Dinsos Jayawijaya Gunakan Dana Otsus Rp3 Miliar untuk Tekan Kemiskinan Ekstrem
Dinas Sosial Jayawijaya mengalokasikan Rp3 miliar dari Dana Otsus 2025 untuk program penanggulangan kemiskinan ekstrem di tiga distrik, meskipun idealnya dibutuhkan Rp22 miliar untuk cakupan seluruh kabupaten.

Wamena, 14 Februari 2025 - Pemerintah Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan, berkomitmen untuk mengatasi masalah kemiskinan ekstrem. Dinas Sosial (Dinsos) setempat mengalokasikan dana sebesar Rp3 miliar dari Dana Otonomi Khusus (Otsus) tahun 2025 untuk program penanggulangan kemiskinan ekstrem. Anggaran ini, meskipun lebih rendah dari tahun sebelumnya (Rp6 miliar), akan difokuskan pada tiga distrik prioritas.
Penanganan Kemiskinan Ekstrem di Jayawijaya
Kepala Dinsos Kabupaten Jayawijaya, Nikolas Itlay, menjelaskan bahwa meskipun seluruh distrik di Jayawijaya memiliki penduduk yang masuk kategori kemiskinan ekstrem, keterbatasan anggaran hanya memungkinkan fokus pada tiga distrik pada tahun ini. "Untuk menangani kemiskinan ekstrem di seluruh 40 distrik se-Kabupaten Jayawijaya, dibutuhkan anggaran sekitar Rp22 miliar," ungkap Nikolas dalam keterangannya di Wamena, Jumat lalu.
Data yang dimiliki Dinsos Jayawijaya menunjukkan jumlah keluarga yang masuk kategori kemiskinan ekstrem mencapai sekitar 34.000 keluarga. Angka ini, menurut Nikolas, telah disinkronkan dengan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Jayawijaya untuk memastikan penyaluran bantuan tepat sasaran. "Data kami selalu sinkron dengan data BPS, sehingga penanganan dapat tepat sasaran," tegasnya.
Nikolas menambahkan bahwa Jayawijaya termasuk daerah dengan angka kemiskinan ekstrem yang cukup tinggi di Indonesia. Meskipun angka ini telah menurun dari 37.000 keluarga sebelumnya, penurunan ini tetap menjadi prestasi yang patut diapresiasi berkat upaya pemerintah daerah dalam pendampingan keluarga miskin. "Awalnya 37.000 keluarga, sekarang 34.000. Ini prestasi luar biasa," ujarnya dengan bangga.
Strategi dan Metode Penanggulangan Kemiskinan
Dinsos Jayawijaya menerapkan pendekatan komprehensif dalam menangani kemiskinan ekstrem. Beberapa strategi yang dijalankan antara lain pengembangan ekonomi lokal, pendidikan dan pelatihan keterampilan, pemberdayaan masyarakat, dan pembangunan infrastruktur dasar. Selain itu, bantuan sosial langsung, peningkatan layanan kesehatan, dan pengembangan lingkungan juga menjadi bagian penting dari program ini.
Semua program tersebut akan dijalankan secara terintegrasi dengan dukungan dana Otsus Rp3 miliar pada tahun 2025. Pemerintah daerah berharap upaya ini dapat secara signifikan mengurangi angka kemiskinan ekstrem di wilayah tersebut dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jayawijaya.
Tantangan dan Harapan
Meskipun terdapat upaya signifikan dari pemerintah daerah, tantangan masih tetap ada. Keterbatasan anggaran menjadi kendala utama dalam upaya untuk menjangkau seluruh wilayah dan penduduk yang membutuhkan bantuan. Oleh karena itu, peningkatan alokasi anggaran untuk program penanggulangan kemiskinan ekstrem di masa mendatang sangat diperlukan.
Harapannya, dengan strategi yang tepat dan dukungan dari berbagai pihak, upaya pemerintah Kabupaten Jayawijaya dalam mengurangi angka kemiskinan ekstrem dapat membuahkan hasil yang lebih signifikan dan berkelanjutan. Keberhasilan program ini akan berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat Jayawijaya secara keseluruhan.
Program ini merupakan bukti komitmen pemerintah dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat, khususnya dalam mengurangi angka kemiskinan ekstrem di daerah terpencil sekalipun. Dengan kolaborasi dan strategi yang tepat, diharapkan program ini dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat Jayawijaya.