NTB Targetkan Angka Kemiskinan di Bawah 1 Digit Lewat Diversifikasi Ekonomi
Pemerintah NTB berupaya menurunkan angka kemiskinan hingga di bawah 1 digit melalui diversifikasi ekonomi untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dan mengurangi ketergantungan pada sektor pertambangan.

Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menetapkan target ambisius: menurunkan angka kemiskinan hingga di bawah satu digit. Strategi yang diusung adalah diversifikasi ekonomi, sebuah upaya untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dan mengurangi ketergantungan pada sektor-sektor ekonomi tertentu. Langkah ini diambil karena pendapatan per kapita di NTB masih relatif rendah, yaitu sekitar Rp19 juta. Inisiatif ini diumumkan di Mataram pada Senin, 24 Maret.
Kepala Bappeda NTB, Iswandi, menjelaskan pentingnya diversifikasi ekonomi dalam mengatasi kemiskinan. "Oleh karena itu diversifikasi ekonomi harus diperkuat. Selain bertani harus ada usaha-usaha lain," ujarnya. Ia menekankan perlunya masyarakat mengembangkan berbagai jenis usaha untuk menjamin pendapatan keluarga yang lebih stabil dan berkelanjutan. Program ini tidak hanya fokus pada satu sektor, melainkan mencakup berbagai sektor, terutama pertanian dan kelautan.
Pemerintah daerah NTB juga telah meluncurkan program NTB Terampil dan Tangkas. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) agar mampu bersaing dalam dunia kerja dan berkontribusi pada penguatan ekonomi daerah. Program ini diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja baru dan mengurangi angka pengangguran yang berkontribusi terhadap kemiskinan.
Strategi Diversifikasi Ekonomi di NTB
Pemerintah NTB menyadari pentingnya mengurangi ketergantungan pada sektor pertambangan mineral. Meskipun NTB memiliki potensi tambang yang signifikan, fluktuasi harga komoditas tambang berpotensi mengganggu stabilitas ekonomi daerah. Oleh karena itu, diversifikasi ekonomi menjadi strategi kunci untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang lebih stabil dan berkelanjutan. Fokus utama diarahkan pada pengembangan sektor pertanian, kelautan, dan sektor-sektor non-tambang lainnya.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) pada September 2024 menunjukkan angka kemiskinan di NTB sebesar 11,91 persen. Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 1,0 persen dibandingkan data Maret 2024. Meskipun terjadi penurunan, NTB masih berada di peringkat ke-12 daerah dengan angka kemiskinan tertinggi di Indonesia. Peringkat ini menunjukkan tantangan yang masih harus dihadapi dalam upaya pengentasan kemiskinan.
Melalui program diversifikasi ekonomi, pemerintah NTB berharap dapat meningkatkan pendapatan masyarakat, mengurangi angka kemiskinan, dan menciptakan pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Program ini juga diharapkan dapat mengurangi kesenjangan ekonomi antara masyarakat di daerah perkotaan dan pedesaan.
Program NTB Terampil dan Tangkas
Program NTB Terampil dan Tangkas merupakan salah satu program unggulan pemerintah daerah dalam upaya meningkatkan kualitas SDM. Program ini memberikan pelatihan dan pendidikan vokasi kepada masyarakat, khususnya di daerah pedesaan. Tujuannya adalah untuk membekali masyarakat dengan keterampilan yang dibutuhkan di pasar kerja, sehingga mereka dapat memperoleh pekerjaan yang layak dan meningkatkan pendapatan keluarga.
Pelatihan yang diberikan beragam, disesuaikan dengan potensi dan kebutuhan masing-masing daerah. Beberapa contoh pelatihan yang diberikan antara lain pelatihan pertanian modern, pengolahan hasil laut, kerajinan tangan, dan teknologi informasi. Program ini juga memberikan pendampingan dan pembinaan kepada para peserta pelatihan agar dapat mengembangkan usaha mereka secara mandiri.
Dengan memberikan pelatihan dan pendampingan yang intensif, program NTB Terampil dan Tangkas diharapkan dapat berkontribusi signifikan dalam mengurangi angka kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat NTB. Program ini juga sejalan dengan upaya pemerintah untuk menciptakan lapangan kerja baru dan mengurangi angka pengangguran.
Upaya Pemerintah NTB dalam mengatasi kemiskinan tidak hanya berfokus pada satu sektor, melainkan mencakup berbagai sektor, termasuk pertanian, kelautan, dan sektor non-tambang lainnya. Dengan strategi diversifikasi ekonomi dan program peningkatan SDM, NTB optimis dapat mencapai target penurunan angka kemiskinan hingga di bawah satu digit.