NTB Fokus Entaskan Kemiskinan Desa Lewat Transformasi Ekonomi
Pemerintah NTB fokus menurunkan angka kemiskinan di desa melalui transformasi ekonomi inklusif, dengan target penurunan hingga di bawah 10 persen.

Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) gencar berupaya mengurangi angka kemiskinan, khususnya di daerah pedesaan. Bappeda NTB menyatakan fokus utama pembangunan diarahkan pada pengentasan kemiskinan di desa melalui strategi transformasi ekonomi yang inklusif. Langkah ini diambil karena meskipun angka kemiskinan secara umum turun, kemiskinan di perdesaan masih lebih tinggi dibandingkan perkotaan.
Data BPS pada September 2024 menunjukkan persentase penduduk miskin di pedesaan mencapai 12,21 persen, turun 0,74 persen dari Maret 2024. Angka ini lebih tinggi daripada kemiskinan di perkotaan yang berada di angka 11,64 persen (turun 1,22 persen dalam periode yang sama). Hal ini sejalan dengan program prioritas Presiden dan Gubernur terpilih NTB yang menekankan pembangunan berfokus pada desa, termasuk upaya penanggulangan kemiskinan.
Strategi utama yang dijalankan NTB adalah transformasi ekonomi. Transformasi ini bertujuan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan dengan memperkuat sektor-sektor unggulan daerah, seperti pertanian, pariwisata, dan industri kreatif. Gubernur terpilih sendiri memprioritaskan tiga hal krusial: pengentasan kemiskinan, ketahanan pangan, dan pengembangan pariwisata kelas dunia. Dengan fokus pada desa, diharapkan penurunan angka kemiskinan di wilayah pedesaan dapat lebih signifikan, bahkan menyamai atau melampaui penurunan di perkotaan.
NTB menargetkan penurunan angka kemiskinan dari 11,91 persen (September 2024) hingga di bawah 10 persen. Untuk mencapai target tersebut, pemerintah daerah memanfaatkan berbagai data terkini, seperti data Regsosek, P3KE, dan DKES. Pembaruan data ini sangat penting untuk memastikan penyaluran bantuan sosial tepat sasaran dan efektif.
Koordinasi yang erat dengan pemerintah kabupaten/kota juga menjadi kunci keberhasilan program. Meskipun masing-masing daerah mungkin memiliki program pengentasan kemiskinan dengan sasaran berbeda, penting untuk memastikan satu data terpadu agar program saling mendukung dan cakupan bantuan lebih luas. Dengan demikian, upaya pengentasan kemiskinan di NTB diharapkan semakin efektif dan merata.
Kepala Bidang Perekonomian dan Sumber Daya Alam Bappeda NTB, Iskandar Zulkarnain, menjelaskan bahwa arah pembangunan di NTB saat ini difokuskan ke desa untuk menurunkan angka kemiskinan di wilayah tersebut. Beliau juga menekankan pentingnya koordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota untuk memastikan efektivitas program dan penyaluran bantuan yang tepat sasaran.
Dengan berbagai strategi dan data yang terintegrasi, NTB optimis dapat mencapai target penurunan angka kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama di daerah pedesaan.