Fakta Mengejutkan: 61% Kebakaran di Jakarta Diduga Akibat Listrik, PLN Imbau Warga Perhatikan Keselamatan Listrik Rumah
PLN UID Jakarta Raya mengingatkan pentingnya Keselamatan Listrik Rumah, mengingat tingginya kasus kebakaran akibat listrik. Apa saja yang perlu diperhatikan?

PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya secara tegas mengimbau seluruh masyarakat di Ibu Kota untuk lebih proaktif dalam memastikan kondisi instalasi listrik di kediaman masing-masing. Imbauan ini bertujuan utama untuk meminimalisir risiko kebakaran yang diakibatkan oleh masalah kelistrikan. Langkah preventif ini diharapkan dapat menjaga keamanan dan keselamatan warga.
General Manager PLN UID Jakarta Raya, Moch Andy Adchaminoerdin, menekankan pentingnya kebiasaan sederhana namun berdampak besar. Ia menyebutkan bahwa mencabut pengisi daya saat tidak digunakan dan memeriksa kondisi kabel secara berkala adalah tindakan krusial. Kebiasaan ini tidak hanya melindungi properti, tetapi juga dapat menyelamatkan nyawa penghuni rumah.
Selain itu, PLN juga mengingatkan agar masyarakat tidak pernah melakukan modifikasi instalasi listrik tanpa bantuan tenaga ahli yang bersertifikat. Sikap bijak dan tertib dalam pemanfaatan energi listrik, baik di rumah maupun tempat usaha, menjadi kunci utama. Edukasi berkelanjutan terus digencarkan untuk meningkatkan kesadaran publik.
Pentingnya Perawatan Kabel Listrik di Rumah
Kondisi kabel listrik di rumah seringkali luput dari perhatian, padahal menjadi salah satu pemicu utama kebakaran. Kabel yang terkelupas, usang, atau tidak sesuai standar dapat menyebabkan korsleting listrik yang berbahaya. Oleh karena itu, pemeriksaan rutin terhadap seluruh instalasi kabel di rumah menjadi sangat vital.
Modifikasi instalasi listrik tanpa keahlian yang memadai juga merupakan praktik yang sangat berisiko. Pemasangan yang tidak benar atau penggunaan komponen non-standar dapat memicu masalah serius. PLN menyarankan agar setiap perubahan atau perbaikan instalasi selalu diserahkan kepada teknisi listrik berlisensi.
Moch Andy Adchaminoerdin menyoroti kebiasaan sederhana seperti mencabut charger setelah digunakan. Tindakan kecil ini dapat mencegah panas berlebih dan potensi percikan api. Kesadaran akan detail-detail kecil dalam penggunaan listrik sangat penting untuk Keselamatan Listrik Rumah.
Di sisi lain, PLN sendiri secara proaktif melakukan inspeksi dan pemeliharaan jaringan listrik hingga ke meteran pelanggan. Namun, peran aktif masyarakat dalam menjaga instalasi di dalam rumah tetap menjadi faktor penentu. Sinergi antara PLN dan warga akan menciptakan lingkungan yang lebih aman dari ancaman kebakaran listrik.
Tren Peningkatan Kasus Kebakaran Akibat Listrik di Jakarta
Data menunjukkan tren peningkatan kasus kebakaran di Jakarta dalam beberapa tahun terakhir, sebuah fakta yang mengkhawatirkan. Pada tahun 2020, tercatat 1.505 kasus, meningkat menjadi 1.535 di tahun 2021, dan melonjak lagi menjadi 1.691 kasus pada tahun 2022. Puncaknya terjadi pada tahun 2023 dengan 2.286 kasus kebakaran.
Yang lebih mencengangkan, sekitar 61 persen dari seluruh kasus kebakaran tersebut diduga kuat berasal dari masalah kelistrikan. Angka ini menegaskan bahwa faktor listrik merupakan kontributor dominan dalam insiden kebakaran. Hal ini menjadi peringatan keras bagi seluruh pengguna listrik.
Penyebab masalah listrik ini bervariasi, mulai dari penggunaan komponen yang tidak sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI) hingga pemasangan yang tidak memenuhi standar operasional. Kelalaian masyarakat dalam mengelola listrik di rumah, kantor, atau tempat usaha juga menjadi faktor signifikan. Edukasi tentang Keselamatan Listrik Rumah menjadi sangat krusial.
Menyikapi kondisi ini, PLN UID Jakarta berkomitmen penuh untuk terus meningkatkan kesadaran publik melalui sosialisasi dan edukasi. Program ini dilakukan secara berkelanjutan untuk memastikan masyarakat memahami pentingnya instalasi listrik yang aman dan sesuai standar. Koordinasi dengan aparat setempat dan komunitas warga juga terus diperkuat.
Berikut adalah data kasus kebakaran di Jakarta:
- Tahun 2020: 1.505 kasus
- Tahun 2021: 1.535 kasus
- Tahun 2022: 1.691 kasus
- Tahun 2023: 2.286 kasus
- Tahun 2024: 1.969 kasus (terjadi penurunan akibat program Dinas Gulkarmat DKI)
Sekitar 61% penyebab kebakaran diduga karena masalah listrik.