Fakta Menarik: Pelayanan KB Rejang Lebong Layani 15 Ribu Akseptor dalam 6 Bulan, Lampaui Target 2024!
DP3APPKB Rejang Lebong mencatat 15.671 peserta KB aktif hingga Juni 2025, angka Pelayanan KB Rejang Lebong yang signifikan. Bagaimana capaian ini bisa melebihi target tahun lalu?

Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, menunjukkan komitmen kuat dalam program Keluarga Berencana (KB). Terhitung sejak Januari hingga Juni 2025, dinas ini telah berhasil memberikan pelayanan kepada 15.671 peserta KB aktif. Angka ini menandakan keberhasilan program KB di wilayah tersebut.
Pelayanan yang diberikan kepada belasan ribu akseptor ini tersebar di berbagai fasilitas kesehatan. Mulai dari posyandu, puskesmas, hingga Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Rejang Lebong menjadi titik sentral pelayanan. Selain itu, kegiatan bakti sosial yang melibatkan TP PKK, Dharma Wanita Kabupaten Rejang Lebong, serta TNI/Polri turut mendukung jangkauan pelayanan.
Plt Kepala DP3APPKB Rejang Lebong, Agusti Al Ansar, menyatakan bahwa jumlah akseptor ini akan terus bertambah hingga akhir tahun. Keberhasilan ini diharapkan dapat menciptakan keluarga kecil yang berkualitas di Kabupaten Rejang Lebong. Upaya berkelanjutan terus dilakukan untuk memastikan akses pelayanan KB yang merata bagi seluruh pasangan usia subur.
Capaian Pelayanan KB Terkini di Rejang Lebong
Dari total 15.671 peserta KB aktif yang mendapatkan pelayanan hingga pertengahan tahun 2025, terdapat rincian menarik mengenai status akseptor. Sebanyak 774 akseptor merupakan peserta KB baru yang memulai program kontrasepsi. Selain itu, 838 akseptor melakukan pergantian cara kontrasepsi, menunjukkan fleksibilitas dalam pilihan metode.
Mayoritas peserta, yakni 13.295 akseptor, adalah peserta KB ulangan yang secara rutin melanjutkan program kontrasepsi mereka. Data ini dihimpun melalui aplikasi Sistem Informasi Keluarga (SIGA) BKKBN, yang mencakup 156 desa/kelurahan di 15 kecamatan di Rejang Lebong. Keberagaman jenis alat kontrasepsi yang digunakan juga menjadi cerminan kebutuhan masyarakat.
Pelayanan yang disediakan menjangkau seluruh wilayah kabupaten, memastikan bahwa setiap pasangan usia subur memiliki kesempatan untuk mengakses informasi dan layanan KB. Ketersediaan layanan di berbagai fasilitas kesehatan memudahkan masyarakat untuk mendapatkan pendampingan dan metode kontrasepsi yang sesuai dengan kondisi mereka.
Ragam Metode Kontrasepsi yang Digunakan
Peserta KB aktif di Rejang Lebong menggunakan berbagai metode kontrasepsi yang disesuaikan dengan kebutuhan individu. Data menunjukkan preferensi yang berbeda terhadap jenis alat kontrasepsi yang tersedia. Pilihan metode ini mencerminkan edukasi dan ketersediaan yang memadai di fasilitas kesehatan setempat.
Metode KB suntik menjadi pilihan terbanyak dengan 8.430 akseptor. Sementara itu, penggunaan pil KB juga cukup diminati oleh 3.957 akseptor. Kontrasepsi kondom digunakan oleh 2.372 akseptor, menunjukkan kesadaran akan metode non-invasif.
Metode jangka panjang seperti implan digunakan oleh 767 akseptor, dan IUD oleh 100 akseptor. Yang menarik, tercatat satu akseptor yang menggunakan Metode Operasi Pria (MOP), menandakan partisipasi pria dalam program KB. Keberagaman ini penting untuk memenuhi kebutuhan dan preferensi setiap pasangan.
Melampaui Target: Kilas Balik 2024 dan Imbauan
Capaian program KB di Kabupaten Rejang Lebong menunjukkan tren positif yang berkelanjutan. Sepanjang tahun 2024, jumlah peserta KB aktif di Rejang Lebong mencapai 37.339 akseptor. Angka ini melampaui target yang telah ditentukan, yaitu 33.830 akseptor, dengan pencapaian hingga 170 persen.
Dari total peserta KB aktif tahun 2024, 3.920 akseptor merupakan peserta KB baru. Di antara mereka, 968 akseptor memilih metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) seperti implan, IUD, MOW (Metode Operasi Wanita), dan MOP. Sementara itu, 2.950 akseptor lainnya memilih metode non-MKJP seperti pil, suntik, dan kondom.
Agusti Al Ansar mengimbau seluruh pasangan usia subur di Kabupaten Rejang Lebong yang belum menjadi peserta KB agar segera bergabung. Partisipasi dalam program KB sangat penting untuk mewujudkan keluarga kecil yang berkualitas. Hal ini tidak hanya berdampak pada kesejahteraan keluarga, tetapi juga pada pembangunan daerah secara keseluruhan.