen menjadi 5,05 persen pada tahun 2025. Target ini diungkapkan Kepala Bappeda Bangka Tengah, Joko Triadhi, di Koba pada 30 Januari 2024. Tantangan ini cukup berat, mengingat peningkatan angka kemiskinan dalam dua tahun terakhir.
Untuk mencapai target tersebut, Pemkab Bangka Tengah telah merancang tiga strategi jitu. Strategi pertama berfokus pada peningkatan pendapatan masyarakat miskin melalui program pemberdayaan ekonomi. Bantuan diarahkan pada sektor perikanan dan pertanian, dengan prioritas pada kelompok tani dan nelayan yang anggotanya mencakup warga kurang mampu.
Strategi kedua berupaya meringankan beban pengeluaran masyarakat kurang mampu. Bentuk bantuannya beragam, mulai dari penyaluran beras, alat sekolah, beasiswa, hingga operasi pasar murah yang menyasar langsung kelompok masyarakat miskin. Upaya ini diharapkan dapat memberikan ruang gerak finansial lebih bagi warga.
Strategi ketiga, yang tak kalah penting, adalah intervensi langsung di kantong-kantong kemiskinan. Kecamatan Sungaiselan, sebagai salah satu wilayah dengan angka kemiskinan tinggi, menjadi fokus utama penyaluran bantuan. Pemkab menyadari bahwa penanganan kemiskinan yang efektif harus tepat sasaran dan terfokus.
Joko Triadhi menambahkan bahwa ketiga strategi ini akan diperkuat pada tahun 2025 dengan penargetan yang lebih tepat. Pemkab berkomitmen memastikan bantuan tepat sampai ke tangan masyarakat yang benar-benar membutuhkan. Data BPS tahun 2024 mencatat jumlah penduduk miskin di Bangka Tengah sebanyak 12.040 jiwa, meningkat dari 10.056 jiwa di tahun 2023.
BPS sendiri akan melakukan survei perhitungan angka kemiskinan tahun 2025 pada Februari hingga Maret 2025. Meskipun target penurunan angka kemiskinan cukup menantang, Pemkab Bangka Tengah optimistis dapat mencapai tujuan tersebut berkat upaya-upaya yang telah dan akan terus dilakukan. Perbaikan ekonomi daerah diharapkan dapat mendukung pencapaian target ini.
Meskipun terdapat peningkatan jumlah penduduk miskin dari tahun 2023 ke 2024, Pemkab Bangka Tengah tetap optimis. Dengan strategi yang terarah dan bantuan yang tepat sasaran, diharapkan angka kemiskinan dapat ditekan sesuai target yang telah ditetapkan. Keberhasilan program ini akan sangat bergantung pada efektivitas pelaksanaan di lapangan dan dukungan dari berbagai pihak.