Fakta Menarik: Bea Cukai Jayapura Dampingi UMKM Tembus Pasar Ekspor PNG, Ruma Papua Jadi Pelopor
Bea Cukai Jayapura dampingi UMKM ekspor produk ke Papua Nugini, membuka peluang pasar internasional. Simak bagaimana Ruma Papua berhasil menembus pasar PNG!

Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Jayapura, Papua, secara aktif mendampingi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Pendampingan ini bertujuan agar produk UMKM lokal dapat menembus pasar ekspor, khususnya di negara Papua Nugini (PNG).
Inisiatif ini merupakan bagian dari program Klinik Ekspor yang digagas KPPBC Jayapura. Program ini diharapkan mampu memperluas jangkauan produk UMKM ke pasar internasional.
Kepala KPPBC Jayapura, Fungki Awaludin, menyatakan bahwa beberapa UMKM sedang berupaya melebarkan sayap usahanya. Mereka menargetkan ekspor produk ke PNG dan negara Pasifik lainnya, membuka potensi ekonomi baru bagi wilayah tersebut.
Peran Strategis Bea Cukai Jayapura dalam Peningkatan Ekspor
Fungki Awaludin, didampingi Kepala Seksi Kepatuhan Internal dan Penyuluhan (KIP) KPPBC Jayapura Petrus Doan, menjelaskan bahwa saat ini baru satu UMKM Jayapura yang berhasil mengekspor produknya ke PNG. UMKM tersebut adalah Ruma Papua yang memproduksi minuman kemasan teh Kombucha.
KPPBC Jayapura tercatat membina sebanyak 14 UMKM yang memiliki potensi ekspor. Pendampingan ini meliputi berbagai aspek, mulai dari perizinan hingga strategi pemasaran internasional.
Fungki Awaludin berharap agar ke depan semakin banyak UMKM Jayapura yang produknya dapat diekspor. Fokus utama adalah pasar PNG dan negara-negara Pasifik lainnya, mengingat kedekatan geografis dan potensi pasar yang besar.
Kisah Sukses Ruma Papua: Kombucha Tembus Pasar Internasional
Dian Lestari, pemilik Ruma Papua, mengungkapkan bahwa produk Kombucha yang diproduksinya kini memiliki 12 varian rasa. Keunikan produk ini terletak pada penggunaan bahan baku lokal dari berbagai daerah di Tanah Papua.
Bahan baku yang digunakan antara lain pinang dan nanas dari Provinsi Papua Pegunungan, serta sarang semut dari Merauke, Provinsi Papua Selatan. Pemanfaatan bahan baku lokal ini tidak hanya menekan harga jual, tetapi juga memberdayakan petani setempat.
Ruma Papua saat ini mampu memproduksi Kombucha hingga 10.000 botol per bulan. Produk ini tidak hanya diekspor ke PNG, tetapi juga telah berhasil menembus pasar domestik hingga ke Denpasar, Bali.
Proses ekspor Kombucha Ruma Papua ke PNG dilakukan melalui pihak ketiga yang telah memiliki hubungan bisnis di sana. Seluruh proses ini berjalan dengan pendampingan penuh dari Bea Cukai Jayapura, memastikan kelancaran dan kepatuhan terhadap regulasi ekspor.