Fakta Unik: Seluruh RW Punya Pengurus! Bank Sampah Jakarta Pusat Berhasil Ubah Sampah Jadi THR Puluhan Juta
Seluruh RW di Jakarta Pusat kini memiliki pengurus bank sampah, menggerakkan warga mengubah sampah menjadi berkah ekonomi, bahkan menghasilkan THR puluhan juta rupiah.

Seluruh 387 Rukun Warga (RW) di wilayah Jakarta Pusat kini telah memiliki pengurus bank sampah. Capaian ini merupakan langkah signifikan dalam upaya pengelolaan sampah mandiri dan edukasi lingkungan di tingkat komunitas.
Wali Kota Administrasi Jakarta Pusat, Arifin, menyatakan komitmen pemerintah daerah untuk tidak berhenti pada pembentukan kelembagaan saja. Pihaknya terus mendorong agar bank sampah yang telah terbentuk dapat beroperasi secara aktif dan berkelanjutan.
Inisiatif ini bertujuan untuk mewujudkan Jakarta sebagai kota global yang bersih, nyaman, dan sehat. Bank sampah diharapkan mampu mengedukasi warga agar semakin sadar akan pentingnya pemilahan sampah dari sumbernya.
Penguatan Kelembagaan Bank Sampah di Jakarta Pusat
Pembentukan pengurus bank sampah telah menjangkau 387 RW di Jakarta Pusat, menunjukkan cakupan yang luas di seluruh wilayah. Selain di tingkat RW, inisiatif serupa juga digencarkan di lingkungan sekolah dan perkantoran, mendorong praktik pemilahan sampah sejak dini.
Wali Kota Arifin secara aktif mengajak seluruh pengurus bank sampah untuk terus bersemangat mengedukasi masyarakat. Edukasi ini krusial untuk menumbuhkan kesadaran kolektif dalam pengelolaan sampah secara mandiri.
Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Pusat berharap, melalui gerakan ini, warga dapat berkontribusi langsung pada kebersihan lingkungan. Hal ini sejalan dengan visi menjadikan Jakarta sebagai kota yang bersih, nyaman, dan sehat bagi seluruh penduduknya.
Strategi Pengurangan Sampah dan Manfaat Ekonomi
Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup (LH) Kota Administrasi Jakarta Pusat, Slamet Riyadi, menjelaskan bahwa pihaknya akan terus melakukan pembinaan. Monitoring dan evaluasi bulanan akan dilaksanakan untuk memantau keaktifan bank sampah, termasuk jumlah nasabah, efektivitas, dan volume sampah yang terkumpul.
Tujuan utama dari bank sampah unit RW adalah pengurangan sampah di sumber. Dengan semakin banyaknya sampah yang dikurangi di tingkat rumah tangga, volume sampah yang dikirim ke Tempat Pengolahan Akhir (TPA) Bantargebang dapat ditekan secara signifikan.
Jakarta Pusat juga telah mengoperasikan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Reduce, Reuse, Recycle (TPS 3R) di Cempaka Putih dan Gambir sejak tahun lalu. Fasilitas ini telah berhasil mengurangi sekitar 15-20 ton sampah setiap harinya, melengkapi upaya pengurangan sampah dari sumber.
Slamet Riyadi menekankan pentingnya dukungan masyarakat dalam memilah sampah dari awal, baik sampah organik, anorganik, maupun Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). Pemilahan ini tidak hanya mengurangi masalah sampah, tetapi juga dapat mengubah sampah menjadi berkah ekonomi. Contoh nyata terlihat di RW 01 Gambir, di mana nasabah bank sampah berhasil mencairkan dana sebesar Rp34 juta sebagai Tunjangan Hari Raya (THR) pada bulan ini, menunjukkan dampak positif yang signifikan dari pengelolaan sampah mandiri.