Dinsos Jayawijaya Gandeng Tiga Bank Salurkan Dana Kemiskinan Ekstrem Rp3 Miliar
Dinas Sosial Jayawijaya berkolaborasi dengan Bank Mandiri, Bank Papua, dan BRI untuk menyalurkan dana kemiskinan ekstrem sebesar Rp3 miliar kepada 2.000 keluarga di tiga distrik pada Maret 2025.

Wamena, 22 Februari 2025 - Pemerintah Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan, serius dalam upaya penanggulangan kemiskinan ekstrem. Dinas Sosial (Dinsos) setempat menggandeng tiga bank pemerintah, yaitu Bank Mandiri, Bank Papua, dan Bank BRI, untuk menyalurkan dana bantuan sebesar Rp3 miliar. Bantuan ini akan diberikan kepada 2.000 keluarga di tiga distrik yang masuk kategori kemiskinan ekstrem, dengan masing-masing keluarga menerima Rp1,5 juta. Penyaluran dana ditargetkan pada Maret 2025 mendatang.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Jayawijaya, Nikolas Itlay, menjelaskan bahwa penyaluran dana dilakukan secara langsung melalui ketiga bank tersebut untuk meminimalisir kesalahan dan memastikan tepat sasaran. "Dari Rp3 miliar itu, akan dibagikan kepada masyarakat di tiga distrik sesuai kategori yang masuk dalam data keluarga kemiskinan ekstrem atau yang berpenghasilan di bawah Rp300.000 per bulan," ungkap Nikolas.
Proses verifikasi data menjadi kunci keberhasilan program ini. Dinsos Jayawijaya bekerja sama dengan pihak bank untuk mencocokkan data penerima bantuan. "Kami biasanya mengecek ulang, apakah data dari kami sama dengan teman-teman di bank atau tidak, kalau belum sama dicari perbedaan untuk menyamakan data barulah bisa disalurkan," tambah Nikolas, menekankan pentingnya akurasi data untuk memastikan bantuan tepat sasaran.
Penyaluran Dana Kemiskinan Ekstrem di Tiga Distrik
Penyaluran dana kemiskinan ekstrem tahun 2025 ini difokuskan pada tiga distrik di Kabupaten Jayawijaya, yaitu Pisugi, Wita Waya, dan Libarek. Pemilihan ketiga distrik ini didasarkan pada data kemiskinan ekstrem yang telah dihimpun oleh Dinsos Jayawijaya. Proses validasi data di tingkat distrik akan menentukan kecepatan penyaluran bantuan.
Nikolas Itlay menambahkan, "Tergantung data yang kami kirimkan ke distrik untuk dilakukan validasi terhadap data penerima kemiskinan ekstrem, kalau pihak distrik cepat maka proses penyalurannya pun tidak ada hambatan." Kecepatan proses validasi data di tingkat distrik akan sangat berpengaruh pada kelancaran penyaluran bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan.
Sistem penyaluran langsung melalui bank dipilih untuk menghindari potensi penyimpangan. Dengan sistem ini, diharapkan bantuan dapat sampai langsung ke tangan penerima manfaat tanpa adanya potongan atau penyimpangan dana. Hal ini juga sekaligus untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas program penanggulangan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Jayawijaya.
Mekanisme Penyaluran dan Verifikasi Data
Untuk memastikan penyaluran dana tepat sasaran, Dinsos Jayawijaya melakukan langkah-langkah verifikasi data yang ketat. Data penerima bantuan akan dicocokkan dengan data yang dimiliki oleh ketiga bank mitra. Proses ini bertujuan untuk menghindari duplikasi data dan memastikan bahwa bantuan hanya diterima oleh keluarga yang benar-benar membutuhkan.
Proses pencocokan data ini dilakukan secara teliti dan cermat untuk meminimalisir kesalahan. Jika ditemukan perbedaan data, maka akan dilakukan klarifikasi dan penyesuaian data sebelum penyaluran dana dilakukan. Hal ini menunjukkan komitmen Dinsos Jayawijaya dalam memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam penyaluran bantuan.
Dengan total anggaran Rp3 miliar dan bantuan per keluarga sebesar Rp1,5 juta, maka program ini akan menjangkau 2.000 keluarga di tiga distrik tersebut. Program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Jayawijaya dan mengurangi angka kemiskinan ekstrem di wilayah tersebut.
Proses penyaluran dana ini dijadwalkan akan dimulai pada bulan Maret 2025. Semoga dengan adanya kerjasama yang baik antara Dinsos Jayawijaya dan ketiga bank tersebut, penyaluran dana kemiskinan ekstrem dapat berjalan lancar dan tepat sasaran.
"Kami tidak ingin mengambil risiko sehingga data yang kami peroleh akan disamakan dengan data bank supaya penyalurannya tepat sasaran," tegas Nikolas Itlay.