EcoPro Ajak Danantara Investasi di Hilirisasi Nikel
Perusahaan Korea Selatan, EcoPro, mengajak BUMN Danantara berinvestasi dalam proyek hilirisasi nikel senilai Rp30 triliun, menambah investasi Korea Selatan di Indonesia.

Jakarta, 29 April 2024 - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengumumkan bahwa perusahaan asal Korea Selatan, EcoPro, telah mengajukan proposal kepada Daya Anagata Nusantara (Danantara) untuk berpartisipasi dalam investasi hilirisasi nikel di Indonesia. Investasi ini merupakan bagian dari rencana investasi Korea Selatan senilai total Rp30 triliun. Keterlibatan Danantara diharapkan dapat memperkuat posisi Indonesia dalam industri pengolahan nikel.
EcoPro, perusahaan yang bergerak di sektor nikel, berencana melanjutkan pengolahan bahan baku nikel hingga ke tahap produksi katoda. Proses ini membutuhkan investasi besar, dan EcoPro melihat Danantara sebagai mitra strategis untuk mencapai tujuan tersebut. Hal ini menunjukkan kepercayaan investor asing terhadap potensi Indonesia di sektor hilirisasi.
Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan, "Ada perusahaan yang meminta kami untuk bisa membuka akses ke Danantara, agar Danantara juga bisa ikut investasi." Pernyataan ini menggarisbawahi upaya pemerintah untuk mendorong partisipasi BUMN dalam proyek-proyek strategis bernilai tinggi.
Investasi Korea Selatan di Indonesia Meningkat
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengumumkan rencana penambahan investasi dari Korea Selatan sebesar 1,7 miliar dolar AS atau sekitar Rp30 triliun. Angka ini menambah total investasi Korea Selatan di Indonesia menjadi Rp269 triliun. Investasi ini menunjukkan komitmen kuat Korea Selatan terhadap perekonomian Indonesia.
Beberapa perusahaan Korea Selatan yang terlibat dalam investasi ini antara lain Lotte Chemicals, yang akan meresmikan pabrik petrokimia besar di Indonesia pada September atau Oktober mendatang. Presiden Joko Widodo telah memberikan persetujuan prinsip atas keterlibatan Danantara sebagai mitra dalam proyek Lotte Chemicals.
Selain Lotte Chemicals, perusahaan lain seperti KB Financial (yang mengelola Bank Bukopin), Hyundai Motor, dan POSCO (yang berkolaborasi dengan Krakatau Steel) juga menunjukkan perkembangan positif dalam investasi mereka di Indonesia. Keberhasilan ini menunjukkan iklim investasi yang kondusif di Indonesia.
EcoPro dan Hilirisasi Nikel
EcoPro, yang telah berinvestasi di Morowali untuk produksi katoda dan smelter nikel, kini mengajak Danantara untuk berpartisipasi dalam perluasan investasinya. Hal ini menunjukkan kepercayaan EcoPro terhadap kemampuan dan potensi Danantara dalam industri hilirisasi nikel.
Partisipasi Danantara dalam proyek ini diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah bagi Indonesia, menciptakan lapangan kerja, dan memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok global untuk produk nikel. Kolaborasi antara perusahaan asing dan BUMN Indonesia merupakan strategi kunci untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Langkah ini sejalan dengan kebijakan pemerintah Indonesia untuk mendorong hilirisasi industri, khususnya di sektor pertambangan. Dengan memproses bahan mentah menjadi produk jadi, Indonesia dapat meningkatkan pendapatan dan mengurangi ketergantungan pada ekspor bahan mentah.
Kesimpulan
Keterlibatan EcoPro dan potensi kerjasama dengan Danantara menandai langkah signifikan dalam pengembangan industri hilirisasi nikel di Indonesia. Investasi besar dari Korea Selatan dan partisipasi aktif BUMN menunjukkan optimisme terhadap potensi ekonomi Indonesia di masa depan. Kerjasama ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional.