Fakta Unik Pantai Binongko Labuan Bajo: Dulu Tempat Rehabilitasi, Kini Spot Wisata Inklusif Baru
Kementerian Pariwisata dan BPOLBF resmi meluncurkan Pantai Binongko Labuan Bajo sebagai destinasi wisata baru yang inklusif. Apa yang membuat pantai ini istimewa?

Kementerian Pariwisata (Kemenpar) dan Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) secara resmi meluncurkan Pantai Binongko Labuan Bajo sebagai destinasi wisata baru. Peluncuran ini bertujuan untuk memperkaya pilihan spot wisata bagi wisatawan dan masyarakat setempat di Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). Inisiatif ini menandai komitmen pemerintah dalam mengembangkan pariwisata yang lebih inklusif dan berkelanjutan di Labuan Bajo.
Staf Ahli Menteri Pariwisata Bidang Pembangunan Berkelanjutan dan Konservasi, Frans Teguh, menjelaskan bahwa Pantai Binongko akan menambah alternatif rekreasi pantai bagi warga lokal. Ia juga menyampaikan apresiasi kepada Yayasan St Damian Binongko yang telah membuka akses jalan sepanjang 200 meter menuju pantai, memudahkan kunjungan publik. Pembukaan akses ini diharapkan dapat memberikan lebih banyak ruang publik bagi masyarakat untuk menikmati keindahan alam.
Sebelumnya, Pantai Binongko Labuan Bajo telah lama digunakan oleh Panti Rehabilitasi Kusta dan Cacat St Damian Binongko sebagai sarana rehabilitasi dan rekreasi bagi para penyandang disabilitas. Transformasi ini menunjukkan bagaimana sebuah lokasi dengan nilai kemanusiaan tinggi dapat diintegrasikan menjadi destinasi pariwisata yang berdaya saing, tanpa meninggalkan esensi spiritualitas dan keberlanjutan yang telah melekat padanya.
Pantai Binongko: Destinasi Wisata Inklusif dan Berdaya Saing
Peluncuran Pantai Binongko Labuan Bajo sebagai spot wisata baru merupakan langkah strategis untuk memperluas jangkauan pariwisata di Labuan Bajo. Frans Teguh menekankan pentingnya menyediakan lebih banyak akses pantai bagi masyarakat lokal, yang selama ini mungkin kesulitan menikmati fasilitas serupa. Visi ini selaras dengan upaya pemerintah untuk memastikan bahwa pariwisata tidak hanya berorientasi pada wisatawan, tetapi juga memberikan manfaat langsung bagi komunitas setempat.
Pelaksana Tugas Direktur Utama BPOLBF, Dwi Marhen Yono, menyatakan harapannya agar Pantai Binongko dapat menjadi model integrasi wisata yang inklusif. Konsep ini mencakup penyediaan fasilitas yang ramah bagi semua kalangan, termasuk penyandang disabilitas, serta pemanfaatan potensi lokal secara optimal. Pantai ini diharapkan tidak hanya menawarkan keindahan visual, tetapi juga menyentuh aspek kemanusiaan dan spiritualitas.
Keunikan Pantai Binongko terletak pada sejarahnya yang erat kaitannya dengan Panti Rehabilitasi Kusta dan Cacat St Damian Binongko. Penggunaan pantai sebagai sarana rehabilitasi telah menanamkan nilai-nilai kemanusiaan yang mendalam pada lokasi ini. Dengan dibukanya untuk umum, Pantai Binongko diharapkan dapat terus melestarikan nilai-nilai tersebut, menjadikannya destinasi yang berbeda dari pantai-pantai lainnya di Labuan Bajo.
Peran Penting Yayasan St Damian dan Potensi Wisata Religi
Peran Yayasan St Damian Binongko sangat krusial dalam mewujudkan Pantai Binongko sebagai destinasi wisata baru. Yayasan ini secara sukarela membuka akses jalan selebar 1,5 meter dari jalan umum menuju pantai, menunjukkan komitmen kuat terhadap pengembangan pariwisata yang bermanfaat bagi masyarakat luas. Kontribusi ini mempermudah akses bagi wisatawan dan warga yang ingin mengunjungi pantai, sekaligus mendukung visi pariwisata yang inklusif.
Kepala Panti Rehabilitasi Kusta dan Cacat St Damian Binongko, Suster Lidwina, menegaskan bahwa area pantai merupakan area publik yang harus dapat dinikmati oleh semua. Ia berharap Pantai Binongko Labuan Bajo akan terus menjaga nilai-nilai inklusivitas, keberlanjutan, dan spiritualitas yang telah menjadi jiwa kawasan ini. Komitmen ini mencerminkan kesadaran akan pentingnya menjaga keseimbangan antara pengembangan pariwisata dan pelestarian nilai-nilai lokal.
Selain keindahan alamnya, Pantai Binongko juga memiliki potensi sebagai destinasi wisata religi. Suster Lidwina menyebutkan adanya Gua Maria di kawasan pantai, yang dapat menjadi daya tarik tambahan bagi pengunjung yang mencari pengalaman spiritual. Keberadaan Gua Maria ini menambah dimensi baru pada Pantai Binongko, menjadikannya lokasi yang tidak hanya menawarkan rekreasi fisik, tetapi juga ketenangan batin dan refleksi spiritual.