Fakta Menarik: 230 Ternak di Maros Divaksin PMK, Mahasiswa Unhas Turun Tangan!
Ratusan ternak di Maros telah menerima vaksin PMK Ternak usai terjangkit. Bagaimana peran mahasiswa Unhas dalam upaya percepatan vaksinasi ini?

Ratusan ternak di Desa Pattiro Deceng, Kecamatan Camba, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, baru-baru ini menerima vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK) serta antraks. Langkah ini diambil menyusul temuan 120 ekor sapi yang sebelumnya terjangkit PMK di wilayah tersebut. Inisiatif ini menunjukkan komitmen dalam menjaga kesehatan hewan ternak dan menekan penyebaran penyakit.
Sebanyak 230 ekor ternak, meliputi 153 sapi dan 87 kambing, berhasil divaksinasi dalam program masif ini. Kegiatan penting ini melibatkan kolaborasi antara mahasiswa Universitas Hasanuddin (Unhas) melalui Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) Himakaha FK Unhas Makassar dan pihak terkait. Sinergi ini menjadi kunci keberhasilan program.
Program ini bertujuan untuk menekan penyebaran PMK dan memastikan kesehatan hewan ternak di Maros. Inisiatif ini menunjukkan sinergi antara akademisi dan pemerintah daerah dalam penanganan wabah, sekaligus menjadi contoh praktik baik dalam penanganan krisis kesehatan hewan di daerah.
Peran Mahasiswa dalam Percepatan Vaksin PMK Ternak
Mahasiswa PPK Ormawa Himakaha FK Unhas Makassar memainkan peran krusial dalam pelaksanaan vaksinasi PMK Ternak ini. Ketua PPK Ormawa Himakaha FK Unhas Makassar, Ahmad Rayhan Putra Hasrun, menekankan pentingnya penguatan keterlibatan organisasi mahasiswa dalam kegiatan semacam ini. Kontribusi mereka mencakup rekrutmen sukarelawan, pengurusan administrasi, hingga pendampingan langsung di lapangan, memastikan kelancaran proses.
Proses vaksinasi dilakukan secara langsung dari pintu ke pintu (door-to-door) dan di titik-titik kandang jepit. Metode ini diterapkan di tiga dusun terpencil: Satoa, Ujung, dan Maddenge, untuk memastikan cakupan vaksinasi yang merata. Seluruh hewan yang divaksinasi berada dalam kondisi sehat dan telah melalui pemeriksaan klinis oleh tim medik veteriner UPTD Puskeswan Maros sebelum divaksin.
Pelaksanaan vaksinasi juga mematuhi standar protokol kesehatan dan biosekuriti yang ketat. Tim pelaksana terdiri dari mahasiswa Himakaha FK Unhas, dokter hewan dari UPTD Puskeswan Maros, serta relawan lintas fakultas Universitas Hasanuddin. Keterlibatan berbagai pihak ini menunjukkan komitmen bersama dalam menjaga kesehatan ternak di Maros.
Kolaborasi Lintas Sektor untuk Kesehatan Ternak
Keberhasilan program vaksinasi PMK Ternak ini tidak lepas dari kolaborasi lintas sektor yang kuat. Kepala Desa Pattiro Deceng, Abdul Kadir, menyampaikan apresiasi tinggi atas keterlibatan mahasiswa dan mitra. Ia menyatakan bahwa berkat tim PPK Ormawa, ternak di desanya tidak hanya mendapatkan vaksin PMK, tetapi juga antraks dan vitamin, yang sangat bermanfaat bagi kesehatan hewan.
Vaksin yang digunakan dalam program ini berjumlah 500 dosis, disalurkan oleh Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sulawesi Selatan. Selain itu, sebagian ternak juga menerima vaksin antraks yang disediakan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Maros. Dukungan dana dan logistik ini sangat vital dalam menyukseskan program kesehatan hewan.
Staf Medik Veteriner UPTD Puskeswan Maros, Nana, menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam percepatan vaksinasi. Ia sangat mendukung kegiatan ini, mengingat keterbatasan sumber daya manusia yang dimiliki Puskeswan. Kolaborasi antara mahasiswa, dinas, dan masyarakat seperti ini sangat membantu dalam mempercepat cakupan vaksinasi dan meningkatkan kesehatan ternak di Maros.