Fakta Menarik: Pemkab Bekasi Gelar Lomba Kampung Bersih 2025 Sambut Hari Jadi dan HUT RI
Pemkab Bekasi menggelar Lomba Kampung Bersih 'Bangkit Maju Sejahtera' 2025. Ajang ini bertujuan menanamkan kesadaran kolektif warga akan pengelolaan lingkungan berkelanjutan.

Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, secara resmi meluncurkan inisiatif penting berupa Lomba Kampung Bersih "Bangkit Maju Sejahtera" tahun 2025. Program ini digagas dalam rangka menyambut dua momen bersejarah, yakni Hari Jadi ke-75 Kabupaten Bekasi dan perayaan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia. Lomba ini diharapkan tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga katalisator perubahan perilaku masyarakat.
Mansyur Sulaiman, Kepala Bidang Pengendalian dan Pengelolaan Persampahan pada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi, menyatakan bahwa program ini memiliki tujuan lebih dari sekadar perayaan tahunan. Ia menekankan pentingnya menanamkan kesadaran kolektif warga terhadap pengelolaan lingkungan secara berkelanjutan. Inisiatif ini merupakan langkah konkret pemerintah daerah dalam mendorong partisipasi aktif masyarakat.
Lomba Kampung Bersih dirancang sebagai sarana efektif untuk membangun budaya bersih yang dimulai dari unit terkecil, yaitu lingkungan kampung. Tujuannya adalah mengajak masyarakat untuk mengubah pola pikir mereka, menyadari peran sebagai salah satu penanggung jawab kebersihan, terutama dalam konteks pengelolaan sampah yang dihasilkan sehari-hari. Ini adalah upaya komprehensif untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik.
Mendorong Budaya Bersih dan Kesadaran Lingkungan
Mansyur Sulaiman menjelaskan bahwa Lomba Kampung Bersih ini merupakan instrumen strategis untuk menumbuhkan budaya bersih di tengah masyarakat. Inisiatif ini berfokus pada pembentukan kebiasaan positif sejak dini, dimulai dari skala lingkungan terkecil. Pemerintah Kabupaten Bekasi ingin memastikan bahwa setiap warga merasa memiliki tanggung jawab terhadap kebersihan dan keberlanjutan lingkungan mereka.
Program ini juga bertujuan untuk mengubah perspektif masyarakat mengenai sampah. Selama ini, banyak yang melihat sampah sebagai masalah yang harus diselesaikan oleh pemerintah. Melalui lomba ini, masyarakat diajak untuk menyadari bahwa mereka adalah bagian integral dari solusi. Kesadaran ini diharapkan mendorong praktik pengelolaan sampah yang lebih bertanggung jawab dan proaktif di setiap rumah tangga.
Setiap kecamatan diwajibkan untuk mengirimkan minimal dua peserta dalam perlombaan ini. Peserta tersebut harus mewakili kategori perumahan dan permukiman atau pedesaan. Kebijakan ini memastikan cakupan partisipasi yang luas, mencakup berbagai jenis lingkungan tempat tinggal di Kabupaten Bekasi. Partisipasi aktif dari seluruh kecamatan menjadi kunci keberhasilan program ini.
Kriteria Penilaian Komprehensif dan Penghargaan
Penilaian dalam Lomba Kampung Bersih ini didasarkan pada enam aspek utama yang komprehensif. Aspek-aspek tersebut meliputi kebersihan dan pengelolaan lingkungan, pengembangan ekonomi sirkular, keindahan lingkungan, keasrian, semangat gotong royong warga, serta keamanan lingkungan. Kriteria ini dirancang untuk memastikan bahwa kampung yang menjadi pemenang memiliki kualitas lingkungan yang holistik.
Melalui penilaian yang ketat ini, diharapkan akan tercipta kampung-kampung yang tidak hanya bersih secara fisik, tetapi juga memiliki kesadaran kolektif yang tinggi dalam pengelolaan lingkungan. Mansyur Sulaiman menegaskan bahwa tujuan utamanya adalah agar aspek-aspek penilaian ini benar-benar terinternalisasi dalam budaya masyarakat, bukan hanya sekadar tampil saat proses penilaian berlangsung. Ini adalah investasi jangka panjang untuk kualitas hidup.
Pemerintah daerah telah menyiapkan stimulus dan penghargaan menarik bagi para pemenang lomba. Juara umum tingkat kabupaten akan menerima uang pembinaan dan satu unit gerobak motor. Hadiah gerobak motor juga diberikan kepada juara umum kategori perumahan dan pemukiman. Sementara itu, juara satu, dua, dan tiga di masing-masing kriteria akan mendapatkan uang pembinaan, piagam penghargaan, serta plakat sebagai bentuk apresiasi.
Transformasi Pengelolaan Sampah dan Dampak Berkelanjutan
Mansyur Sulaiman menambahkan bahwa ajang Lomba Kampung Bersih ini bukan sekadar kompetisi biasa, melainkan sebuah upaya transformatif. Tujuannya adalah mengubah kebiasaan lama masyarakat dalam mengelola sampah, dari pola kumpul, angkut, dan buang, menjadi budaya memilah sampah. Transformasi ini dilakukan dengan menerapkan prinsip Reduce, Reuse, dan Recycle (3R) secara konsisten.
Selama ini, mayoritas masyarakat cenderung mencampur semua jenis sampah, mengumpulkannya, mengangkutnya, lalu membuangnya ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA). Melalui inisiatif ini, pemerintah berharap masyarakat mulai memilah sampah dari sumbernya. Harapannya, tidak semua jenis sampah harus berakhir di TPA, sehingga beban lingkungan dapat berkurang secara signifikan dan nilai ekonomis sampah dapat dimanfaatkan.
Dia juga berharap lomba ini menjadi pemantik gerakan dari bawah untuk mengatasi persoalan sampah tanpa harus selalu menunggu intervensi dari pemerintah. Jika masyarakat mulai bergerak dari rumah dan lingkungan mereka sendiri, masalah sampah dapat diselesaikan lebih efektif. Ini adalah tentang tanggung jawab kolektif dan kesadaran bersama untuk menciptakan masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan bagi Kabupaten Bekasi.
Lomba Kampung Bersih 2025 ini merupakan bagian dari semarak Hari Jadi Kabupaten Bekasi, sekaligus langkah nyata menuju lingkungan yang bersih, sehat, dan berkelanjutan. Melalui kegiatan ini, pemerintah berharap terbentuk kampung-kampung inspiratif yang menjadi contoh dalam pengelolaan sampah dan semangat gotong royong warga. Inisiatif ini menandai komitmen serius pemerintah daerah terhadap isu lingkungan.