Fakta Unik: Cara Pemkab Berau Gaet Turis Lewat Pelestarian Budaya Berau
Pemerintah Kabupaten Berau gencar mengajak warga melestarikan budaya lokal untuk menarik wisatawan. Simak bagaimana Pelestarian Budaya Berau menjadi daya tarik utama!

Pemerintah Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, secara aktif mendorong masyarakat untuk melestarikan adat dan budaya lokal. Langkah ini bertujuan untuk memperkaya daya tarik pariwisata daerah dan melengkapi beragam destinasi yang telah ada. Inisiatif ini diharapkan dapat menarik lebih banyak wisatawan domestik maupun mancanegara.
Plt Asisten II Setda Berau, Warji, pada Sabtu (02/8), menyatakan bahwa pelestarian budaya merupakan strategi penting. Hal ini dilakukan dengan menampilkan tradisi di berbagai upacara, baik di tingkat desa, kelurahan, maupun kecamatan. Upaya ini menjadi penunjang bagi sektor pariwisata bahari seperti Kepulauan Derawan, serta wisata alam dan buatan lainnya.
Beberapa desa dan kelurahan di Berau telah berhasil mempertahankan serta menampilkan tradisi leluhur mereka. Pemkab Berau mengapresiasi upaya tersebut dan mengajak desa lain untuk turut serta dalam melestarikan warisan budaya non-benda ini. Pelestarian ini dianggap krusial untuk identitas dan kemajuan daerah.
Menggali Kekayaan Tradisi Lokal untuk Pariwisata
Warji memberikan apresiasi tinggi kepada desa dan kelurahan yang gigih merawat tradisi nenek moyang. Salah satu contoh nyata adalah Kelurahan Sambaliung di Kecamatan Sambaliung. Kelurahan ini berhasil mengeksplorasi adat budaya mereka saat merayakan hari jadi ke-23 pada 31 Juli 2025.
Dalam perayaan tersebut, Kelurahan Sambaliung menggelar Festival Abutta Banua yang meriah. Festival ini dirangkai dengan berbagai lomba tradisional dan pengenalan adat Suku Berau. Kegiatan semacam ini terbukti mampu menarik perhatian warga lain untuk berkunjung dan menyaksikan langsung kekayaan budaya setempat.
Festival di Sambaliung juga memperkenalkan beberapa adat Berau yang unik. Di antaranya adalah Mandi-Mandi Pengantin, sebuah prosesi siraman adat sebelum pernikahan. Selain itu, ada lomba tari kreasi daerah, baladun, babada, serta sejumlah lomba tradisional lainnya yang memukau para pengunjung.
Dampak Ekonomi dan Peran Berau sebagai Mitra IKN
Kunjungan wisatawan yang meningkat akibat kegiatan budaya diyakini memiliki efek domino yang luas. Dampak positif ini merambah berbagai sektor, mulai dari transportasi lokal hingga produk kuliner khas daerah. Penjualan makanan dan minuman, serta penginapan bagi turis dari luar daerah, akan turut merasakan peningkatan signifikan.
Selain itu, penjualan suvenir dan produk khas Berau lainnya juga akan meningkat, memberikan manfaat ekonomi langsung kepada masyarakat. Warji berharap ajang budaya seperti ini dapat meningkatkan semangat pelestarian budaya dan kearifan lokal. Hal ini sekaligus menarik perhatian wisatawan untuk menyaksikan tradisi adat kampung, yang pada akhirnya akan mendatangkan kesejahteraan masyarakat.
Pemerintah daerah juga mendorong peran aktif Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), pelaku wisata, dan masyarakat. Kolaborasi ini penting untuk bersatu dalam merawat kekayaan budaya dan mengenalkan kebudayaan daerah secara lebih luas. Kabupaten Berau memiliki potensi besar sebagai mitra Ibu Kota Nusantara (IKN) yang diunggulkan untuk sektor wisata dan sejarah. Pelestarian adat dan budaya di setiap kampung akan sangat mendukung jajaran destinasi wisata yang tersebar di Berau.