Pasaman Barat Anggarkan Rp167,5 Miliar untuk Tekan Kemiskinan
Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, menyiapkan anggaran Rp167,5 miliar pada 2025 untuk menekan angka kemiskinan yang mencapai 7% atau 31.477 jiwa dari total penduduk.
![Pasaman Barat Anggarkan Rp167,5 Miliar untuk Tekan Kemiskinan](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/08/160042.555-pasaman-barat-anggarkan-rp1675-miliar-untuk-tekan-kemiskinan-1.jpg)
Simpang Empat, Sumatera Barat - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasaman Barat mengalokasikan dana signifikan untuk mengatasi masalah kemiskinan di daerah tersebut. Anggaran sebesar Rp167,5 miliar telah disiapkan untuk program penanggulangan kemiskinan sepanjang tahun 2025. Langkah ini diambil sebagai respon terhadap angka kemiskinan yang cukup tinggi, yakni 7% atau sekitar 31.477 jiwa dari total populasi 449.677 jiwa pada tahun 2024.
Strategi Pemkab Pasaman Barat dalam Penanggulangan Kemiskinan
Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Pasaman Barat, Ikhwanri, strategi penekanan angka kemiskinan ini akan difokuskan pada tiga hal utama. Pertama, mengurangi beban pengeluaran masyarakat miskin. Kedua, meningkatkan pendapatan masyarakat miskin. Ketiga, mengurangi jumlah kantong-kantong kemiskinan yang tersebar di wilayah Pasaman Barat.
Untuk mencapai tujuan tersebut, berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) akan berperan aktif. Dana sebesar Rp167.541.899.574 akan didistribusikan kepada dinas-dinas terkait, termasuk Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang, Dinas Perumahan Pemukiman, Dinas Sosial, dan Dinas Tenaga Kerja. Program-program yang akan dijalankan cukup beragam, mulai dari perbaikan rumah tidak layak huni, peningkatan sanitasi, hingga bedah rumah.
Program-program Unggulan Penanganan Kemiskinan
Selain program-program infrastruktur, Pemkab Pasaman Barat juga berfokus pada peningkatan sektor pertanian dan perikanan. Penyaluran bibit dan pelatihan akan diberikan kepada masyarakat untuk meningkatkan produktivitas dan pendapatan. Upaya pengentasan kemiskinan juga akan menyentuh aspek kesehatan, khususnya dalam penanganan stunting. Kerjasama dengan perusahaan swasta, terutama perusahaan kelapa sawit, akan dimaksimalkan untuk memberikan bantuan berupa perbaikan rumah, jamban, akses air bersih, dan listrik.
Inovasi kolaborasi dengan perusahaan swasta menjadi salah satu kunci strategi Pemkab Pasaman Barat. Kerjasama ini diharapkan dapat memberikan dampak signifikan dalam mengurangi angka kemiskinan dan stunting melalui intervensi gizi sensitif terpadu. Bantuan yang diberikan akan mencakup berbagai aspek, mulai dari perbaikan rumah tidak layak huni hingga penyediaan akses air bersih dan listrik.
Peran Penting Dana Desa
Tidak hanya mengandalkan anggaran dari Pemkab, dana desa juga diharapkan dapat berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pemkab Pasaman Barat berharap dana desa dapat digunakan secara efektif untuk berbagai kegiatan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat di tingkat desa. Dengan sinergi antara program Pemkab dan dana desa, diharapkan upaya penanggulangan kemiskinan dapat berjalan lebih optimal.
Kesimpulan
Alokasi anggaran sebesar Rp167,5 miliar oleh Pemkab Pasaman Barat menunjukkan komitmen yang kuat dalam upaya penanggulangan kemiskinan. Strategi yang terintegrasi, melibatkan berbagai OPD dan kerjasama dengan sektor swasta, diharapkan mampu menekan angka kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Pasaman Barat. Keberhasilan program ini sangat bergantung pada implementasi yang efektif dan pemantauan yang ketat.