Ekowisata Burung Cenderawasih di Jayapura: Sukses Kelas Dunia
Ekowisata Isyo Hills Rephang Muaif di Kabupaten Jayapura, Papua, dikelola masyarakat adat Suku Namblong dan menjadi contoh sukses ekowisata kelas dunia yang memberdayakan masyarakat lokal serta melestarikan alam.
Kabupaten Jayapura, Papua, kini memiliki objek wisata kelas dunia: ekowisata pemantauan Burung Cenderawasih di Isyo Hills Rephang Muaif. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Jayapura menyatakan apresiasi atas pengelolaan wisata ini oleh masyarakat adat Suku Namblong, yang dimulai sejak 2015.
Keberhasilan Isyo Hills Rephang Muaif menunjukkan kreativitas dan inovasi masyarakat adat dalam memanfaatkan kekayaan alam. Plt Kepala Disbudpar Kabupaten Jayapura, Benyamin Yarisetouw, menekankan pentingnya pelestarian alam dalam pengembangan wisata ini. Inisiatif ini juga merupakan kebanggaan tersendiri bagi Papua, karena dikelola langsung oleh masyarakat adat.
Alex Waisimon, pendiri ekowisata tersebut, mengungkapkan motivasinya. Setelah bekerja di Korea, ia kembali ke kampung halaman untuk memberdayakan masyarakat dan melestarikan lingkungan. Kepulangannya dipicu oleh keinginan kuat untuk berkontribusi bagi desanya, menggabungkan pengembangan ekonomi dengan perlindungan alam.
Isyo Hills Rephang Muaif, yang terletak di Kampung Yenggu Lama dan Yenggu Baru, Distrik Nimboran, memiliki luas 16 hektar. Dalam kurun waktu 10 tahun, ekowisata ini telah melayani ribuan wisatawan domestik dan mancanegara, membuktikan daya tariknya sebagai destinasi wisata kelas dunia.
Salah satu kunci keberhasilan Isyo Hills Rephang Muaif adalah pemberdayaan masyarakat setempat. Sebanyak 15 karyawan, termasuk 13 orang yang tidak memiliki pendidikan formal, dilatih dan diberi tanggung jawab sesuai keahlian masing-masing. Hal ini menunjukkan komitmen pengelola dalam memberdayakan masyarakat sekitar.
Keberhasilan ekowisata ini tidak hanya terletak pada keindahan alam dan keunikan Burung Cenderawasih, tetapi juga pada bagaimana masyarakat adat berhasil mengelola dan melestarikannya. Model pengelolaan ini bisa menjadi inspirasi bagi daerah lain di Indonesia.
Isyo Hills Rephang Muaif menjadi bukti nyata bahwa pariwisata berkelanjutan dan pemberdayaan masyarakat dapat berjalan beriringan. Dengan tetap menjaga kelestarian alam, ekowisata ini mampu memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar dan mengangkat potensi wisata Papua di mata dunia.