Dinsos Jayawijaya Fokus Tangani Kemiskinan Ekstrem di 2025
Dinas Sosial Jayawijaya, Papua Pegunungan, fokus pada program penanganan kemiskinan ekstrem di tahun 2025 dengan anggaran Rp3 miliar, menyasar 34.000 keluarga miskin ekstrem, dan berfokus pada validasi data penerima bantuan.
![Dinsos Jayawijaya Fokus Tangani Kemiskinan Ekstrem di 2025](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/09/120038.523-dinsos-jayawijaya-fokus-tangani-kemiskinan-ekstrem-di-2025-1.jpg)
Wamena, 9 September 2023 - Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan, menetapkan fokus utama pada pelaksanaan program nasional penanganan kemiskinan ekstrem di tahun 2025. Kepala Dinsos Jayawijaya, Nikolas Itlay, menjelaskan prioritas pelayanan publik mereka adalah mengatasi masalah ini.
Mengukur Kemiskinan Ekstrem di Jayawijaya
Penanganan kemiskinan ekstrem di Jayawijaya menggunakan indikator pendapatan. Meskipun ada indikator lain, pendapatan masyarakat menjadi penentu utama. Nikolas menjelaskan, "Tingkat kemiskinan ekstrem diukur dari pendapatan di 40 distrik." Di Jayawijaya, pendapatan kurang dari Rp300.000 per bulan dikategorikan sebagai kemiskinan ekstrem. Kondisi ekonomi masyarakat asli Jayawijaya yang sebagian besar bergantung pada pertanian, berbeda dengan masyarakat non-asli yang cenderung memiliki pendapatan lebih stabil.
Validasi Data dan Distribusi Bantuan
Pemerintah pusat telah menyalurkan bantuan sejak 2024, namun ditemukan adanya penyalahgunaan bantuan yang diterima oleh ASN, TNI-Polri, aparat kampung, dan penginjil. Dinsos Jayawijaya telah melakukan validasi data bersama kementerian terkait untuk memastikan bantuan tepat sasaran. "Setelah validasi, nama-nama yang tidak sesuai kategori dikeluarkan," ujar Nikolas. Fokus kini tertuju pada masyarakat yang benar-benar membutuhkan bantuan.
Anggaran dan Cakupan Program
Anggaran untuk penanganan kemiskinan ekstrem di tahun ini mencapai sekitar Rp3 miliar, lebih rendah dibandingkan tahun lalu yang mencapai Rp6 miliar. Besaran anggaran ini mempengaruhi cakupan program. Nikolas menjelaskan, "Kalau anggarannya Rp7 miliar, penanganan bisa menjangkau 15 distrik, tapi dengan Rp3 miliar, hanya tiga distrik yang bisa tercakup." Idealnya, untuk menangani 34.000 keluarga miskin ekstrem di 40 distrik, dibutuhkan dana sekitar Rp22 miliar.
Data Kemiskinan Ekstrem dan Kolaborasi
Data kemiskinan ekstrem di Jayawijaya, berdasarkan data BPS Kabupaten Jayawijaya, menunjukkan sekitar 34.000 keluarga berada dalam kategori tersebut. Dinsos Jayawijaya terus berupaya mengatasi permasalahan ini dengan kolaborasi dan validasi data yang ketat untuk memastikan bantuan tepat sasaran dan efektif mengurangi angka kemiskinan ekstrem di wilayah tersebut. Mereka berkomitmen untuk terus berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jayawijaya.
Tantangan dan Harapan
Meskipun terdapat kendala berupa keterbatasan anggaran, Dinsos Jayawijaya tetap berkomitmen untuk menjalankan program penanganan kemiskinan ekstrem. Mereka berharap adanya peningkatan anggaran di masa mendatang agar program dapat menjangkau lebih banyak masyarakat yang membutuhkan. Selain itu, kolaborasi yang baik dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah pusat dan daerah, sangat penting untuk keberhasilan program ini.