Fakta Menarik 72 Anggota Paskibraka Bali: Sekda Pastikan Seleksi Objektif dan Ketat
Sekda Bali Dewa Made Indra tegaskan proses Seleksi Paskibraka Bali 2025 berlangsung objektif. Simak detail persiapan 72 anggota yang siap mengibarkan Merah Putih!
Denpasar, Bali – Sekretaris Daerah (Sekda) Bali, Dewa Made Indra, secara resmi mengukuhkan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Provinsi Bali untuk peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-80 Republik Indonesia. Pengukuhan ini berlangsung di Denpasar pada Sabtu, 16 Agustus, menandai kesiapan para anggota muda ini mengemban tugas mulia.
Dalam kesempatan tersebut, Sekda Dewa Made Indra menegaskan bahwa 72 anggota Paskibraka yang terpilih telah melalui proses seleksi yang sangat ketat dan objektif. Proses panjang ini memastikan bahwa hanya individu terbaik yang memiliki dedikasi tinggi yang akan bertugas mengibarkan bendera Merah Putih.
Para pelajar pilihan ini merupakan hasil dari seleksi Paskibraka Provinsi Bali 2025 yang diselenggarakan pada 20-22 Mei lalu di GOR Lila Bhiana Denpasar. Mereka berhasil menyisihkan 90 peserta lain dari sembilan kabupaten/kota di seluruh Bali, menunjukkan kualitas dan kemampuan yang luar biasa.
Proses Seleksi Paskibraka Bali yang Transparan dan Objektif
Proses pemilihan anggota Paskibraka Bali tahun 2025 menjadi sorotan utama berkat transparansi dan objektivitasnya. Sekda Dewa Made Indra secara eksplisit menyatakan bahwa seleksi ini dilakukan dengan sangat ketat, menjamin tidak ada intervensi atau favoritisme dalam penentuan anggota.
Tim juri seleksi Paskibraka Provinsi Bali Tahun 2025 terdiri dari berbagai unsur profesional dan independen. Mereka meliputi perwakilan dari BPIP, DPPI, Kesbangpol Provinsi, TNI, Polri, Rumah Sakit Mata Bali Mandara, serta tim psikolog. Keberagaman latar belakang juri ini memastikan penilaian yang komprehensif dari berbagai aspek, mulai dari fisik, mental, hingga pengetahuan kebangsaan.
Keterlibatan berbagai pihak ini menunjukkan komitmen Pemerintah Provinsi Bali dalam menghasilkan Paskibraka yang berkualitas dan berintegritas. Setiap tahapan seleksi dirancang untuk mengidentifikasi potensi terbaik dari para pelajar, yang nantinya akan menjadi representasi generasi muda Bali.
Persiapan Matang Menuju Hari Kemerdekaan
Setelah melalui seleksi yang ketat, 72 anggota Paskibraka Provinsi Bali langsung memasuki fase pemusatan latihan intensif. Mereka telah berlatih secara disiplin di Lapangan Niti Mandala Renon sejak 28 Juli 2025, dengan jadwal dua kali sehari, yaitu pukul 06.00 dan 16.00 Wita.
Latihan ini tidak hanya fokus pada aspek baris-berbaris dan tata upacara bendera, tetapi juga mencakup pembekalan materi penting lainnya. Anggota Paskibraka menerima materi kebangsaan, nasionalisme, dan Pancasila, yang disampaikan oleh tim dari Kesbangpol Bali, Dinas Kesehatan, Satpol PP Provinsi Bali, TNI, Polri, serta Purna Paskibraka Indonesia Provinsi Bali.
Dewa Indra mengungkapkan optimisme tinggi terhadap kesiapan para anggota Paskibraka. "Kita lihat, mereka luar biasa, karena itu kami optimistis pada tanggal 17 Agustus nanti mereka siap melaksanakan tugas dengan baik," ujarnya. Keyakinan ini didasari oleh dedikasi dan kerja keras yang ditunjukkan selama masa latihan.
Dukungan Penuh untuk Generasi Penerus Bangsa
Peran serta dan dukungan dari berbagai pihak sangat krusial dalam keberhasilan program Paskibraka ini. Sekda Dewa Made Indra secara khusus menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada orang tua para anggota Paskibraka. Dukungan moral dan izin dari keluarga menjadi fondasi bagi para pelajar untuk mengikuti seluruh rangkaian proses yang panjang.
“Mewakili Pemprov Bali, saya juga menyampaikan terima kasih kepada orang tua anggota Paskibraka, para orang tua telah mendukung, mengikhlaskan, dan memberi kesempatan kepada putra-putrinya untuk mengikuti latihan, tanpa dukungan orang tua, tentu anak-anak kita ini tak bisa mengikuti proses yang berlangsung cukup lama,” kata Dewa Indra.
Paskibraka bukan sekadar tugas mengibarkan bendera, melainkan juga wahana pembentukan karakter dan kepemimpinan bagi generasi muda. Melalui program ini, para pelajar tidak hanya belajar disiplin dan tanggung jawab, tetapi juga menanamkan nilai-nilai kebangsaan dan cinta tanah air yang kuat.
