Bangka Tengah Terapkan Tiga Strategi Jitu Entaskan Kemiskinan Ekstrem
Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah menjalankan tiga strategi percepatan pengentasan kemiskinan ekstrem, yaitu pengurangan beban pengeluaran, peningkatan pendapatan, dan penurunan jumlah kantong kemiskinan, sesuai Inpres Nomor 8 Tahun 2025.

Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, gencar berupaya memberantas kemiskinan ekstrem dengan menerapkan tiga strategi jitu. Apa, siapa, di mana, kapan, mengapa, dan bagaimana? Bupati Bangka Tengah, Algafry Rahman, di Koba pada Selasa, 22 April, mengumumkan strategi tersebut sebagai tindak lanjut Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 8 Tahun 2025. Ketiga strategi ini difokuskan pada pengurangan beban pengeluaran masyarakat, peningkatan pendapatan masyarakat, dan pengurangan jumlah kantong-kantong kemiskinan di daerah tersebut.
Langkah ini merupakan respons langsung terhadap Instruksi Presiden tersebut. Bupati Algafry menegaskan pentingnya menindaklanjuti Inpres ini dan akan menerbitkan Surat Keputusan Bupati untuk menetapkan tugas dan fungsi masing-masing perangkat daerah dalam upaya memberantas kemiskinan ekstrem. Komitmen ini menunjukkan keseriusan pemerintah daerah dalam mengatasi permasalahan sosial yang krusial ini.
Berbagai upaya telah dan akan terus dilakukan. Selain strategi utama, berbagai program pendukung telah dijalankan, termasuk musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) di tingkat kecamatan dan desa, pembentukan tim koordinasi penanggulangan kemiskinan, serta pemberian bantuan sosial kepada masyarakat yang membutuhkan. Pemerintah daerah juga berkomitmen menyediakan layanan kesehatan gratis, meningkatkan sarana dan prasarana ekonomi masyarakat, dan memberikan pelatihan prakerja melalui kerjasama dengan lembaga pelatihan.
Strategi Terpadu Pengentasan Kemiskinan Ekstrem
Tiga strategi utama yang dijalankan Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah dalam rangka pengentasan kemiskinan ekstrem didasarkan pada Inpres Nomor 8 Tahun 2025. Strategi ini dirancang secara terpadu dan saling mendukung untuk mencapai hasil yang optimal. Fokus utama dari strategi ini adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh.
Strategi pertama, pengurangan beban pengeluaran masyarakat, bertujuan untuk meringankan beban hidup masyarakat miskin. Hal ini dilakukan melalui berbagai program bantuan sosial dan subsidi. Strategi kedua, peningkatan pendapatan masyarakat, diarahkan untuk meningkatkan kemampuan ekonomi masyarakat miskin, melalui pelatihan keterampilan, bantuan modal usaha, dan pengembangan ekonomi lokal.
Strategi ketiga, penurunan jumlah kantong-kantong kemiskinan, fokus pada identifikasi dan penanganan daerah-daerah yang memiliki konsentrasi kemiskinan tinggi. Upaya ini meliputi pembangunan infrastruktur, peningkatan akses layanan dasar, dan pemberdayaan masyarakat di daerah tersebut. Ketiga strategi ini saling berkaitan dan diharapkan dapat menciptakan efek domino positif bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Kolaborasi Multipihak dalam Penanggulangan Kemiskinan
Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah menyadari bahwa permasalahan kemiskinan merupakan pekerjaan besar yang tidak dapat diselesaikan sendiri. Oleh karena itu, kolaborasi dan sinergi dari berbagai pihak sangat diperlukan. Bupati Algafry mengajak seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk berkomitmen dan bekerja keras sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya masing-masing.
Kolaborasi ini mencakup kerjasama dengan lembaga swadaya masyarakat (LSM), sektor swasta, dan masyarakat luas. Partisipasi aktif dari seluruh pemangku kepentingan sangat penting untuk memastikan keberhasilan program pengentasan kemiskinan. Dengan sinergi yang kuat, diharapkan upaya pengentasan kemiskinan di Kabupaten Bangka Tengah dapat berjalan efektif dan efisien.
Kepala Bappelitbangda Kabupaten Bangka Tengah, Joko Triadhi, memberikan gambaran kondisi penduduk Bangka Tengah. Jumlah penduduk Kabupaten Bangka Tengah mencapai 210.684 jiwa. Dari jumlah tersebut, sekitar 144 ribu jiwa atau 69 persen berada dalam usia produktif (15-25 tahun). Data ini menunjukkan potensi besar untuk meningkatkan perekonomian daerah, namun juga menyoroti pentingnya program yang tepat sasaran untuk kelompok usia produktif yang tergolong miskin.
"Data tersebut kami sampaikan, karena sebagian besar masyarakat yang tergolong kategori miskin adalah masyarakat yang berada pada usia produktif," ujar Joko Triadhi.
Kesimpulan
Program pengentasan kemiskinan di Bangka Tengah merupakan upaya komprehensif yang melibatkan berbagai strategi dan kolaborasi multipihak. Dengan komitmen yang kuat dari pemerintah daerah dan seluruh pemangku kepentingan, diharapkan program ini dapat berhasil mengurangi angka kemiskinan ekstrem dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Bangka Tengah.