Ekspor RI ke Papua Nugini via PLBN Skouw: Makanan Jadi Raja
Ekspor Indonesia ke Papua Nugini melalui Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw pada 2024 mencapai Rp50,45 miliar, didominasi oleh produk makanan seperti mi instan, tepung terigu, dan minyak goreng, meningkat dari tahun sebelumnya.

Ekspor Indonesia ke Papua Nugini (PNG) melalui Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw di Jayapura, Papua, tahun 2024, mencetak rekor dengan nilai mencapai Rp50,45 miliar. Angka ini menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan tahun 2023 yang hanya tercatat Rp31,77 miliar. Kantor Bea Cukai Jayapura mengungkapkan, produk makanan menjadi primadona ekspor melalui jalur ini.
Makanan Jadi Komoditas Unggulan
Berbagai jenis makanan menjadi komoditas andalan ekspor ke PNG. Mi instan, tepung terigu, dan minyak goreng menjadi beberapa contoh produk yang paling banyak diminati. Selain itu, barang elektronik dan bahan bangunan juga turut menyumbang angka ekspor yang cukup signifikan.
Peluang Bisnis yang Menjanjikan
Peningkatan nilai ekspor ini menunjukkan peluang bisnis yang menjanjikan bagi para pengusaha Indonesia. Kantor Bea Cukai Jayapura mendorong para pelaku usaha, khususnya UMKM, untuk memanfaatkan momentum ini dan memperluas pasar ekspor mereka. Potensi pasar di PNG masih sangat terbuka lebar.
Dukungan Bea Cukai Jayapura
Untuk memfasilitasi para pengusaha, Kantor Bea Cukai Jayapura menyediakan Klinik Ekspor. Layanan ini bertujuan untuk membantu UMKM Papua dalam proses ekspor, mulai dari pengurusan dokumen hingga konsultasi terkait regulasi. Klinik Ekspor diharapkan dapat mempermudah UMKM untuk menembus pasar internasional.
Impor dari PNG: Vanila dan Kayu Masohi
Tidak hanya ekspor, impor dari PNG juga tercatat cukup signifikan. Kepala Kantor Bea Cukai Jayapura, Adeltus Lolok, menyatakan bahwa mayoritas komoditas impor dari PNG adalah hasil perkebunan, seperti vanila dan kayu masohi. Nilai impor dari PNG pada tahun 2024 mencapai Rp31,77 miliar.
Kesimpulan
Ekspor Indonesia ke Papua Nugini melalui PLBN Skouw menunjukkan tren positif. Dominasi produk makanan dalam ekspor ini menandakan tingginya permintaan komoditas tersebut di PNG. Dengan dukungan dari Bea Cukai Jayapura melalui Klinik Ekspor, diharapkan semakin banyak UMKM di Papua yang dapat memanfaatkan peluang ekspor ini dan meningkatkan perekonomian daerah.