Evakuasi 13 Buaya dari Penangkaran di Batam Setelah Banjir
Banjir di Pulau Bulan, Batam menyebabkan jebolnya tanggul penangkaran buaya, sehingga 13 buaya berhasil dievakuasi, dengan estimasi 20-30 buaya masih berkeliaran.
Banjir yang menerjang Pulau Bulan, Batam pada Senin, 13 Januari 2024, mengakibatkan jebolnya tanggul penangkaran buaya milik PT Perkasa Jagat Karunia (PJK). Kejadian ini menyebabkan puluhan buaya lepas dan tersebar di perairan sekitar. Hingga Kamis, 16 Januari 2024, tim gabungan berhasil mengevakuasi 13 buaya.
Tim gabungan yang terdiri dari BBKSDA Riau, Polsek Bulang, TNI, pihak penangkaran, dan warga setempat bahu-membahu melakukan pencarian dan evakuasi. Kepala Seksi Konservasi Wilayah II Batam BBKSDA Riau, Tommy Steve Sinambela, menyatakan operasi pencarian dan evakuasi akan berlangsung hingga seminggu ke depan. Mereka menargetkan seluruh buaya yang lepas dapat kembali ke penangkaran.
Dari 13 buaya yang telah dievakuasi, mayoritas berasal dari penangkaran PT PJK. Namun, Kapolsek Bulang, Iptu Adyanto Sofyan, menambahkan ada satu atau dua buaya liar yang juga ditemukan dan dievakuasi oleh warga. Semua buaya yang berhasil ditemukan kemudian dikembalikan ke penangkaran.
Berdasarkan informasi dari rapat bersama Pemerintah Kota Batam, diperkirakan terdapat sekitar 105 buaya di dalam kolam yang jebol. Jumlah buaya yang lepas diperkirakan antara 20 hingga 30 ekor. Buaya-buaya tersebut ditemukan menyebar di beberapa pulau sekitar Pulau Bulan, seperti Pulau Buluh, Pulau Mengkada, dan Pulau Air.
Iptu Adyanto Sofyan menjelaskan bahwa buaya penangkaran memiliki ciri khusus, yaitu salah satu sirip ekornya terpotong, sebagai pembeda dengan buaya liar. Buaya-buaya penangkaran ini merupakan jenis buaya air payau, namun mereka sering berada di air asin untuk menjaga kesehatan. Arus air membawa mereka hingga ke pulau-pulau yang cukup jauh dari Pulau Bulan.
Kejadian ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat sekitar. Polsek Bulang mengimbau warga untuk mengurangi aktivitas malam hari dan di area pantai sebagai langkah pencegahan. Informasi awal mengenai jebolnya tanggul diterima pada pukul 07.00 WIB, Senin, 13 Januari 2024, dilaporkan oleh warga setempat akibat tingginya debit air hujan.
Proses evakuasi masih terus berlangsung. Kerja sama antar instansi dan partisipasi masyarakat menjadi kunci keberhasilan dalam mengembalikan buaya-buaya tersebut ke habitat asalnya dan memastikan keamanan warga sekitar.