Fakta Menarik: 90% Ekspor Nasional Berasal dari Sini, Program Desa Devisa Gambir Sumbar Dorong Kesejahteraan Petani
Pemerintah Provinsi Sumatera Barat meluncurkan Program Desa Devisa Gambir Sumbar untuk meningkatkan kualitas dan daya saing komoditas gambir, demi kesejahteraan petani.

Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar) secara resmi meluncurkan program inovatif bernama "Pendampingan Desa Devisa". Inisiatif ini merupakan hasil kolaborasi strategis dengan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Sumbar. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas serta daya saing komoditas gambir yang menjadi andalan di Kabupaten Limapuluh Kota.
Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah, menyatakan bahwa program ini diharapkan menjadi solusi komprehensif. Tujuannya tidak hanya pada peningkatan kuantitas produksi, tetapi juga mutu dan akses pasar ekspor bagi para petani gambir. Peluncuran program ini dilaksanakan di Limapuluh Kota pada Selasa, 29 Juli.
Melalui program ini, para pelaku usaha gambir lokal diharapkan mampu naik kelas menjadi eksportir yang kompetitif di pasar global. Bupati Limapuluh Kota, Safni Sikumbang, turut menekankan pentingnya peningkatan kesejahteraan petani gambir. Hal ini mengingat besarnya kontribusi daerah tersebut terhadap ekspor gambir nasional.
Fokus Peningkatan Kualitas dan Akses Pasar Gambir
Kabupaten Limapuluh Kota memiliki peran sentral dalam ekspor gambir Indonesia. Data menunjukkan bahwa sekitar 90 persen ekspor gambir nasional berasal dari daerah ini. Kontribusi signifikan ini menjadikan peningkatan kualitas dan akses pasar bagi petani gambir menjadi sangat krusial.
Meskipun menjadi produsen utama, manfaat ekonomi dari komoditas gambir belum sepenuhnya dirasakan oleh para petani di Limapuluh Kota. Program Desa Devisa Gambir Sumbar hadir sebagai momentum penting untuk mengatasi disparitas ini. Tujuannya adalah memastikan kesejahteraan petani gambir dapat meningkat secara signifikan.
Produksi gambir di Limapuluh Kota mencapai angka impresif, yakni 9.000 ton per tahun. Sebanyak 100.000 petani gambir tersebar di 35 nagari atau desa, mencakup 8 dari total 13 kecamatan di wilayah tersebut. Angka ini menunjukkan potensi besar yang perlu dioptimalkan melalui pendampingan dan fasilitasi yang tepat.
Pendekatan Komprehensif dari Hulu hingga Hilir
Kepala Kanwil DJPb Sumbar, Mohammad Dody Fachrudin, menjelaskan bahwa Program Desa Devisa Gambir Sumbar mendapat dukungan penuh dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). Pendekatan yang diterapkan dalam program ini bersifat menyeluruh. Ini mencakup tiga lini penting: hulu, tengah, dan hilir.
Di lini hulu, fokus utama adalah penguatan teknis produksi dan pengolahan gambir. Hal ini penting untuk memastikan kualitas bahan baku yang dihasilkan memenuhi standar ekspor. Selanjutnya, di lini tengah, program ini berupaya memperkuat kelembagaan serta kemitraan antarpihak terkait.
Pada lini hilir, program ini memfasilitasi akses pembiayaan dan transformasi produk gambir ke pasar global. Kolaborasi ini juga bertujuan mengonsolidasikan peran seluruh pihak, mulai dari pemerintah pusat hingga desa. Tujuannya adalah membangun ekosistem ekspor yang berkelanjutan berbasis potensi lokal.