Fakta Unik Perbaikan Rel Kereta Api di Lamongan: Tahap Pemadatan Krusial Demi Keamanan
Perbaikan rel kereta api di Lamongan memasuki fase pemadatan jalur, sebuah langkah krusial yang bertujuan meningkatkan keselamatan dan keandalan perjalanan kereta api di wilayah tersebut.

PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 8 Surabaya mengumumkan bahwa proyek perbaikan jalur rel di perlintasan sebidang JPL 317, Jalan Jaksa Agung Suprapto, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, kini telah memasuki tahap pemadatan jalur. Pekerjaan ini merupakan bagian integral dari rangkaian perbaikan geometri rel yang telah dimulai sejak 29 Juli 2025 dan ditargetkan rampung pada 9 Agustus 2025.
Manajer Humas KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif, menjelaskan bahwa tahap pemadatan menggunakan alat berat Multi Tie Tamper (MTT) ini dilakukan setelah pembongkaran aspal, penggantian rel, dan bantalan selesai. Proses pemadatan ini sangat penting sebelum masa penstabilan dan pengaspalan ulang di perlintasan yang berlokasi di Kecamatan Tumenggungbaru tersebut.
Pemadatan jalur dilakukan pada Minggu dini hari, tepatnya pukul 00.30 hingga 05.00 WIB, untuk meminimalkan gangguan lalu lintas di jalur arah Lamongan-Babat yang dilintasi rel kereta api. Perbaikan ini secara keseluruhan bertujuan untuk meningkatkan keselamatan dan keandalan jalur kereta api antara Stasiun Surabayan (Kecamatan Sukodadi, Lamongan) dan Stasiun Lamongan.
Tahapan Krusial Perbaikan Jalur Kereta Api
Proses perbaikan jalur rel di Lamongan saat ini berfokus pada pemadatan menggunakan alat berat canggih Multi Tie Tamper (MTT). Tahap ini menjadi fondasi penting setelah serangkaian pekerjaan awal seperti pembongkaran aspal, penggantian rel, dan bantalan selesai dilaksanakan. Menurut Luqman Arif dari KAI Daop 8 Surabaya, pemadatan ini esensial untuk memastikan stabilitas jalur sebelum memasuki fase penstabilan dan pengaspalan ulang.
Proyek perbaikan ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan KAI untuk meningkatkan kualitas infrastruktur perkeretaapian. Dengan jadwal yang ketat, dimulai pada 29 Juli dan ditargetkan selesai pada 9 Agustus 2025, efisiensi pekerjaan menjadi prioritas. Pemilihan waktu dini hari untuk pemadatan juga menunjukkan komitmen KAI dalam meminimalkan dampak terhadap aktivitas masyarakat dan lalu lintas.
Peningkatan keselamatan dan keandalan jalur merupakan tujuan utama dari perbaikan ini, khususnya pada segmen antara Stasiun Surabayan dan Stasiun Lamongan. KAI sangat mengapresiasi dukungan dari seluruh pihak, termasuk masyarakat dan instansi terkait, yang telah berkontribusi terhadap kelancaran pelaksanaan pekerjaan vital ini. Dukungan tersebut memastikan proyek dapat berjalan sesuai rencana dan memberikan manfaat maksimal.
Dampak dan Pengalihan Arus Lalu Lintas
Perbaikan jalur rel di Lamongan turut berdampak pada pengaturan arus lalu lintas di sekitar lokasi pekerjaan. Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasat Lantas) Polres Lamongan, AKP Nur Arifin, mengonfirmasi bahwa pengalihan arus telah diberlakukan sejak Sabtu malam hingga Minggu pagi. Langkah ini diambil sebagai antisipasi untuk mencegah kepadatan dan kemacetan di area perlintasan yang sedang diperbaiki.
Polres Lamongan telah menyiapkan sejumlah jalur alternatif untuk mengurai kepadatan. Kendaraan diarahkan melalui rute-rute seperti Tuban-Lamongan via Tol Manyar-Deandles, serta Bojonegoro-Lamongan melalui Cerme-Mantup. Untuk kendaraan pribadi yang menuju Surabaya, pengalihan dilakukan melalui Sukodadi-Unisda, sementara rute Tuban-Surabaya dapat menggunakan jalur via Paciran.
Selain itu, arus lalu lintas kendaraan dari arah Gresik dan Babat dialihkan melalui Jalan Lingkar Utara (JLU) Lamongan. Penempatan personel di lapangan juga dilakukan secara situasional untuk memastikan kelancaran pengaturan arus dan memberikan arahan kepada pengendara. Upaya kolaboratif antara KAI dan kepolisian ini menunjukkan sinergi dalam menjaga ketertiban dan keamanan selama proses perbaikan infrastruktur penting ini.