Fakta Unik: 65 Juta UMKM Jadi Tulang Punggung Ekonomi RI, Ini Peran Pentingnya Menurut BI
Gubernur BI Perry Warjiyo tegaskan Peran UMKM sebagai pendorong utama ekonomi Indonesia, dengan ketahanan krisis dan partisipasi perempuan yang kuat. Simak strategi pengembangannya!

Jakarta, 08 Agustus 2024 – Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, kembali menegaskan Peran UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) yang sangat krusial dalam memajukan perekonomian Indonesia. Beliau menyoroti jumlah UMKM yang masif, ketahanan mereka di tengah krisis, serta partisipasi kuat dari kaum perempuan sebagai kekuatan utama.
Pernyataan ini disampaikan Perry Warjiyo dalam acara pembukaan Karya Kreatif Indonesia (KKI) 2025 di Jakarta pada Kamis (08/8). Menurutnya, UMKM telah lama menjadi tulang punggung ekonomi nasional dan merupakan elemen esensial bagi Indonesia untuk menjadi negara maju. Keberadaan lebih dari 65 juta UMKM di seluruh negeri memiliki potensi besar sebagai mesin pendorong pertumbuhan ekonomi.
Potensi ini dapat terwujud secara maksimal, terutama jika pengembangan UMKM terus dipercepat dan didukung secara komprehensif. Perry Warjiyo juga menekankan bahwa setiap kisah sukses UMKM tidak hanya berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga memperkuat ketahanan nasional dan mendukung masa depan generasi penerus bangsa.
UMKM: Pilar Ekonomi Tangguh dan Berdaya
UMKM di Indonesia menunjukkan ketahanan luar biasa di tengah gejolak pasar dan krisis ekonomi. Sektor ini terbukti mampu bertahan dan beradaptasi dengan cepat, menjadikannya fondasi kuat bagi stabilitas ekonomi nasional. Ketahanan ini menjadi bukti nyata bahwa UMKM bukan sekadar pelengkap, melainkan pemain kunci dalam menjaga roda perekonomian tetap berputar.
Lebih lanjut, Perry Warjiyo menyoroti peran signifikan perempuan dalam ekosistem UMKM. Sebagian besar pelaku UMKM adalah perempuan, banyak di antaranya menjadi tulang punggung keluarga dan membiayai pendidikan anak-anak mereka. Kontribusi ini menjadikan UMKM lebih dari sekadar angka ekonomi; mereka adalah agen perubahan sosial yang memberdayakan keluarga dan komunitas.
Dengan jumlah mencapai lebih dari 65 juta, UMKM memiliki kapasitas besar untuk menciptakan lapangan kerja dan mendistribusikan pendapatan secara lebih merata. Potensi ini, jika digarap optimal, akan membawa Indonesia menuju kemajuan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Peran UMKM dalam menciptakan kemandirian ekonomi masyarakat sangat vital.
Strategi Bank Indonesia dalam Mengembangkan UMKM
Bank Indonesia telah merancang strategi pengembangan ekonomi dan keuangan inklusif yang berfokus pada tiga pilar utama. Pertama, peningkatan daya saing UMKM melalui dukungan pada sektor-sektor strategis seperti tekstil tradisional, kerajinan, kopi, dan kuliner lokal. Inisiatif ini bertujuan untuk mengangkat kualitas produk dan memperluas jangkauan pasar mereka.
Kedua, perluasan akses finansial bagi UMKM melalui platform digital business matching. Platform ini menghubungkan UMKM dengan lembaga keuangan, mempermudah mereka mendapatkan pembiayaan yang dibutuhkan untuk mengembangkan usaha. Akses finansial yang lebih baik adalah kunci untuk pertumbuhan UMKM yang berkelanjutan.
Ketiga, penguatan literasi dan inklusi keuangan melalui modul edukasi dan program pelatihan nasional. Program-program ini dirancang untuk meningkatkan pemahaman UMKM tentang pengelolaan keuangan, investasi, dan risiko. Dengan literasi keuangan yang lebih baik, UMKM dapat membuat keputusan bisnis yang lebih cerdas dan strategis.
Capaian Nyata dan KKI 2025: Dorong Pertumbuhan Ekonomi
Pada kuartal pertama tahun 2025, Bank Indonesia telah memberikan dukungan kepada 2.537 UMKM, mayoritas adalah usaha mikro di sektor manufaktur, pertanian, peternakan, dan perikanan. UMKM ini mencatat peningkatan pendapatan rata-rata sebesar 13,3 persen secara tahunan. Capaian ini menunjukkan efektivitas program dukungan yang diberikan.
Dari jumlah tersebut, 431 UMKM melaporkan peningkatan pendapatan ekspor sebesar 59,7 persen, sementara 1.655 UMKM yang memanfaatkan platform digital berhasil mencapai pertumbuhan pendapatan 29,9 persen. Pembiayaan UMKM juga meningkat 16,8 persen pada periode yang sama. Data ini menggarisbawahi potensi besar digitalisasi dan ekspor bagi UMKM.
Acara KKI 2025, yang berlangsung dari 7 hingga 10 Agustus, menjadi ajang pameran keberhasilan dan potensi UMKM Indonesia. Sebanyak 362 UMKM terkurasi berpartisipasi dalam pameran fisik, sementara lebih dari 1.100 UMKM menampilkan produk mereka secara virtual. KKI 2025 juga menyoroti transisi hijau dan inklusivitas, dengan zona khusus produk ekonomi sirkular dan promosi keterlibatan pemuda serta penyandang disabilitas dalam pengembangan UMKM.