Fakta Unik: Profesor AS 'Mama Erik' Hibahkan Karya Gamelan Cirebon, Bebas Royalti!
Karya gamelan dari profesor AS Richard North dihibahkan untuk Cirebon. Ketahui mengapa hibah Gamelan Cirebon ini penting dan bagaimana dampaknya bagi budaya lokal!

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Cirebon mengumumkan kabar gembira. Seorang profesor musik asal Amerika Serikat, Richard North, menghibahkan karya gamelannya. Hibah ini ditujukan untuk masyarakat Cirebon, Jawa Barat.
Karya-karya gamelan tersebut merupakan hasil pengemasan ulang musik tradisional Cirebon. Hibah ini adalah bentuk apresiasi Richard North terhadap kekayaan budaya lokal. Masyarakat kini dapat menggunakannya secara bebas tanpa khawatir royalti.
Pengumuman ini disampaikan Kepala Disbudpar Agus Sukmanjaya pada Sabtu (2/8). Hibah ini menjadi bukti pengakuan global terhadap seni tradisi Cirebon. Ini juga upaya pelestarian budaya daerah yang kaya.
Apresiasi Global untuk Gamelan Cirebon
Richard North, yang dikenal juga sebagai Mama Erik, adalah profesor musik dari University of California Santa Barbara (UCSB). Beliau juga pendiri dan direktur Santa Barbara Cirebon Arts Group Sanggar Sinar Surya. Keterlibatannya menunjukkan dedikasi mendalam pada seni tradisi Indonesia.
Hibah karya gamelan ini merupakan puncak dari perjalanan panjang Richard North. Sejak tahun 1990-an, ia telah mempelajari seni tradisi Indonesia secara intensif. Fokus utamanya akhirnya jatuh pada kekayaan gamelan Cirebon.
Gamelan menjadi inti studi dan pengajarannya, mencakup bentuk khas seperti dengkung dan renteng. Ia juga mendalami laras pelog dan slendro yang menjadi ciri khas gamelan Cirebon. Hasil pembelajarannya kini diajarkan kepada mahasiswa di Amerika Serikat.
Disbudpar menilai kontribusi ini sebagai pengakuan penting terhadap seni tradisi Cirebon. Ini khususnya dalam konteks budaya keraton yang menjadi pusat lahirnya beragam ekspresi seni. Hibah ini memperkuat posisi Cirebon di kancah seni dunia.
Peran Richard North dan Pelestarian Budaya
Richard North hadir dalam acara Sewindu Griya Budaya Mama Ucup di Keraton Kacirebonan pada Jumat (1/8) malam. Kunjungannya ini merupakan bentuk penghormatan kepada Mama Ucup, gurunya dalam mendalami gamelan Cirebon. Momen ini sekaligus memperlihatkan ikatan erat antara seniman lokal dan internasional.
Beliau bahkan membawa tim kesenian dari Sanggar Sinar Surya California. Ini menunjukkan komitmennya dalam memperkenalkan gamelan Cirebon ke khalayak yang lebih luas. Kehadiran mereka menambah semarak acara budaya di Cirebon.
Kepala Disbudpar Agus Sukmanjaya menekankan keunikan Cirebon sebagai rumah budaya. Bahasa seni yang kaya bersumber dari keraton, melahirkan gamelan, tarian, dan unsur seni lainnya. Kekayaan ini perlu terus dilestarikan dan dikembangkan.
Hibah dari tokoh internasional seperti Richard North ini menjadi bukti nyata. Warisan budaya Cirebon memiliki nilai yang dihargai secara global. Disbudpar berharap karya ini dapat digunakan luas oleh masyarakat, lembaga seni, dan pendidikan.
Dampak Hibah Terhadap Pengembangan Seni Cirebon
Karya gamelan yang dihibahkan dapat digunakan secara bebas oleh masyarakat Cirebon. Tidak ada kekhawatiran terkait royalti, sehingga akses terhadap materi seni menjadi lebih mudah. Ini akan mendorong kreativitas dan pembelajaran di kalangan seniman lokal.
Agus Sukmanjaya menyatakan bahwa Disbudpar akan mendistribusikan karya ini secara luas. Tujuannya agar bisa dimanfaatkan sebagai bahan edukasi dan pertunjukan tanpa beban finansial. Langkah ini sangat mendukung pengembangan seni gamelan di Cirebon.
Hibah ini juga membuka peluang kolaborasi lebih lanjut antara seniman Cirebon dan internasional. Pertukaran budaya semacam ini penting untuk inovasi dan pelestarian seni tradisional. Ini juga meningkatkan visibilitas budaya Cirebon di mata dunia.
Dengan adanya hibah ini, diharapkan semakin banyak generasi muda yang tertarik mempelajari gamelan Cirebon. Akses yang mudah terhadap materi berkualitas akan memicu semangat berkesenian. Ini adalah investasi jangka panjang untuk masa depan budaya daerah.